5. AB {Married}

1.2K 69 3
                                    


Yang lalu biarlah berlalu, tidak ada  yang bisa diulang lagi.

#kataorang-orang
____________________________________

   Ara mengambil hendphonenya, Ara mencari kontak kakak.

   "Ara cerita gak ya?" Batin Ara.

   "Gak usah deh." Batin gue lagi.

   Ara menaruh hendphonenya diatas nakas, Ara keluar kamar menuju dapur. Ara lihat David sedang tertidur pulas di sofa. Sudahlah sepertinha Ara tidak peduli. Ara ngambil minuman dan beberapa cemilan di kulkas, lalu kembali ke kamar, dan menatap Ibukota Jakarta yang indah.

    Memang pemandangannya indah, namun tidak dengan suasana hati Ara. Bayangkan saja menikah di usia 18 tahun, baru naik kelas 12. Bulan depan ulangan semester satu, orang tuanya entah dimana, Ara tidak bisa kabur pada saat itu karena penjagaan ketat dilakukan agar Ara tidak kabur.

Tring..

Tring..

Tring..

    Telepon pintar Ara berbunyi, Ara langsung meraihnya yang tidak jauh dari tempat Ia duduk. Ara melihat ada notif chat dari Megan. Ara membuka chat dan membalasnya.


MEGAN-ARABELLA

P
Araaa
Gua tau lu belum tidur, gue juga gak bisa tidur, ke bar kuy?

Hm?

Gimana caranya?

Gua punya ide. Mau denger gak?

Paan?

Bentar gua mikir gua lupa awokawok


~FLASHBACK

The Coffee club.

   Ara menunggu Megan datang, tak lama Megan datang yang langsung memeluknya. Ara membalas pelukannya dengan menuangkan sedikit air mata, Megan melepaskan pelukan dan duduk di kursinya.

   "Gua kangen banget tau!" Cetus Megan sambil menghapus air matanya.

   "Maaf," lirih Ara.

   "Lo kemana aja? 2 hari hilang. Mata lo kenapa bengkak? Dan kenapa lo seperti memakai make up, luntur anjer. Bukannya lo sukanya natural ya?" Tanya Megan kepo.

   "Gue di kurung di kamar selama 2 hari, gue nangis Ga. Gue disini mau cerita, gue gak tau harus cerita ke siapa lagi, soalnya cuman lo yang gue percaya Ga."

    Megan duduk di samping Ara, Ia memegang tangan Ara dan memasang wajah yang khawatir cemas akan keadaannya.

   "Cerita sama gua, kalau bisa gua bisa bantu, kalau gak bisa gua bisa kasih saran kritik atau hanya sekedar menjadi pendengar yang baik." Tutur Megan yang meyakinkan Ara, Ara tersenyum, dan Ara yakin Megan tidak akan kecewain Ara.

   "Gue mau lu janji dulu," gumam Ara.

"Ah gak asik ah, yodah deh gpp dari pada gua kepo tingkat dewaa," ucapnya sambil menepuk Keningnya.

"Serius!"

"Iya zyeng apa sih yang enggak buat kamu. Huweeekkk." Ucap Megan sambil memasang wajah muntah. Dan Ara sedikit tersenyum melihat tingkah konyol sahabatnya.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang