1. AB [prolog]

5.6K 167 15
                                    

Hii!
Selamat datang di cerita Arabella Versi Revisi.
Akan up satu bab setiap harinya, jangan lupa tinggalkan jejak kalian!!
Happy reading <3

Jakarta-Indonesia, 00.00 WIB.

     "Aggghhhh. Lagi-lagi gue gak bisa tidur." Ucap Arabella sambil mengacak-acak rambutnya.

    Ara bangun lalu beranjak pergi ke dapur dari kasurnya. Ara mengambil air putih di dapur, ketika Ara mau balik kembali ke kamarnya, terdengar suara keributan dan ya lagi-lagi mereka bertengkar. Entahlah sudah ke sekian kalinya mereka bertengkar.

Paaak

    Lagi-lagi suara tamparan terdengar. Ara yang mendengar pun langsung menaruh kembali gelas itu. Dan berlari ke kamar sambil menutup telinganya. Kamar orang tuanya sampingan dengan kamarnya Ara. Jadi, sekeras apapun Ara metutup telinga semuanya pasti terdengar.

    "James kau sudah keterlaluan!" Ucap Tania mamanya Ara, yang sedang menahan sakit tamparan suaminya.

   "Kau juga sudah keterlaluan Tania!" Sahut James Papanya Ara.

   "Kau yang memulai terlebih dahulu!" Sahut Tania yang tak mau kalah dengan suaminya.

    "Diaaaam!" Geram James yang melempar barang-barang ke lantai. Ya suara pecahan barang-barang itu semakin membuat Ara takut.

    Ara masih saja menutup telinganya sambil menangis dipojok kamarnya. Ironis memang, tetapi Ia sudah sering seperti itu.

    "Tuhan! Kenapa kau jahat sekali, kenapa Kau hancurkan keluargaku? Kenapa Tuhan kenapaaa!" Gumam sambil menangis tersedu-sedu.

    "Kalau gini terus lebih baik kita pisah!" Ujar James yang mengambil jaket dan kunci mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah.

   "Tuhan, apa yang harus aku lakukan." Batin Tania sambil menahan tangis.

   Di kamar Ara hanya terdengar suara tangisan tersedu-sedu. Walau ia berusaha untuk tidak terlalu menguatkan suara tangisan itu. Mungkin suara itu hanya bisa didengar olehnya, rasanya sesak.

~><~

Jakarta-Indonesia, 06.00 WIB

   Pagi pun datang, Ara tidur di pojok kamarnya. Lagi-lagi ia menangis sampai tertidur. Ia terbangun dari tidurnya, rambut acak-acakan layaknya singa, mata bengkak karna habis menangis semalaman.

    "Hoaaawwmnnn." Ara menguap Bangun. "Lagi-lagi gue tidur di lantai." Lanjutnya kesal, Ia bangun beranjak pergi dari lantai itu menuju kamar mandi.

    Hari ini adalah hari Senin, Ia harus sekolah. Dan Ia tidak ingin terlambat untuk ke sekian kalinya. Ya akibat Insomnianya, Ia selalu saja terlambat datang ke sekolah. Ia melangsungkan  ritual mandinya dengan cepat, Ia sudah rapi dengan baju putih abu-abu. Selesai memakai sepatu ia mengambil tas, hendphone, dan topi.

~><~

   Ara keluar dari kamarnya, dan melihat Ibunya duduk sendirian menunggunya dimeja makan.

   "Morning Ara sayang," Ujar Tania pada Ara.

"Morning. Papa mana Ma?" Tanya Ara

  "Papa udah berangkat, soalnya ada meeting pagi ini," jawab Tania ramah.

   "Pipi Mama kenapa kok merah?" Ara kembali bertanya, layaknya tidak tahu apapun.

"Masa sih? Berarti mama ketebalan pakai blush onnya," jawab Tania sambil tertawa renyah.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang