18. AB {Cemburu}

948 58 11
                                    

Dunia hari ini. Seakan tak berarti. Manusia terkadang lebih memilih untuk menyendiri, dibanding menceritakan keadaan kepada orang yang tidak mengerti.

~by Arabella

Tidak semua manusia layak tahu masalah kita. Terkadang diam, dan menyendiri adalah pilihan yang tepat. Untuk hati yang tersakiti.

~by David

✿✿✿

"Ra. Si Bima sama si caca di skors?"

"Hm,"

"Lucas di hukum?"

"Hm,"

"Gara-gara nonjok si Bima tadi 'kan?"

"Hm,"

"Lo ada masalah?"

"Enggak,"

"Jangan boong deh,"

"Gue gak berhak bahgia ya?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Ara ini, membuat Megan mengerutkan keningnya.

"Semua makhluk di dunia ini berhak bahagia,"

"Tapi kenapa disaat gue bahagia ada aja yanh usik,"

"Mereka sirik,"

"Sirik apaan sih Meg? Gue kan jelek, gue gak punya keluarga, gue gak punya banyak temen, keluarga gue hancur. Apa yang harus disirikin?"

"Lo pinter, Lo cantik, jago silat, Lo punya seseorang yang sayang sama lo. Lo punya sahabat yang susah senang bareng. Gimana gak sirik. Mereka punya temen yg fuck semua. Enggak sama kita,"

"Hm,"

Tak lama ada Ice ketua kelas XII-IIS 1, datang. "Woy. Guru rapat. Bebas cok," Semua siswa-siswi XII-IIS 1 saling menatap temannya, sedetik kemudian kelas langsung rusuh. Bersorak ria. Tidak ada ulangan, tidak ada pelajaran. Itulah yang di tunggu-tunggu oleh semua murid.

Di kelas ada yang joget-joget, pukul-pukul meja, dangdutan. Sedangkan Ara hanya diam. "Gue ke toilet bentar," Ara bangkit dari tempat duduknya. Lalu pergi. Megan tahu saat ini Ara butuh waktu sendiri.

~♤~

Karena sudah ada informasi bahwa siswa-siswi boleh pulang, banyak siswa-siswi yang berbondong-bondong keluar untuk pulang. Padahal baru jam 10.00 WIB.


"Ra. Gua duluan serius nih gak kenapa-kenapa?" Ara tersenyum mengangguk. Dengan berat hati Ara mengizinkan Megan pergi. "Enggak kenapa-kenapa kok. Kan lo mau jalan sama gebetan lo si Zo,"

"Tapi gua gak enak sama lo. Harusnya di saat kaya gini gua temanin lo. Tapi,"

Ara tersenyum, Ara mengerti sahabatnya sedang khawatir terhadapnya. "Its okay. Gue bisa atasi ini sendiri kok,"

"Yaudah gua cabut duluan Ra. Ayo Zo," Megan pergi.

"Duluan ya Ra,"

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang