Luna terdiam ketika mendapati Justin bersama dengan Nia, mantan sahabatnya sembari bergandengan tangan mesra.
"Luna," panggil Angga yang sedari tadi menyumpah serapahi Nia dan juga Justin.
Justin langsung melepaskan rangkulannya, "Jangan salah paham!" Ujar Justin cepat.
"Siapa juga yang salah paham" acuh Luna kembali melanjutkan jalannya sembari melirik sinis kehadiran Nia yang ada di sana.
"Kalo mau pedekate mah silahkan, gue ga larang" ucap Luna tajam sembari berjalan.
Angga merangkul Luna dan melirik Justin.
"Ga lah!"
Luna meliriknya sekilas, "Tadi gue nabrak dia sampe jatuh terus gue bantu buat ke uks tapi ga jadi"
"Oh."
Angga tertawa puas mendengar sahutan Luna, "Mampus lo, gue udah bilang tuh cewe sengaja nabrakin ke lo. Dibilangin ga mau denger! Rasain!" Ejek Angga.
Kelihatannya Angga girang melihat Justin kena kejutekan Luna dilihat dari responnya.
Angga merangkul Luna lagi dan membawanya pergi meninggalkan Justin yang terdiam di tempatnya.
"Sial!" umpatnya pelan melanjutkan jalannya.
Wajah Luna jutek terlihat semakin menyeramkan saat membanting kursi yang sudah menghalangi jalannya.
"Taruh kursi tuh yang bener! Bukan di jalan goblok!"
"Woy itu tong sampah dibenerin. Punya otak dipake!"
Luna mendengus kesal ketika matanya melihat seseorang yang kini melambaikan tangannya tenar pesona.
Angga menatapnya dari samping saat Luna diam melihat satu titik.
"Ah!" keluh Luna mendekati lelaki yang nyengir menatapnya.
"Ngapain sih lo?! Ini bukan sekolah lo"
"Ya elah gue mau main ke sekolah sepupu gue ga boleh gitu?" Tanya nya.
"Ga boleh!"
"Sama siapanya?"
"Gue lah!"
"Dih emang lo pemilik sekolah ini?"
"Gue sebagai objek yang bakalan lo temuin, tentunya itu harus sesuai persetujuan gue"
"Bacot lo. Papi mau ketemu lo makanya gue ke sini jemput lo" ujar Yora.
"Masa"
"Ck nih anak. Beneran!"
"Awas kalo bohong lo!"
Yora mengangguk mengiyakan, Yora adalah salah satu sepupu laki-laki Luna yang suka beradu argumen dengannya dan juga partner berantem.
Yora menengok saat Justin menepuk pundaknya, "Hai bro! Lama ga ketemu" sapanya
Justin menganggukan kepalanya menyahut.
"Gue tunggu lo di mobil." Ucap Yora.
"Gue bisa dateng sendiri, lo bisa sms gue kan kenapa ke sini segala sih?"
"Percuma gue sms lo ga bakal dibaca, lo kira operator yang neror"
Luna nyengir, "Telfon Kan bisa"
"Bacot ya lo. Seharusnya lo bersyukur gue jemput, lo ga bakal ngeluarin duit buat ke rumah gue"
"Bawel, emang ada apaan papi mau ketemu gue?"
Yora mengetuk kening Luna, "Lo pikir kenapa?"
"Kangen sama gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
BABY MONSTER
Ficção Adolescente(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Laluna Andrea Shakira. Mungil namun tengil, manis namun bengis. Itulah yang bisa digambarkan dari gadis ini. William Andes, biasa dipanggil Lam oleh adiknya Luna. Dingin dan tegas secara bersamaan tidak membuat Luna takut pa...