39. AB (Gue suka sama lo!!)

532 41 3
                                    

***
Lucas dan Ara kembali bertemu. Setelah kejadian kemarin sore, Ara mulai menjauhinya. Ara dan Lucas memberi persyaratan lalu keluar dari kantor.

Ara mempercepat langkahnya. Tetapi Lucas menghalanginya. "Ra. Gue minta maaf."

"Maaf lo bilang?."

"Ra. What's wrong if I ask."

"Enggak. Tapi cara lo menanya salah!."

"Ra. Gue tau. Gue tau gue salah. Gue tau, tapi apa salah kalau gue cuman mau tau kebenarannya. Lo bilang di antara kita gak ada rahasia."

"Gak semua rahasia gue wajib lo tau!."

"Buat apa ra. Buat apa lo nutupin semua ini."

"Lucas. Gue udah banyak masalah. Lo jangan cari masalah lagi sama gue."

"Ra. Selama ini lo anggap gue apa sih?."

"Cas. Lo sama gue itu cuman sahabatan."

"Apa boleh gue ngelamar buat lebih dari sahabat lo?."

"Maksud lo apaan sih Lucas?."

"Gue suka sama lo ra. Gue suka."

Ara langsung pergi. Tapi tangannya di pegang oleh Lucas. "Gue gak bisa bohongin perasaan gue terus ra. Gue gak mau jadi pengecut yang mencintai dalam diam."

"Kalau lo masih mau berteman. Lebih baik lo berhenti suka sama gue." Ara pergi.

"Sampai titik darah penghabisan gue bakalan terus perjuangin lo ra!. Kalau lo gak bisa gue dapetin lebih baik gue mati ra."

Ara tidak mendengarkannya. Ara pergi begitu saja. "Bagi gue, gak ada yang gak mungkin di dunia ini."

"Akkkhhhh bangsad!!." David pergi ke parkiran. Dan pergi melajukan motornya.

Dipertengahan jalan, ada seseorang yang menghalangi jalannya. "Elo?!. Ngapain?!."

"Lucas, aku minta maaf." Wanita itu memegang tangan Lucas. Tetapi Lucas memberontak untuk tidak menerima pegangan itu.

"Gue gak sudi di pegang sama cewek jalang kayak lo Caca!!."

"Cas. Hidup gue udah hancur. Gak ada yang mau berteman, gak ada yang mau perduli, gak ada yang sayang sama gue. Lo gak kesian sama gue?."

"Buat apa gue kesihan  sama lo. Gak guna."

"Cas. Anterin gue ke kantor polisi. Gue mau ketemu mamah. Ongkos gue udah habis, om gue udah jarang kirimin gue uang bulanan."

"Lo kenapa si ca. Lo tuh selalu aja jadi hama di ladang gue."

"Lucas. Kantor polisi jauh. Kalau enggak aku juga bisa jalan sendiri. Aku tau dulu aku emang pernah bertindak bodoh hanya karena cinta."

"Sadarnya telat!."

"Cas. Gue mohon. Anterin gue ke sana dan anter pulang gue juga."

"Gue banyak urusan."

"Lucas. Cuman lo yang mau nolongin gue. Gue yakin lo gak sama seperti mereka."

"Ca. Lo jangan jadi hama gue mulu napa."

"Cas. Gue mohon."

"Sekarang lo rasain kan gimana rasanya di jauhin, di buly, gak ada temen, gak ada yang perduli, sekarang lo rasain apa yang orang lain rasakan waktu lo buly mereka."

"Iya gue tau. Gue tau ini karma buat gue. Tapi gue mohon temenin gue ke kantor polisi."

"Maaf gue gak bisa." Lucas menyalahkan motornya.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang