Diculik ²³

1.6K 130 6
                                    

Bugh

"Awh!"

"Luna!" Seru semuanya melihat Luna terpeleset saat melewati Riyad.

Luna mengusap kepalanya yang terbentur meja.

"Riyad! Kamu apain Luna!" Seru Tirta membantunya berdiri.

"Aku ga apa-apain dia! Dia jatuh sendiri"

Keduanya berdebat, "Kamu gapapa sayang?" Tanya Seno membantunya duduk.

"Riyad, minta maaf"

"Ngapain minta maaf?! Aku ga buat dia luka!"

"Minta maaf."

Riyad membalas tatapan Seno yang melihat tajam kearahnya.

"Aku ga ngelakuin apapun buat dia terluka. Dia jatuh sendiri."

"Kakak ga salah. Sendal aku yang licin" sela Luna sembari memeriksa kepalanya yang terasa nyut-nyutan.

"Bang, berdarah ga?" Tanyanya kearah William yang sedari tadi memeriksa tubuhnya.

William memeriksa kepala Luna mengusapnya lembut, "Ga. Lain kali hati-hati Luna"

"Iya"

"Lo gapapa?" Tanya Rona memunculkan kepalanya dari belakang.

Tanpa membuang kesempatan lagi Luna menarik kepalanya ke depan hingga Rona meminta ampun.

"Gara-gara lo ya! Gue jatuh! Kakak lo yang disalahin oon!"

"Lo nya aja yang ga punya mata. Awh! Luna lepasin! Lo mau nyopot kepala gue ha! Lepasin!"

Luna melepasnya tiba-tiba, Rona mendengus mengusap lehernya yang terasa sakit.

"Jahat lo"

"Emang, baru tau?"

Rona tersenyum iblis dan..

Cup

"Ih Ronaa!" Teriak Luna.

"Ciuman selamat dari gue"

"Ih! Ih! Geli tau!"

Rona kembali mengejek memeletkan lidahnya kembali.

"Udah diem kamu habis jatuh" ujar Riyad menyuruh Luna kembali duduk.

"Adik kamu tuh nakal!"

"Biarin. Jarang-jarang dia buat kesel kamu"

"Kalian sama aja."

"Iya lah kita kan kakak adik" sahut Rona semangat.

Luna berdecih, "Kita pergi sekarang" ujar opah.

"Kemana?"

"Laut"

"Laut?! Oke! Ayo cepet" semangat Luna menarik Rona ke depan meninggalkan mereka semua yang tersenyum melihat semangat Luna.

"Rambut Luna coklat?" Tanya omah baru menyadari itu.

"Iya. Tadinya warna biru"

"Biru?"

"Iya, dia sangat bebas"

"Jangan dibebasin Shiva atau dia akan terbiasa"

"Shiva ga bisa ngekang dia bun, dia anak yang susah dibilangin"

Omah mengangguk mengerti, cucunya yang satu ini memang sangat anti akan peraturan.

***

Rona dan Yura selalu di samping Luna. Gadis ini sungguh tidak bisa diam.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang