Arabella {TERBIT}

32. AB (Lomba Minum)

David menghabiskan susu itu, setelah itu menaruh gitar di kursinya. Ia mengangkat dan menggendong Ara secara perlahan dan hati-hati. Ara sangat manis ketika tidur, rasanya David ingin memilikinya sepenuhnya, dari jiwa ataupun raganya. Tetapi, ia harus memendam niatnya sampai suatu saat istrinya sendiri yang meng inginkannya.

David menaruh Ara di kasur, merebahkan dan menyelimutinya. David kembali ke balkon, mengambil gitarnya dan menaruh kembali ke ruangannya. David kembali ke balkon mengambil kedua gelas itu. Lalu keluar dan memanggil maid, untuk membawa gelas itu ke dapur. Setelah selesai ia mengganti pakaiannya menggunakan piyama tidurnya. Setelah itu ia merebahkan tubuhnya di atas kasur. Di samping Ara, ia sengaja tidur miring ke kiri, karena ia bisa menatap istrinya itu. David tersenyum lalu tertidur.

***
Lucas cs sedang berada di Bali. Mereka sengaja berlibur di sana, hanya khusus mereka. Tidak dengan keluarganya. Mereka sedang berada di belakang hotel. Tepatnya di dekat kolam renang dan laut.

Alvin sedang memegang gitar, sedangkan Ricky memegang galon kosong sebagai gendangnya. Lucas sedang ke toilet, banyak turis lokal bahkan mancanegara yang melihat mereka layaknya gembel yang berkelas. Bagaimana bisa?, Karena mereka memakai pakaian yang mahal, hanya melakukannya seperti gembel.

"Ky nyanyi ky!."

"Gua bae nih vin. Gua mau nyanyi buat pak bos."

"Azek lanjutkan."

Alvin memetik senar gitar itu, sesuai dengan nadanya. Alvin mengatur galon dan mulai mengecek suaranya.

"Cek, cek, cek. Oke mulai."

Alvin terus menarik senar gitar itu.

"Aku tak mengerti apa yang ku rasa..."

"Azek." Alvin membalas sambil memainkan gitarnya. Begitupun Ricky yang menyanyi sambil memukul galon kosong.

"Rindu yang tak pernah begitu hebatnya.."

"Tapi bo'ong."

"Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu.."

"Huuu huhu."

"Meski kau takkan pernah tahu.."

"Yoo gak pernah tahuu..."

"Aku persembahkan hidupku untukmu.."

"Tarik mang..."

"Telah kurelakan hatiku padamu.."

"Yang bener mang."

"Namun kau masih bisu diam seribu bahasa.."

"Azek-azek."

"Dan hati kecilku bicara.."

"Yoooooo."

"Baru kusadari.."

Alvin semakin serius memetik senar gitar itu, dan Ricky sangat mendalami atau menghayati lagu yang ia nyanyikan.

"Cintaku bertepuk sebelah tangan.."

"Hiks, hiks, hiks."

"Kau buat remuk seluruh hatiku.."

"Hati ku hati ku yoo."

"Semoga waktu akan mengilhami
Sisi hatimu yang beku.."

"Yoo es cendol dawet."

"Semoga akan datang keajaiban
Hingga akhirnya kau pun mau.."

"Aminnn."

"Hello, excuse me may I know what a cendol dawet is."

Alvin dan Ricky saling menatap satu sama lain. Bagaimana bisa bule cantik menanyakan Apa itu cendol dawet. Alvin dan Ricky berdiri Ricky memeluk galon kosong, Alvin mengambil botol kaca kosong dengan ranting kayu.