41. AB (kamu Bidadari tak bersayap)

573 44 12
                                    

***
Lucas merebahkan tubuhnya di atas sofa panjang. Ia hanya diam, ia tidak tahu harus bagaimana. Sungguh, apa semua akan baik-baik saja, atau ia tetap nekad untuk mendapatkan pujaan hatinya.

"Udah bruh. Kita cari cewek lain aja." Saran Alvin.

"Bener tuh. Lebih baik cari cewek lagi." Setuju Ricky.

"Gak. Gue bakalan terus kejar dia. Gue yakin gue bisa dapetin dia nanti." Kekeh Lucas.

"Lo mau jadi perebut istri orang?." Tanya Alvin serius.

"Enggak. Gue tunggu Ara jadi janda." Kekeh Lucas.

"Astaghfirullahaladzim. Cas, jangan bercanda deh. Lo nyumpah in si Ara jadi janda?." Kesel Ricky.

"Kaga. Gue bilang gue nunggu Ara jadi janda. Kalau gak jadi janda yaudah, gue gak mau nikah bodo amat." Kekeh Lucas.

"Bro. Ustadz Yusuf deket rumah lo kan?." Tanya Alvin pada Ricky.

"Iya. Dia tetangga gua."

"Suruh kesini buru. Rukiyah ini manusia." Kesel Alvin.

"Bangsat. Gue sadar monyet. Gak usah segala di Rukiyah. Lo pikir gue kesurupan apa!." Kesal Lucas.

"Abisnya. Ya Tuhan. Tolong lah teman hamba ini, hamba tidak tahu apa yang ia pikirkan saat ini. Tolong kembalikan Lucas yang tidak seperti ini ya Tuhan." Doa Alvin.

"Aaammiinnn." Ricky mengaminkan doa Alvin.

"Tau ah." Lucas kesal dan langsung pergi ke kamarnya.

"Mimpi apa gua semalem ky. Sampai nemuin temen yang jiwanya harus dirukiyah." Ujar Alvin sambil mengelus dadanya.

***
"Jadi gitu." Tanya kenzo.

"Iya. Pertama sih aku gak yakin. Tapi dia kasih buktinya ya aku percaya." Ujar Megan.

"Lalu apakah mereka sudah melakukanya?." Tanya Kenzo.

"Kurasa tidak. Soalnya pak David selalu menghalalkan segala cara untuk Ara bisa giat belajar." Jawab Megan.

"Bisa di simpulkan bahwa pak David  mementingkan pendidikan." Ujar Kenzo.

"This right." Jawab Megan.

"Emnn. Okay. Aku pulang yah, masi banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Dan nanti malem aku harus meeting." Ujar Kenzo.

"Iya. Semangat, dan jangan lupa makan jaga kesehatan." Ujar Megan.

"Okay. See you honey. Love you." Kenzo meluk dan mencium kening Megan lalu pergi.

***
"Aku gak bisa mempercepat pekerjaan ini. Aku harus bagaimana?." Tanya Tino.

"It's okay. Sabarlah, memang belum saatnya." Alice mencoba menenangkan Valentino.

"Aku tidak tahu harus berbuat apalagi. Ara sangat marah padaku." Kesal Tino.

"Ino. Lebih baik kau berikan hadiah kepada adikmu. Itung-itung hadiah tahun baru?." Usul Alice.

"Ide kamu bagus. Yasudah sekarang kita ke Mall beli barang-barang yang dibintangi oleh Ariana Grande." Senang Tino.

"Memangnya tidak papa?, Aku takut jika aku hanya mempermalukan mu." Ujar Alice.

"Ne dis pas ça. Vous êtes mon meilleur homme et vous devez toujours être à mes côtés. Ne t'inquiète pas, je prendrai toujours soin de toi. (Jangan katakan itu. Kamu adalah pendamping aku dan kamu harus selalu berada di sisi aku. Jangan khawatir, aku akan selalu menjagamu)." Ujar Tino menggunakan bahasa Prancis.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang