Angga kurang ajar ²⁸

1.4K 115 8
                                    

Menghela nafas itu yang dilakukan William, pintu utama terbuka dengan kencang.

"Luna!"

Luna berdecak saat Rangga dan Angga berhasil membuatnya memasuki rumah.

"Darimana kamu?"

Luna tidak membalas jawaban William, kembali berbalik ingin keluar dari rumah namun dihadang Rangga dan Angga.

"Kalian ngapain sih?!" Sembur Luna tidak suka.

"Luna kamu salah paham"

"Dia nuduh aku ngambil uangnya ayah!" Seru Luna kembali berbalik menatap sinis abangnya.

Julian menggeleng, "dia bukan nyari uang"

"Lalu? Dia ngaku sendiri."

"Pengakuan belum tentu benar Luna"

Luna terdiam, benar juga ucapan ayah.

"Jadi alasan sebenarnya itu nyari apa? Ga mungkin cari sempak kan?"

Anggan menyentil mulut Luna kesal, "lo ngomong sembarangan"

"Lho kan bener, ya kali abang cari daleman gue kan ga lucu"

"Pikiran lo jorok Luna"

"Lo yang ngotorin"

Rangga meliriknya tajam mendengar akuan dari Luna, "ah haha ga bang, Luna suka bohong"

"Gue ga suka bohong ya enak aja!"

"Angga" geram William menatap ke arah Angga galak.

Berani-beraninya Angga mengotori kepolosan Luna.

"Aku mau minggat kenapa kalian berdua nemuin aku sih?!"

"Lo ngumpet di orang jualan ya gue liat lah pe'a!"

"Abang ga liat Angga, jadi gue pikir gue aman"

"Abang lo yang ga teliti"

Luna berdecak, "diamlah! Lo berisik!"

Luna kembali menatap William sadis, "abang mata duitan ya sampe nyari uang di lemari Luna?!"

"Abang ga nyari uang Luna, itu hanya alasan abang aja"

Luna berdecih, "terus nyari apa?!"

"Kalung. Kalung yang dikasih omah"

Luna melunakan wajahnya mendengar hal itu, "kalung?"

William menangguk, "mana kalung itu?"

Luna mengernyitkan keningnya mengingat, "lupa"

"Lupa?!"

Luna mengangguk, "gimana bisa lupa Luna?! Itu pemberian omah"

"Opah, bukan omah"

"Tetep aja mereka satu paket. Ingetin lagi kamu taruh dimana"

"Emang kenapa sih? Ada yang penting?"

"Iya!"

Luna mengerjapkan matanya, "kalung itu aneh abang"

"Unik bukan aneh, cepet cari"

"Ga mau! Kamar aku udah berantakan karena abang! Enak aja nyuruh-nyuruh" gerutu Luna melipat tangannya di depan dada.

"Lagian abang tinggal nanya ga usah berantakin lemari Luna. Itu ga sopan tau! Emang abang ga risih ngeliat daleman Luna?"

"Abang ga nyari daleman kamu, abang nyari kalung itu. Bodo amat lah mau itu daleman baju atau celana abang nyarinya kalung Luna, kalung! Mana kalungnya!" Palak William.

BABY MONSTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang