~♤~
"Ketua kelas di panggil ke ruang guru," anak MIPA 4 memberi tahu perwakilan kelas yaitu Ketua kelas, dipanggil ke ruang guru.
"Owh iya makasih."
Anak MIPA itu langsung pergi kembali ke kelasnya. "Ra! Lo kan wakil kesana gih,"
"Lah. Yang di suruh ke sana kan ketua bukan wakil," Ara menjawab dengan ketus, akibat moodnya belum balik.
"Ra. Cepet kesana, jangan sampe satu kelas di hukum lari di lapangan. Lo yang tanggung akibatnya!"
"Heh, Linda, gak usah banyak bacod deh lo. Mending lo aja sana,"
"Ra. Udah sana, si Mely kan izin gak masuk karena sakit."
"Yaudah-yaudah. Awas Meg!" Megan menyingkir memberi jalan pada Ara. Ara yang moodnya gak baik hanya jalan dengan ketus.
Diperjalanan Lucas juga baru keluar dari kelasnya. Lalu menyapa Ara, membuat Ara menghentikan langkahnya.
"Woy Ra. Tunggu!" Lucas lari mengejar Ara. Sekarang Ara dan Lucas saling berdampingan.
"Muka lo kusut banget Ra,"
"Gak usah ganggu gue!"
"Astagaaa, gue nanya Arabella."
"Bacod lo!"
"Lho? Si Mely kemana? Bukannya dia yang jadi ketua ya?"
"Sakit. Kenapa ha? Khawatir lo?"
"Ya Tuhan, lo kenapa astaga. Gak bisa bedain pertanyaan sama pernyataan ya?"
"Sama aja."
Mereka sampai di ruang guru. Mereka masuk, lalu mendapatkan perintah. Dan mendapatkan selembar kertas yang berisi daftar nama-nama siswa/i.
"Rapihkan kelas, bersihkan dan jangan lupa untuk menempelkan kertas itu. Besok ada tamu penting yang akan datang."
"Baik bu. Saya permisi," Lucas dan Ara pergi dari ruangan itu.
"Ck. Kenapa sih harus bersih-bersih segala?"
"Lah namanya juga akan kedatangan tamu penting,"
"Gak usah jawab bisa gak sih. Bacod banget jadi cowok!"
"Up to you."
Mereka berpisah, lalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh para Guru mereka.
~♤~
Setelah selesai mereka pergi mengisi perut mereka yang kosong menuju kantin, sedangkan Ara sedang guling-guling di lantai.
"Ya elahhh. Nih anak, ke uks aja ayok?"
"Sakit banget perut gue. Gak bisa bangun!"
"Elah, masa iya gua gendong elo. Gak mungkin lah!"
"Ambilin gue obat nyeri pms,"
"Ck. Iya-iya bentar."
Megan keluar kelas. Meninggalkan Ara, Megan lari menuju uks. Saat berpapasan dengan Kenzo, Megan tetap fokus sama tujuan utamanya. Yaitu ARABELLA.
"Apa Megan marah sama gue? Gue nyapa gak di bales, tapi wajahnya terlihat panik."
Kenzo lari mengejar Megan. Megan sedang memberikan Ara obat. Ara yang duduk bersandar di tembok sedikit lega.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella {TERBIT}
RomanceNote: Nggak semua aku revisi, gak tau mager aja😭 Arabella, sang badgirl. Siapa sangka dia anak broken home. Ya dia sering mabuk-mabukan di Bar. Semenjak keluarganya hancur, ia tidak di urus lagi. Kakaknya sudah tidak tinggal dengannya lagi. Kakakny...