21. AB {Berpasangan}

743 53 16
                                    


****

Ara baru datang menggunakan mobilnya. Dia datang bersama dengan Megan. Mobil sport miliknya membuat semua siswa-siswi melihat kearahnya. Seolah-olah Ara kembali menjadi primadona di sekolah itu.

"Ra. Lain kali lo jangan ngajak gua mati bareng-bareng,"

"Elah, jarang-jarang gue ngebut-ngebut."

"Jarang emang. Tapikan gak usah kalau sama gua, sama yang lain aja. Gua masih mau sehat wal afiat,"

"Lo masi sehat kok. Tenang aja,"

"Morning Megan,"

"Jiaaah, udah di apelin aje nih pagi-pagi." Pipi Megan merah merona. Malu.

"Hahahaha. Lanjutkan, keren lo Zo. Dapetin cewek cerewet ini. Dia sayang banget sama lo. Lo tau semalem dia ngigoin lo tahu,"

"Apaan si Ra," Megan semakin malu.

"Hahaha, kamu cantik kalau malu."

Salting benar-benar salting. Semakin malu, itulah yang Megan rasakan. "Owh iya gue mao tanya. Kemaren siapa yang ciuman di bioskop ngaku!!"

Megan hanya semakin malu. "Yaudah ah ayo Zo." Megan menarik zo pergi. Dia tidak kuat di goda seperti itu. Zo dan Megan memang ciuman kemarin di Bioskop.

Zo yang bernama lengkap Kenzo Michelin. Keluarga Michelin, keturunan Belanda-Indonesia. Beragama Kristen. Lahir di Belanda, tinggal di Indonesia.

"Ada kemajuan juga si Megan. Hahaha,"

Ara pergi ke Kelasnya. Ia menaruh tasnya, lalu mau pergi ke kantin. Tetapi di berhentikan oleh Lucas.

"Ra. Gue mohon, maafin gue."

"Gue udah maafin lo," Ara yang menjawab itu langsung pergi. Tetapi tangannya di genggaman oleh Lucas.

"Ra. Gue gak tau harus kaya gimana lagi. Gue lagi banyak masalah Ra. Gue gak mau jauh dari sahabat gue,"

"Pantes semalem Ka Vita cariin lo,"

"Gue juga pulang karena dia. Kalau gak dia gue gak bakalan mau pulang Ra,"

"Iya gue maafin. Jangan ulangi lagi ya,"

"Iya,"

"Janji lo ya sama gue?"

"Iya Ara. Si Megan mana?"

"Lagi pacaran sama si Kenzo,"

"What? Serius lo?"

"Hooh. Kemaren dia jadian,"

"Anjay traktiran menanti nih. Gangguin yok di kantin,"

"Hahaha skuy."

Mereka pergi ke kantin bersama. Melihat Kenzo dan Megan sedang sarapan bersama. Padahal nih ya, ulangi padahal kan Megan sudah sarapan di rumah Ara.

"Lah Si Ricky sama siapa?" Ara melihat Ricky dengan seorang cewek sedang tertawa bersama.

"Owh itu si Fitri. Pacarnya, gak tau kenapa ada yang nyantol juga cewek sama dia,"

"Yeeeuh dia kan setia boy. Bukan kaya lo yang Bad boy"

"Jiaah kaga sadar lo. Lo aja bad girl,"

"Hahaha,"

"Lihat-lihat. Si Alvin sama si Maya?"

"Maya siapa?"

"Tetangga gue, anak XI Bahasa 2."

"Anjir. Kenapa mereka punya pacar semua,"

"Hahaha, mana gue tahu Maemunah."

"Elah nama gue bagus-bagus diganti Maemunah. Kapan lo tumpengan di rumah gue ha?"

"Hahaha ya maaf,"

"Yayayaya,"

"Yaudah kita duduk di situ aja deh,"

"Woke."

Mereka berdua duduk.

****

"Nona," Ara membalikan badannya, melihat ke arah Raiyen.

"Iya Ray?"

"Emnn, nona tidak mau tinggal di apartemen lagi?"

"Enggak ah. Terlalu luas. Mending di rumah, walau sempit tetap nyaman."

"Nona. Saya tidak mau ikut campur urusan kalian. Tapi tolong, tuan sedang banyak masalah saat ini. Kemarin ia sampai mabuk gara-gara tidak kuat menahan bebannya sendirian. Saya tahu nona orang baik. Tolong bantu tuan nona,"

"Dia sudah besar. Dia dewasa. Dia bisa mengurus semuanya sendirian,"

"Sedewasa apapun seseorang, ia akan lemah jika menahan beban sendirian."

"Sudahlah. Gue mau ke kelas. Gue ada ujian. Gue belum bisa bantu dia."

Raiyen melihat punggung Ara perlahan menghilangkan. Entahlah sepertinya usahanya gagal lagi.

*
*
*
*

Halooo

Semoga sukaaa

Jangan lupa vote, comennt, dan share..

Love you all.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang