Nenek? ¹⁷

1.8K 149 13
                                    

Luna menggerutu tidak jelas. Lagi-lagi ayahnya mengajak dirinya berbelanja.

"Jadi cewe itu harus bisa belanja keperluan rumah Luna"

Luna mengangguk malas mendengar ucapan Julian.

"Kenapa ga sama bunda aja sih Yah?! Bunda kan udah pulang"

"Justru itu bunda nyuruh ayah ngajak kamu biar kebiasaan katanya"

"Ah bunda ga asik! Aku lagi main game loh hampir menang"

"Belum menang kan, jadi ga masalah"

"Kalo aku ga diganggu ayah pasti menang tau!"

"Jangan kepedean nanti kalo ga menang kamu sedih"

Luna mencibir mendengarnya, "Cepet dong Yah! Capek tau!"

"Kamu ngeluh mulu dari tadi, harus ikhlas dong bantuin orang tua"

"Iya yang udah tua"

"Hei! Kamu ini"

Luna menunjukkan cengirannya, kurang ajar memang tapi sayang.

"Julian" panggil seseorang.

Julian menengok begitu pula Luna, seorang wanita paruh baya yang menatap ayahnya dengan pandangan sedih dan senang secara bersamaan.

Luna mengernyit ketika Julian menariknya ke belakang tubuhnya, mengintip di sela-sela lengan Julian.

Wanita itu tersenyum mendekat dan ingin memeluk Julian dengan bahagia, namun Julian menepis tangan wanita itu yang akan memeluknya.

Terlihat wajah kecewa dari wanita itu, Julian melirik Luna yang masih di belakang tubuhnya.

"Dia anak kamu?"

Julian tidak menjawab, tangan wanita itu ingin menyentuh lengan Luna tapi ditahan Julian kembali.

"Jangan sentuh dia." Ujarnya datar.

"Kenapa? Mami juga pengen liat dia"

"Mami?" Gumam Luna mendengarnya.

Jujur saja Luna penasaran siapa wanita ini. Tapi dia harus tetap diam untuk saat ini.

"Mami? Saya ga punya mami"

"Aku mami mu nak, mami emang salah tolong maafin mami"

Julian menatap wanita ini datar, "Maaf saya ga kenal anda"

Julian mendorong troli dan menarik Luna yang masih diam. Luna menengok ke belakang melihat wanita itu yang masih menatap kepergiannya dengan sendu.

***

Luna diam melirik ayahnya dari samping, ayahnya menjadi pendiam setelah melihat wanita itu.

Luna melihat kemarahan dan kekecewaan di mata Julian, siapa wanita itu? Kenapa ayahnya seperti ini?

Dia ingin menanyakannya namun tidak bisa, dia akan menanyakannya melewati bundanya.

Tangan Julian terlihat mencengkram stir dengan kuat.

"Ayah"

"Dia mami ayah"

Luna menengok mendengar penuturan Julian, "Wanita itu nenek kamu"

"Nenek?"

"Ayah benci ngakuin itu."

Luna tidak lagi menjawab, ayahnya dengan suasana hati tidak baik.

***

"Udah dateng?" Sambut Shiva.

Julian tersenyum singkat mencium kening Shiva lama. Luna meninggalkan kedua orang itu, ayah butuh bunda.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang