Ara melepaskan pelukannya lalu pergi keluar. David diam terpaku disana. Semua melanjutkan acaranya. Syam menghampiri David.
"Be warm to him."
"I'm trying."
David pergi mengejar Ara. Orang tua dan para tamu hanya tersenyum. Syam menarik pasangannya untuk berdansa. Mereka melakukan acara begitu meriah. Kapan lagi mereka akan seperti ini? Karena setiap harinya mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.
Ara keluar dari gedung itu, ia duduk di bangku yang ada di depan gedung. Ia menatap langit, tanpa ia sadari air matanya berjatuhan.
"Ya Tuhan. Takdirmu begitu indah, kau menyakiti hatiku untuk membuatku bahagia. Terimakasih Tuhan." Batin Ara.
"Kau menangis?"
Ara langsung menatap ke sumber suara. Ara langsung menghapus air matanya. Layaknya seseorang yang ketahuan maling.
"T-tidak."
David duduk di sampingnya. Menatap ke depan lalu ke Ara, sambil tersenyum. Ia mengerti Ara menangis bahagia. Ara sudah belajar melawan traumanya pada laki-laki.
"Kau mau pulang?"
"Ha? Bagaimana dengan acaranya?"
"Tidak papa. Aku tidak begitu suka dengan acaranya."
"Tapi..."
"Aku tahu kau ingin istirahat. Jadi kita siapkan untuk besok."
"Ha? Besok? Ngapain?"
David hanya tersenyum. Lalu menggenggam tangan Ara. Mereka masuk ke parkiran dan masuk mobil. Melajukan mobilnya ke jalan kota Berlin.
Ara hanya diam. Ia menatap handphone miliknya, ia diam tiba-tiba Megan Fisigoths Vidio callnya. Ara melirik ke arah David. David hanya melirik sebentar dan kembali fokus ke depan.
"Angkat saja tidak apa-apa."
Ara mengangkat Vidio callnya.
"Hai meg."
"Ya Tuhan. Sahabatku cantik banget, tumben lo pakai make-up?"
"Hehe, thanks. Tadi ada acara."
"Bentar-bentar, loh seharusnya disana sore, kok ini malam? Lo dimana sama siapa? Siapa yang berani-beraninya nyulik lo ha? Si Bima? Lelaki bajingan itu? Ngomong ra!"
"Gue di Berlin, Jerman."
"Sama siapa?"
"Sama David."
"Whut?"
"Hei honey are you okay?"
"I'm okay. Aku ke kamar mandi bentar ya by."
"Owh okay."
Ara melihat kegiatan Megan. Dia berlari ke dalam toilet lalu menguncinya.
"Sorry. Lo serius kan ra?"
"Right."
"Jadi, David eh pak David udah kembali? Terus si Bima?"
Ara menggelengkan kepalanya.
"Saya sudah menyingkirkannya."
Megan menanya menggunakan isyarat. Ara hanya tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella {TERBIT}
RomantikNote: Nggak semua aku revisi, gak tau mager aja😭 Arabella, sang badgirl. Siapa sangka dia anak broken home. Ya dia sering mabuk-mabukan di Bar. Semenjak keluarganya hancur, ia tidak di urus lagi. Kakaknya sudah tidak tinggal dengannya lagi. Kakakny...