Dia muncul ²⁶

1.3K 112 5
                                    

Luna memainkan kancing lengan kemeja Julian yang sudah sibuk dengan berkas-berkas di tangannya.

Julian sesekali melirik Luna yang terlihat tidak bersemangat. Biasanya anak ini mengajak teman-temannya untuk pergi ke pantai setiap hari minggu.

"Kamu ga mau main?"

"Ayah ngusir?"

Julian menggeleng, "ya udah di sini aja nemenin ayah"

Luna mengangguk lesu, "kamu kenapa? Ga cape mainin kancing daritadi?"

"Ini ga membutuhkan tenaga ayah, ya ga bakal cape lah!"

Julian menghela nafas dan mengangguk, terserah putrinya ingin berucap apa.

"Ayah" panggilnya membuat Julian kembali mengalihkan matanya.

"Hm?"

Luna mendongak menatap ayahnya, "Ga jadi"

Julian berdecak, "Kamu ngerjain ayah?"

"Ga. Emang sengaja mau buat kesel ayah"

"Kamu ini"

Luna beralih membuka ponselnya setelah merasakan notifikasi dari aplikasi e-mail.

Julian meliriknya dan sempat melihat isi dari e-mail itu.

"Ayah!" Seru Luna saat Julian merebutnya. Dia belum selesai membacanya.

Julian membacanya dengan mata tajam, mengecek semua e-mail yang sudah dikirimkan dari orang yang sama.

"Apa ini Luna?" Tanya Julian menatap tajam Luna.

Luna mengangkat bahunya, "Aku tidak tau"

"Kau tidak tau dan membalas email ini?!"

"Aku tidak membalasnya ayah. Jangan su'udzon"

"Sejak kapan? Sejak kapan kamu menerima email ini?!" Sentak Julian diakhir pertanyaan membuat Luna berdiri dan menjauhi Julian.

"Beberapa minggu ini"

Julian mengusap wajahnya kasar, hatinya menjadi gusar.

"Ponsel kamu ayah tahan."

"Ih ayah ga boleh!" Rebut Luna kembali.

"Luna!"

"Aku tidak merespon email ini ayah, aku hanya membacanya aja"

"Tetap saja! Kembalikan"

Luna memeluk ponselnya dan berjalan menjauhi Julian.

"Ga mau!"

Luna berlari saat Julian berdiri dan berjalan ke arahnya.

"Luna!"

"Ga mau!" Teriaknya sambil berlari dan berlindung di belakang Shiva yang sedari tadi melihat mereka berkejaran.

"Ada apa?"

"Sini kamu!"

"Ga mau ayah!"

Shiva menahan tangan Julian, "Ada apa?"

"Dia mengirim teror untuk Luna! Sini Luna!"

Shiva yang mendengar itu terdiam sebentar lalu berbalik dan merebut ponsel Luna.

"Bunda!"

"Diam." Tekan Shiva dengan mata tajamnya. Luna menjadi kicep dan pergi duduk di samping William yang menonton acara mereka.

Shiva mengecek ponsel Luna dan membaca semua emailnya dengan tajam, Julian merebutnya.

"Ponsel kamu ayah sita."

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang