~♤~
"Woy Ra. Lo mau kemana?"
"Gue mau bolos. Lo mau ikut?"
"Anjir. Yang bener dong, gua tobat Ra. Zo bakalan ngadu ke mamah kalau gua bolos,"
"Ah yaudah, gue bolos sendirian."
Ara pergi mengendap-endap. Ia sudah sampai di tembok belakang gedung sekolah. Ia menyelinguk kesana-kemari. Memastikan tidak ada orang yang melihatnya.
Saat Ara sudah menaikkan kakinya ke atas kursi, ia sempat berhenti. Membuat hanya satu kakinya yang ada di atas kursi.
"Ehkemn."
"Ish. Berisik lo Megan, gue ajak tadi gak mau, sekarang lo malah ngikutin gue." Ara menaikkan kakinya ke atas kursi.
"Ehkemn."
"Apaaan sih Meg?." Ara menoleh ke sumber suara. Betapa terkejutnya ia melihat David tepat di depannya.
"Anda mau bolos?"
"Ck. Mati gue ketahuan." Batin Ara.
"Iya pak kepsek," Ara menurunkan kakinya. Lalu melipat tangannya di atas dadanya. Dan memasang wajah jutek yang menantang.
"Ikut saya." David menarik tangan Ara secara paksa. Membuat guru, dan siswa/i terdiam melihatnya. David membawa Ara ke tengah lapangan.
"Sakit!" David melepaskan genggamannya.
"Jalan jongkok keliling lapangan 3 kali!"
"What? Seriously?!"
"Yes Do it now!"
"Oh God. Kalau begini caranya, bisa-bisa aku mati perlahan." Batin Ara.
"Now!"
Ara melemparkan tasnya. Membuang mukanya, dan memasang wajah juteknya. Ara menaruh kedua tangannya di atas kepala. Lalu berjongkok laku berjalan. Baru sepuluh langkah Ara terengah-engah.
"Cepat lakukan!"
"Licik!" Batin Ara.
Ara melanjutkan hukumannya tadi. Ara sungguh benar-benar capek. Ia harus mencari cara lain nanti untuk bolos. Ia harus cari tahu ada David atau tidak. Jika ada tamatlah riwayatnya. Ara sungguh terlihat lelah. Ia menatap lapangan yang panjang × lebar itu.
"Pak. Udah ah capek!"
"Siapa yang menyuruhmu berhenti?"
"Ish. Please deh, jangan buat gue makin benci sama lo!"
"Baiklah. Sekarang berdiri. Ambil tasmu, dan kembali ke kelas. Jika ketahuan mengendap-endap bolos anda akan tahu akibatnya,"
"Astagaa. Gue kan lagi pms. Untung hari ini sedikit dan terakhir. Jadi gak sampai bocor. Jika bocor mampuslah gue." Batin Ara.
Ara mengambil tasnya lalu pergi. David hanya menghela nafas panjangnya. Lalu pergi dari sana menuju area parkir sekolah.
"Mr,"
"Hm?"
"Anda mau kemana?"
"Kantor,"
"Mr. Come on, it's still 2 hours. We have to go home when the students go home,"
"Oh no, I have a lot do you know that. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella {TERBIT}
RomanceNote: Nggak semua aku revisi, gak tau mager aja😭 Arabella, sang badgirl. Siapa sangka dia anak broken home. Ya dia sering mabuk-mabukan di Bar. Semenjak keluarganya hancur, ia tidak di urus lagi. Kakaknya sudah tidak tinggal dengannya lagi. Kakakny...