Oh no! ⁴⁰

1.1K 97 17
                                    

Riko menyaksikan kegiatan Luna saat bersantai. Menurutnya itu bukan kegiatan bersantai melainkan merusak suasana hati seseorang.

Lihat saja William yang terganggu acara makannya karena Luna memainkan sendok dengan kencang.

"Dek!" Sentak William membuat Luna terdiam.

Tidak butuh waktu yang lama untuk kembali aktif menjahili abangnya, "Luna" tegur Shiva menggeleng kepalanya.

"Abang! Abang tau temenku?!"

"Ga."

"Abang! Abang jelek"

"Ga. Luna!"

Tawa Luna terdengar puas, menjahili abangnya memang menjadi rutinitas.

Gwen tertawa pelan mendengarnya, Shiva memaksanya untuk tinggal bersamanya dan tentunya Riko ikut bersamanya.

William menatapnya datar, "Luna ga lucu!"

"Lucu"

William kembali melanjutkan acaranya mencoba mengabaikan Luna yang terus mengganggunya.

Luna pergi begitu saja dan dia ke kamarnya, William melihat kepergian Luna dengan curiga. Mana mungkin gadis itu cepat menyelesaikan kejahilannya.

Luna kembali lagi dengan sesuatu di tangannya, William berpura-pura tidak memperhatikannya.

Hatchi!

Tangan Luna yang sudah ada cairan bening itu mengusapnya ke arah wajah William lalu kabur dengan tawa yang meledak.

"LUNA!" Teriak William menggema di seluruh ruangan.

William menyentuhnya jijik lalu mencium aromanya, menghela nafasnya beruntung itu hanya aloevera.

"Luna!"

Luna memeletkan lidahnya mengejek, "eiw abang jorok"

"Kamu yang jorok! Sini kamu!"

Luna menggeleng dan berlari menghindari William yang terlihat sangat kesal.

"Luna!"

Luna tersenyum menantang, "Luna ke sini sekarang."

"Ga! Abang jelek!"

"Luna"

"Ga."

"Luna!"

Luna tiba-tiba berbalik dan..

Bugh

Luna mengusap keningnya, "awh" ringisnya terlambat.

Luna menengok ke belakang dan menarik Riko untuk menjadi pawangnya, "minggir."

Riko tetap diam, "mau apa?"

"Bukan urusan lo. Minggir."

"Kasih kalung itu dan gue bakalan lepasin Luna."

William menatapnya tajam, keduanya terdiam begitu lama. Luna mengintipnya tidak mendengar perdebatan lagi.

"Awas jatuh cinta"

William meliriknya dan langsung menangkap tangannya, "ah! Abang kaget!"

William menariknya dan dia menggendong Luna bagaikan karung beras.

Wajah Luna datar ketika kepalanya berada di bawah.

"Abang sakit tau!"

"Suruh siapa kamu jahilin abang?!"

Bruk

William membantingnya di sofa, meringkas lengan bajunya.

"Mau ngapain kamu Liam?" Tanya Julian was-was.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang