Luna menatap Shiva dengan tatapan tajam. Melihat matanya yang tertutup rapat membuat amarahnya selalu sampai diubun-ubun.
Gwen sudah mati di tangannya, lemparannya sangat tepat mengenai keningnya menghentikan tawa menjengkelkan milik Gwen.
"Luna" gumam William melihat punggung Luna yang menjauh.
Julian menggenggam tangan Shiva kuat, putrinya sungguh mengkhawatirkan.
Lebih baik Luna banyak gerak daripada seperti ini, Julian sangat khawatir melihatnya.
"Shiva bangunlah" pintanya mencium tangannya. Belati Gwen beracun dan beruntung racun itu sulit menyebar karena tubuh Shiva yang kuat.
William melirik Riko yang menunduk menyembunyikan air matanya.
William menepuk punggungnya, "sorry bro"
Riko menggeleng, "gue yang seharusnya minta maaf An, ibu gue--"
Tercekat tidak bisa melanjutkannya, dadanya terasa sesak mendengar kebenaran yang pahit.
"Gue bantu lo cari ayah lo"
Riko menengok menatapnya, kepalanya menggeleng tangannya mengusap wajahnya gusar.
"Ga guna."
William menghela nafasnya, "ibu udah pergi, gue ga perlu nyari sesuatu lagi. Cukup. Gue mau jagain Shakira."
William menatap Riko lama, "jangan liatin gue! Nanti lo jatuh cinta bahaya"
William berdecak lalu menggeleng, "kenapa dia bisa sayang sama lo sih" gerutu William membuat perhatian Riko kembali kepadanya.
Julian melirik kedua anak itu, mendengar sekilas tentang gumaman William membuatnya tersenyum.
"Apa? Ulang." Tuntutnya memperjelas gumaman William.
"Engga, engga gue ga ngomong apapun" sahut William melihat kearah lain dan berusaha sibuk sendiri.
"An! Apa maksud lo?"
"Gue ga ada maksud apapun"
"An."
"Apa sih?!"
William kesal, "kenapa lo denger sih?! Kan repot kalau gini." Gerutunya berdiri mendekati ranjang bundanya berguna untuk menghindari Riko.
Riko mengikutinya, "lo ngomong apa tadi njir, gue mau memastikan."
"Mastiin sendiri. Lo jangan kayak Luna yang terlalu kepo"
"Hus! Nanti Luna denger kamu kena kan bahaya" tegur Julian menepuk mulut William.
"Lagian dia ngotot banget yah"
Julian menatap Riko lalu tersenyum, "ayah juga denger. Liam tadi bilang, kenapa dia bisa sayang sama lo sih? Gitu kan bang?"
William mendengus, "seharusnya ayah jangan bilang dong! Kan ga seru"
"Syukurlah Luna mulai menyayangimu Riko"
Ketiga lelaki itu menengok mendengar suara lemah Shiva, "Bunda!"
Shiva tersenyum lemah, "aku baik-baik aja, jangan berlebihan"
Shiva melirik ke semua arah, "Luna mana?"
Dengan serentak mereka menghela nafasnya, "aku ga yakin dia ga berubah"
"Maksudmu?"
William melirik Riko lalu menatap Shiva, "awalnya Luna mau balas ibu Riko karena Riko yang keliatan menyedihkan, emang dia menyedihkan dari dulu--"
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY MONSTER
Novela Juvenil(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Laluna Andrea Shakira. Mungil namun tengil, manis namun bengis. Itulah yang bisa digambarkan dari gadis ini. William Andes, biasa dipanggil Lam oleh adiknya Luna. Dingin dan tegas secara bersamaan tidak membuat Luna takut pa...