Pembalasan ¹⁸

1.8K 153 5
                                    

Julian menatap datar Mira yang sudah ada di kantornya.

Dia heran, wanita ini tidak ada kerjaan selain mengganggunya?

"Kamu udah dateng? Aku buatin kamu sarapan" ujarnya membuka kotak bekal yang sudah dia bawa.

"Pergi."

Mira cemberut, "Aku buatin masakan capek loh sayang, kok diusir"

"Pergi."

Julian menatap datar Mira yang kembali mengemas kotak bekalnya, "Nanti siang aku kembali. Jangan kangen ya"

Mira memberikan ciuman jauhnya membuat Julian merasa jijik melihatnya.

Julian menghela nafas melihat wanita itu sudah pergi.

"Tiara!" Panggil Julian.

"I..iya pak?"

"Jangan biarkan wanita itu masuk seenaknya! Bersikaplah tegas. Saya ga akan memarahi kamu"

"Baik pak."

Julian kembali menghela nafas, wanita itu sungguh merepotkan dan mengganggunya.

***

Luna menatap Justin dan Tara bingung, kedua lelaki ini sudah ada di kantin berdiri menunggunya untuk duduk.

Matanya beralih melihat ke meja yang sudah ada makanan.

Luna menengok ke arah Angga yang merangkulnya, "Mereka berdua belum nyerah sama lo Lun." Ujarnya.

Luna menghela nafasnya, "Susah ya jadi cewe cantik. Banyak yang suka"

Angga meliriknya sinis, "Sok cantik. Cantikan juga Rona"

"Oh ya?" Sahut Rona sudah berdiri di samping Angga mendengarnya.

Angga terlihat salah tingkah, Luna berdecih melihatnya.

"Sejak kapan lo jadi gini Ngga? Jijik"

"Sialan lo."

Angga tersenyum mengacak rambut Rona, "Kamu yang paling cantik"

"Makasih" sahut Luna.

"Bukan lo."

"Terserah gue lah!"

Rona mengacak rambut sepupunya itu gemas, "Iya lo yang paling cantik. Udah ayo makan"

Rona menarik tangan Luna mendekati kedua lelaki itu yang sedari tadi sudah menunggu.

"Gue berasa tuan putri njir" gumam Luna aneh sendiri mendapatkan perlakuan seperti ini.

"Kalian ngapain sih? Ga ada kerjaan? Mending ngerjain pr gue tuh sana daripada beginian"

"Btw makasih tapi gue ga mau makan ini"

"Kenapa? Ini makanan kesukaan lo" tanya Rona.

"Ga mood"

"Luna. Hargai mereka, ini udah mereka beli. Makan aja yang ada jangan rewel" nasehat Rona mendekatkan makanannya.

"Kalo gue jadi lo, gue seneng banget diginiin. Berasa spesial gitu"

"Kamu udah spesial Rona. Jangan iri"

Luna menatap dua orang ini yang bermesraan di depannya, menatapnya jengah.

Luna melirik kedua makanan di depannya, "Gue makan yang ini aja okey? Gue ga bisa makan dua-duanya"

Luna memilih makanan pesanan Justin, matanya melirik Tara yang mengangguk anggukan kepalanya.

"Mereka kemana?" Tanya Luna tidak melihat kelima lelaki badung itu disekitarnya.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang