48. AB (Keturunan itu penting!)

612 45 10
                                    

***
"Kita mau kemana David?." Tanya Ara.

"Ada 1 tempat yang harus kita datangi. Aku yakin kamu suka." Ujar David.

"Tapi, ini lumayan jauh jaraknya." Ujar Ara.

"Jarak bukan penghalang bagi kita berdua." Ujar David.

Ara mengangguk mengerti. Ia kembali menatap kota yang indah ini. Rasanya hampa jika kemanapun ia pergi tanpa sosok David.

Kemanapun aku pergi, semua terasa hampa jika tidak bersamamu. Batin Ara.

David mengajak Ara ke suatu tempat yang wajib turis mancanegara ataupun lokal. Yaitu Akuarium silinder. Ini ada di hotel Radisson Blu Hotel di Berlin terletak di Jalan Karl-Liebknecht-Strasse No 3 di pusat kota. Hotel ini bersebelahan dengan objek wisata akuarium Sea Life. Namun, para tamu hotel juga bisa menikmati akuarium dan yang ini sangat spesial.

 Namun, para tamu hotel juga bisa menikmati akuarium dan yang ini sangat spesial

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Waah, bagusnya." Ujar Ara kagum.

"Kamu mau.liat mereka dari dalam?." Tanya David.

"Hahaha, aku gak bisa berenang." Ujar Ara.

"Ini lift. Udah ayo." Ujar David.

"Iya-iya." Ujar Ara.

Mereka masuk ke dalam lift. Sepanjang perjalanan mereka melihat ribuan ikan yang berenang.

"David. Ini tempatnya bagus. Aku senang banget kamu ajak aku ke sini." Ujar Ara.

"Kalau bisa aku udah bawa ini ke mansion biar kamu seneng." Ujar David.

"Haha. Dasar, yang ada kamu di marahin sama pemiliknya." Ujar Ara.

"Atau kita beli aja hotelnya?." Tanya David.

"Jangan gila deh." Ujar Ara.

"Kalau kamu mau kita beli sekarang juga. Nanti aku suruh Raiyen transfer uangnya ke rekening mereka." Ujar David.

"Lebih baik uangnya di tabung buat kita nanti." Ujar Ara.

"Untuk tabungan keluarga kita udah ada. Mau gak?." Tanya David.

"Gak usah. Aku mau yang sederhana aja. Jangan berlebihan walau kita mampu membelinya." Ujar Ara.

David hanya tersenyum. Kehidupan mereka begitu bahagia dan menyenangkan. Sungguh mereka sangat serasi.

***
Tiga tahun berlalu, Ara tengah menangis di pojok kamarnya. Sudah tiga tahun ia masih saja belum di karuniai seorang anak. Karena kemarin ada perkumpulan keluarga, semenjak itu Ara jadi menyalahkan dirinya karena hanya dirinya yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai seorang anak.

"Sayang. Buka pintunya." Ujar David dari luar.

Ara tidak menjawab. Ia tetap menangis  namun tanpa suara. David sangat pusing. Pekerjaannya menumpuk dan Ara tengah berada di dalam kesedihan.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang