13. AB {Cari Ara}

968 64 11
                                    

                            ☆☆☆

       "Nyonya?" Aron menghentikan langkah Kaki Ara. Lalu Aron menghampirinya. "Anda mau kemana?"

     "Mau kumpul sama temen," Ara menjawab dengan cuek.

      "Anda belum makan. Sebaiknya Anda makan dulu nyonya. Nanti saya di marahin kalau Tuan tahu Nyonya tidak maka,." Ara memutar bola matanya malas, lalu membalikan badannya. Sekarang Ara menatap Aron yang menunduk.

     "Saya mau kumpul. Saya sudah dijemput. Saya mau makan bareng sama temen saya,"

     "Anda harus makan. Lalu Anda izin terlebih dahulu sama Tuan. Saya Takut tuan marah," Aron bicara dengan kepala yang menunduk.

       "Saya sudah telephone. Saya sudah chat. Tapi dia gak aktif jadi bodo amat," Ara pergi meninggalkan Aron. Saat Ara mau keluar pintu, bodyguardnya menahan Ara.

     "Lepasin!" Ara memberontak. "Eh. Kalian kaya gini bisa saya laporin. Kalian mau di pecat?" Pertanyaan skakmat.

   Para bodyguard menyingkir. Lalu Ara pergi lari. Saat di bawah, ia melihat mobil Megan yang menunggunya. Ara masuk ke dalam mobil.

    "Holaa Meg,"

    "Alo," Megan menancapkan gasnya. Lalu pergi dari tempat itu. Menuju rumah Lucas.

    Diperjalanan Megan tersenyum melihat Ara yang senang bisa bebas keluar. "Bahagia banget ya?"

    "Iya," Ara menatap sisi kota. Melukiskan Senyuman di bibirnya. "Gimana hubungan lo sama si David?"

      "Gak gimana-gimana." Ara menjawab dengan gampangnya. "Lo belum di apa-apain kan?" Ara menggeleng. "Syukurlah. Soalnya sebelum UNBK kita bakalan di tes urine. Yang dilakuin setiap tahun," Ara mengangguk mengerti.

    "Owh iya Ra. Lo udah kasih tahu kak Tino?" Ara menggeleng. "Belum. Gue bicaranya nanti aja," Megan hanya mengangguk-angguk. Tak lama mereka sampai di rumah Lucas.

Tiiidd...

Tiiiddd...

Tiiidd..

'Anggap suara kelakson, oke lanjut.'      

    Lucas, Alvin, dan Ricky keluar. Alvin dan Ricky sudah duduk di kursi penumpang. Sedangkan Lucas mengetuk pintu pengemudi yang di kemudikan Megan.

    Megan membuka/menurunkan kaca mobilnya. Membuka ruang untuk bicara. "Paan,"

    "Gue yang nyetir. Lo di belakang sono sama si Alvin dan Ricky," Megan mengendus kesal. Lalu membuka pintu mobil. Megan masuk ke kursi penumpang dan membiarkan Lucas duduk di kursi pengemudi. Di samping kursi pengemudi ada Ara yang tersenyum melihat tingkah laku sahabatnya.

     Lucas menancapkan gasnya. Lalu melajukan mobilnya menuju Dufan Ancol. Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai di Parkiran. Mereka keluar dan pergi ke pos pembelian tiket masuk. Lucas dan Ara memesan 5 tiket untuk mereka. Setelah itu mereka masuk. Di sana mereka sudah di sambut oleh banyak sekali jeritan. Ya jeritan orang-orang yang menaiki salah satu wahana.

   "Duh. Kok gua ngeri ya,"

   "Tenang. Ada abang Alvin disini beb," Alvin merangkul Megan. Megan hanya mengendus kesal.

    "Oy. Jangan pegang-pegang," Ricky menerobos Alvin dan Megan.

     Membuatnya berada di tengah-tengah mereka berdua. Sedangkan Lucas tengah asik melihat ara yang tersenyum melihat wahana yang tercantum disana. "Suka?"

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang