William ⁷

2.5K 182 2
                                    

Matanya menajam menatap ponselnya, emosinya tiba-tiba keluar melihat postingan milik adiknya.

"Kenapa?" Tanya Shiva.

William langsung menutup ponselnya dan mengusap wajahnya kasar.

"Kamu kenapa?" Tanya Shiva lagi.

William menengok lalu menggeleng, dia kesal tentang suatu hal tanpa alasan.

"Ayah dateng lagi bun" ujarnya.

Shiva menghentikan pergerakannya sesaat, dia tau suaminya selalu mengunjunginya meskipun dia tidak mau bertemu dengannya.

"Bunda ga cape main petak umpet terus? Ayah mau kita balik bun, bunda ga kangen Luna?"

Shiva melanjutkan kegiatannya tanpa menjawab. William menghela nafas tidak mendengar balasan bunda. William sudah mencoba berkali-kali membujuk bunda nya agar pulang dan berkali-kali juga bunda nya tidak memberikan jawaban positif.

"Aku kangen dengannya." Gumam William tanpa nyawa.

Shiva menatap tubuh William yang duduk membelakanginya. Dalam benaknya Shiva ingin menuruti keinginan William kembali pulang dan tanpa selalu menghindar dari suaminya namun masalah antara dirinya dan suaminya belum terselesaikan.

"Bun, ga capek terus kayak gini?" Tanya William lagi.

"Liam tau masalah apa yang bunda dan  ayah hadapi, Liam tau bun bahkan aku yakin Luna udah tau lebih dulu dari aku."

Shiva terdiam mendengarnya, ketakutan terbesarnya adalah Luna. Gadis itu selalu bertindak diam-diam dan entah mengapa kini dirinya khawatir.

William berbalik menatap Shiva, "kita balik ya bun?"

"Kamu mau pulang?" Tanya Shiva.

William mengangguk cepat, "Kamu bisa pulang sayang, bunda ga bisa pulang untuk sekarang."

William kembali menghela nafasnya, selalu ucapan itu yang keluar dari bunda.

"Bunda ga sayang Luna ya?"

"Hus! Kamu ngomong apa? Bunda sayang kalian berdua"

Shiva mendekati William dan duduk si sampingnya menghadap kearahnya, "Maafin bunda udah misahin kalian berdua"

"Pulang."

Shiva menggeleng, "Ah bunda?!"

Shiva tersenyum mendengarnya, "Kamu bisa pulang William, bunda ga larang kamu pulang"

"Ga bisa lah! Ngapain aku pulang kalo yang bawa aku pergi ga pulang juga" gerutu William.

Shiva mengusap kepala William, "Bunda bisa sendiri sayang"

"Ga. Bunda ga bisa sendiri."

"Kata siapa?"

"Aku tadi bilang"

Shiva tersenyum, "Kamu udah besar ya"

William menunduk tidak ingin melihat wajah bunda jika sudah berbicara seperti itu, entah kenapa.

Suara bel mengalihkan kedua orang itu, "Ayah?"

Shiva langsung beranjak pergi memasuki kamarnya dengan cepat. William hanya melihatnya menggeleng, seperti anak-anak ketika sedang marahan.

William membuka pintunya dan benar ayahnya yang datang, "Lain kali langsung masuk aja Yah, biar bunda ga kabur"

"Bunda kamu ada?"

"Dia selalu ada tapi ngumpet"

Julian menghela nafasnya, Shiva sangat konsisten dengan pilihannya untuk tidak bertemu dengannya sejauh ini.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang