42. AB (Bayi Besar)

724 52 0
                                    

"Suhu. Kita udah selesai latihan?." Tanya Ara.

"Iya. Kalian pulang, istirahat, jangan bergadang. Besok kita turnamen, buktikan kita menjadi terbaik." Perintah Suhu.

"Baik Suhu." Ucap semua anggota.

Ara dan Lucas pergi ke loker. Lucas selalu mengikuti Ara. "Lo kenapa dah. Ngikutin gue mulu." Kesal Ara.

"Lo ada waktu gak malam ini?." Tanya Lucas.

"Emn. Gak tau, kenapa emangnya?." Tanya Ara.

"Gue mau kita dinner Ra." Ujar Lucas.

"Cas.."

"Ya. Gue tahu, lo pasti gak bisa. Gue tau kepala sekolah gak bakalan izinin lo. Gue cuman mau curhat soal keluarga gue Ra. Sekarang lo gak bisa, oke gpp makasih." Ucap Lucas memotong pembicaraan Ara dan pergi.

"Gak gitu cas!. Lo harusnya ngerti, gue bukan Ara yang dulu bisa kemana aja bebas." Kesal Ara.

Lucas hanya pergi, tidak memperdulikan Ara. Tak lama David datang menghampiri Ara.

"Hei. Kenapa?." Tanya David.

"Gue boleh keluar malam ini?, Lucas butuh gue." Tanya Ara.

"Ara. Kamu ini sudah tidak bisa keluar seenaknya mengerti." Ujar David.

"Gue mohon. Lo boleh awasin gue dari jauh. Tapi gue mohon, gue gak mau kehilangan sahabat gue. Dia selalu ada kalau gue lagi banyak masalah. Sudah seharusnya gue juga membalas kebaikannya. Please." Mohon Ara.

"Oke." Jawab David dengan nada dingin.

Ara tersenyum. Lalu lari mengejar Lucas. Lucas berada di dalam kelasnya. Ara langsung masuk.

"Cas. Gue bisa keluar malam ini." Ujar Ara.

Lucas menatap Ara. Lalu tersenyum dan langsung memeluk Ara. "Makasih." Ujar Lucas.

"Emnn. Iya." Ujar Ara sambil membalas pelukan itu.

David yang melihat kejadian itu hanya diam. Lalu pergi menunggu Ara di dalam mobil. Dengan pikiran yang memutar kejadian tadi. Ara berjalan menuju parkiran bersama Lucas. Lucas naik motor lalu pergi. Ara keluar dan mencari mobil David. Tak lama Ara menemukan mobil itu dan masuk ke dalamnya.

"David." Panggil Ara.

"Jalan." Perintah David.

Raiyen mengangguk mengerti, dan menjalankan mobilnya pergi dari sana.

"David!!." Panggil Ara.

"Hm?." Tanya David dengan dingin.

"Jiwa kutub Utara sudah kembali." Kesal Ara.

David hanya diam saja. Tidak memperdulikannya. Ara langsung merebahkan tubuhnya si mobil itu. Dan menaruh kepalanya di atas paha David. Ara menatap David yang kembali dingin. Ara tahu David sepertinya cemburu.

"Kamu cemburu?." Tanya Ara dengan lembut.

"Tidak." Jawab David dingin.

"Kutub Utara. Aku kan sama dia gak ngapa-ngapain." Kesal Ara.

"Hm." Ujar David dingin.

"Ish. Aku minta maaf." Ujar Ara dengan nada yang tulus.

"Ya." Balas David dingin.

Astaga. Kalau udah kembali dingin jadi greget pingin jambak. Sabar Ra sabar. Batin Ara.

Tak lama mobil sudah terparkir di parkiran apartemen. David langsung keluar begitu saja. Tampa memperdulikan Ara.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang