Jahil ⁴⁶

1K 96 14
                                    

Byur

Semua mata melihat hal itu langsung berlari menuju tempat dimana Riko berdiri mematung.

"Luna!" Teriaknya kencang.

Justin berlari memasuki laut dan dia berdiri sedikit maju, "Luna, Luna!"

Panik! Semua orang panik tidak melihat tubuh Luna yang mengambang, gadis itu tidak bercanda.

"Luna!" Teriak Shiva histeris, ketakutannya akhirnya terjadi.

Luna sangat terhipnotis dengan gulungan ombak, gadis itu selalu ingin memasuki air yang tinggi.

"Cari dia!"

Semuanya panik, Riko hanya bisa mematung melihat tempat terakhir kali Luna menyeburkan diri.

Kepalanya menggeleng satu tetes air mata menetes begitu saja. Tidak! Tidak mungkin! Luna menyeburkan dirinya di depan Riko sendiri yang tidak bisa melakukan apapun.

Suasana terlihat tidak bisa tenang lagi, Shiva menangis histeris ingin masuk ke dalam air namun Julian terus menahannya.

"Tidak Luna!" Teriak Shiva kencang.

Riko menunduk mengernyit merasakan sesuatu yang mencengkram pergelangan kakinya.

Matanya melebar melihat rambut yang terapung, tangannya langsung menarik tangan yang baru saja mencengkram kakinya.

Luna menyingkirkan rambutnya yang menutupi pandangan, "comeback lagi guys!" Serunya dengan senyuman lebar.

Riko mencengkram tangan Luna lalu menariknya ke dalam pelukannya, memeluknya erat.

"Ga lucu Luna!" Seru Angga yang sudah basah kuyup berenang mencari keberadaan Luna.

Semuanya menghela nafas terutama Shiva yang terduduk lemas melihat Luna yang sudah ada dipelukan Riko.

"Sialan lo! Bikin panik aja" omel Angga terus berlanjut.

"Gue ga bawa baju ganti njir. Ga mau tau lo harus beliin gue baju titik!"

Luna tidak mendengarkan, tangannya menepuk tubuh Riko yang sedikit bergetar memeluknya.

"Baju gue basah"

"Jangan lakuin itu Luna"

"Gue hanya mau berenang"

"Caranya jangan gitu juga kali!" Sahut Angga menggebu.

Luna mendengus, telinganya mendengar detakan jantung Riko yang menggila.

"Jantung lo ga bisa tenang" ucap Luna mengeratkan pelukannya.

Justin mengacak rambutnya yang sudah basah, Luna kembali ke depan Riko lagi.

Dia lega namun juga sesak, melihat interaksi keduanya membuatnya sesak.

Semua orang melirik keberadaan Justin yang berdiri di depan keduanya, "Justin" gumam Shiva menatapnya iba.

Julian menghela nafas, dia tidak bisa memaksa Luna untuk mencintai kedua lelaki itu dan tidak mungkin juga.

Justin berjalan menjauhi mereka, Angga menatap kepergian Justin dengan perasaan bersalahnya.

Tidak seharusnya dia memaksa Justin untuk terus berjuang. Luna sudah memiliki tempat ternyamannya, dan itu bukan Justin lagi.

Rona menyentuh lengan Angga, "temani dia, takut dia ngelakuin hal sama kayak Luna"

Angga menggeleng kuat, "dia ga mungkin ngelakuin hal bodoh kayak gitu"

"Ga ada yang tau Ngga, cepet!"

Angga mengangguk dan mengikuti langkah Justin yang sudah menjauh.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang