Julian mengusap keningnya penat. Pekerjaannya menumpuk dan dia tidak bisa fokus.
Julian menghela nafas melirik figura foto keluarganya, senyumannya kini hadir. Keluarga kecilnya sungguh bahagia dilihat dari saat itu.
"Aku kembali!"
Julian menengok wajahnya berubah datar melihat wanita jadi-jadian ini datang ke ruangannya.
Wanita itu berdiri di depan mejanya dengan pakaian kurang bahan.
"Ngapain kamu?!"
"Ngunjungin pacar"
Julian meruncingkan alisnya tidak suka perkataan wanita ini.
Wanita itu berjalan menghampiri figura yang terpajang di tengah ruangan.
"Gimana istri kamu? Kabur ya haha"
Tangan Julian mengepal mendengarnya, "Udah saya bilang, dia ga bakalan bisa ngalahin saya."
Telunjuknya berjalan menunjuk wajah Luna, "Putri kamu"
"Biar saya habisi juga, mau?"
Julian tersenyum sinis membuat wanita itu menatapnya tidak suka.
"Kamu ga tau keluarga saya Mira"
"Oh sekarang kamu nantangin saya ha?!"
"Lebih baik kamu berhenti sekarang atau kamu akan habis ditangan keluarga saya."
"Cih. Kamu pikir saya bakalan kemakan anceman murahan kamu?! Ga akan! Saya wanita ambisius. Apapun yang ingin saya capai harus saya dapetin."
Julian tertawa remeh memancing amarah Mira, "Kamu mau hancurin putri saya? Silahkan saya ga nolak"
Mira mengernyitkan keningnya Julian melepaskan putrinya begitu saja.
"Kamu salah pilih lawan Mira. Ini bukan anceman. Kamu tau juga keluarga saya seperti apa. Diam-diam menghanyutkan." Gumam Julian dalam menatap Mira tajam.
Mira terdiam cukup lama hingga akhirnya dia tertawa gila.
"Kamu lucu sayang."
Julian mengabaikannya kembali fokus membaca berkas dan menandatangi yang perlu.
"Aku laper, kita makan yuk" ajaknya manja.
Julian tetap mengabaikannya, sudah kenyang mendengar nada menjijikan orang di depannya ini.
Julian menghentakkan tangannya saat tangan wanita gila ini mengusapnya.
"Ayolah! Aku udah laper dari tadi! Masa pacar kamu dibiarin kelaperan"
"Kamu pacar saya? Ga sudi! Shiva lebih baik dari wanita murahan kayak kamu gini!"
Mira cemberut mendengarnya, "Menjijikan! Pergi kamu!"
"Ih ga mau! Aku mau nemenin kamu kerja" rengek Mira menggandeng tangan Julian yang sudah berdiri di depannya.
Julian kembali menghentakkan tangannya, "Jangan pernah nyentuh saya, kamu bukan siapa-siapa buat saya!"
"Kamu pacar aku Julian!"
"Cih! Saya ga sudi punya wanita simpenan kayak kamu! Sadar diri, kamu ga lebih dari sampah dijalanan"
Ceklek
Luna terdiam melihat kedua orang yang terlihat sedang berselisih.
"Mau kemana?" Tanya Julian saat pintu akan kembali tertutup.
"Aku ga mau mata suciku ternodai sama pakaian tante kurang belaian itu" ujar Luna menutup kedua matanya meskipun masih mengintip di sela-sela jarinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/219995173-288-k44137.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY MONSTER
Roman pour Adolescents(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) Laluna Andrea Shakira. Mungil namun tengil, manis namun bengis. Itulah yang bisa digambarkan dari gadis ini. William Andes, biasa dipanggil Lam oleh adiknya Luna. Dingin dan tegas secara bersamaan tidak membuat Luna takut pa...