Pendek ⁴⁷

1K 93 14
                                    

Riko duduk di samping Luna, memakan cemilannya lalu menengok saat Luna bergumam tidak jelas.

Semua mata menatap Luna yang terus sibuk dengan ponselnya. Mengabaikan kehadiran mereka dengan dunianya sendiri.

Justin menghela nafasnya lalu mengambil ponselnya dan melihat apa yang Luna lihat.

"Lo mau potong rambut?"

"Apa?!"

Luna kembali merebut ponselnya, "iya"

"Iya?!"

Luna tersenyum menganggukan kepalanya, "bosen rambut panjang"

"Nanti kamu nyesel kalo udah pendek" sahut Riko.

"Ga akan. Kan keinginan gue sendiri"

"Ga! Kita semua larang kamu Luna. Jangan macam-macam!" Ucap William menatapnya tajam.

"Jangan potong rambut" ulangnya.

"Kenapa sih? Rambut pendek juga aku cantik"

"Kamu cantik rambut panjang, jangan dipotong"

"Ih abang! Rambutnya terlalu panjang. Diiket Justin selalu ngelepasin lagi, kan gerah" keluh Luna.

Memang benar Justin selalu melepaskan ikatan rambutnya yang sudah dia sanggul rapih.

Riko mengusap kepalanya, "jangan potong rambut."

Luna cemberut, "Rona juga potong rambut boleh, kenapa Luna ga boleh?"

Mereka melirik Rona yang sudah memakan cemilannya.

"Kamu kan istimewa"

"Rona, kak Riyad bilang lo ga istimewa" adu Luna.

Rona menatap kakaknya tajam, "bukan! Bukan gitu maksud kakak-- Luna!"

Luna terkekeh pelan, "ga ada salahnya juga aku potong rambut"

"Salah! Salah besar!"

Luna berdecak, "Luna potong rambut."

"Luna, jangan buat mereka marah" peringat Shiva melihat semua mata menatapnya tajam kecuali Shiva dan Riko.

"Ya kenapa?! Kenapa aku ga boleh potong rambut bunda?!"

Luna kesal, dari dulu dia ingin memotong rambutnya tapi dilarang oleh mereka semua. Luna risih dan dia ingin memotongnya meskipun nanti dia akan merindukan rambut panjangnya.

"Jangan nekat kamu potong rambut di belakang kita Luna" sahut Riko membuat mereka tersadar, benar juga Luna orang yang beringinan kuat.

"Lo mah buka kartu!"

"Luna jangan macam-macam!" Tirta menatapnya tajam.

"Siapa ya?"

Tirta menghela nafasnya, dia masih marah karena dirinya tidak memperkenalkan pacarnya kepada Luna.

"Udah ah Luna mau keluar"

Justin mencekal tangannya, "mau kemana?"

"Ih kepo"

"Luna jangan macam-macam!"

Luna melepaskan cekalannya lalu berjalan keluar rumah dengan santai.

Dirasakan sudah ada di luar pintu Luna bersiap untuk mengatakan, "aku mau potong rambut!" Teriaknya dari luar membuat mereka berlarian menyusulnya.

"Luna!" Seru mereka.

Shiva dan Riko melihat semua lelaki yang mengejarnya, Yura dan Rona melongo melihat mereka serentak berlarian.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang