Ara kembali ke dalam dengan David. Ara naik ke atas panggung. Ia mengambil mikrofon, yang menimbulkan suara. Membuat semua menarik perhatian, ia melihat semua menatapnya.
"Hai semua, selamat malam. kalian apa kabar?. Semoga kalian baik-baik saja. Sebelumnya Ara mau mengucapkan happy congrats all. Sukses selalu, Ara disini mau bilang makasih. Terimakasih banyak atas semua kenangan yang kita ukir selama 3 tahun ini. Terimakasih untuk semua guru-guru yang memberikan ilmu kepada kita semua. Terimakasih suka duka yang sudah kita lewati bersama. Kalian mengajarkan kami banyak hal. Kami sangat berterimakasih, kalian sangat sabar menghadapi sikap kami yang bandel ini. Dan untuk kalian, Ara tahu, Ara mungkin banyak salah sama kalian. Ara minta maaf, Ara gak bermaksud apa-apa. Sebelumnya kita bertemu pada saat MOS 3 tahun yang lalu. Dimana kita semua masih belum berkenalan, sampai-sampai kita harus memberanikan diri untuk saling berkenalan satu sama lain. Dimana canda, tawa, tangis, marah kita ukir selama ini. Dimana kita saling merangkul untuk bangkit bersama-sama. Teruntuk sahabatku terimakasih. Kalian sangat baik padaku. Tanpa kalian Aku bukan apa-apa, tanpa kalian mungkin aku masih terpuruk. Kalian tahu, rangkulan kalian sangat berguna. Mendukungku, mendengar segala curhatan ku. Membuatku bahagia, membuatku tenang, menjaga ku dan melindungi diriku disaat mereka menyakitiku. Kalian sahabat terbaikku, aku sangat menyayangi kalian. Semoga kalian selalu sukses, dan semoga kalian masih mengingat semua kenangan kita. Bercanda, tertawa dan menangis bersama. Jarak diantara kita tidaklah lagi bermana, kalianlah sahabatku selamanya. Terimakasih buat kalian semua, kalian mengajarkanku bagaimana menjadi kuat, aku memaafkan kalian atas perilaku kalian. Kalian bisa bilang apa saja kepadaku, apapun itu asalkan tidak menyakiti hati orang yang ada disekeliling ku. Jika kalian membenciku tapi jangan menghasut temanku." Ujar Ara yang membuat semua diam.
"Karena kalian tidak tahu bagaimana perasaanku di saat kalian menjauhiku. Seburuk dan sejahat apapun kalian, aku selalu mendoakan kalian untuk menjadi lebih baik lagi. Pembullyan bukan untuk bahan candaan. Karena Mental seseorang bukan untuk dipermainkan." Ujar Ara yang menyentuh hati mereka.
"Setiap orang memiliki mental yang berbeda. Ada yang bisa menerima candaan kalian, dan ada yang tidak bisa menerima candaan itu. Tidak semua candaan itu lucu. Karena bisa saja tanpa sengaja kalian menggoreskan luka di hatinya." Ujar Ara yang membuat mata mereka berkaca-kaca.
"Aku mau menyanyikan lagu untuk kalian para sahabatku dan untuk semuanya." Ujar Ara.
Semua lampu mati, hanya menyoroti Ara. Alunan musik mulai terdengar. David hanya tersenyum melihat Ara.
Ketika aku berduka
Kau selalu ada, memeluk lukaku
Di saat 'ku butuh teman
Yang mengertiku, bahagiakankuTelah banyak cerita yang kita lalui
Menangis bersama dan tertawa
Jarak antara kita tak lagi bermakna
Engkau sahabatku selamanyaSahabat kau bagai bintang
Hiasi malam dengan indah terangmu
Sahabat kau takkan hilang
Walau kau jauh, tapi dekat hatikuTelah banyak cerita yang kita lalui
Menangis bersama dan tertawa
Jarak antara kita tak lagi bermakna
Engkau sahabatku selamanyaSahabat kau bagai bintang
Hiasi malam dengan indah terangmu
Sahabat kau takkan hilang
Walau kau jauh tapi dekat hatiku
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella {TERBIT}
RomanceNote: Nggak semua aku revisi, gak tau mager aja😭 Arabella, sang badgirl. Siapa sangka dia anak broken home. Ya dia sering mabuk-mabukan di Bar. Semenjak keluarganya hancur, ia tidak di urus lagi. Kakaknya sudah tidak tinggal dengannya lagi. Kakakny...