49. AB (Selamat ya, kamu menang!)

657 37 9
                                    

***
Ara kembali ke mansionnya. Ia mengambil skripsinya dan langsung pergi karena melihat mansion sepi hanya ada para maid saja. Hari ini adalah Sidang skripsi untuk Ara.

Ara harus bisa lulus. Dan mendapatkan gelar sarjana. Setelah beberapa waktu berlalu surat telah keluar dari persidangan. Akhirnya Ara telah lulus sarjana. Bahkan ia lulusan terbaik di kampusnya. Ara ke ingat bahwa sudah 2 bulan ia telat datang bulan. Ia langsung memeriksanya ke dokter. Karena ia takut terjadi sesuatu.

Karena Ara mendapatkan antrian yang lumayan panjang. Ara harus menunggu beberapa saat. Tak lama Ara mendapat giliran. Ara di cek selama 1 jam lamanya. Lucas juga ada di sana namun jaraknya sangat jauh. Lucas juga telah lulus. Entahlah Lucas lebih dari seorang mata-mata. Lebih tepatnya bodyguard yang menjaga Ara.

"Was ist los, Doc? Wie kommt es, dass ich zu spät für meine Periode komme und mir oft schwindelig, müde und übel wird?. (Ada apa, dok? Kenapa saya terlambat haid dan sering merasa pusing, capek dan mual?)." Ujar Ara.

"Du bist schwanger. Es ist ungefähr 8 Wochen her, der Mutterleib ist sehr gesund. Bist du mit deinem Mann gekommen?. (Anda sedang hamil. Sudah sekitar 8 minggu, kandungannya sangat sehat. Apakah Anda datang dengan suami Anda?)." Tanya dokter.

"Bin ich schwanger doc?. Ah, mein Mann ist bei der Arbeit. (Apakah saya hamil dokter?. Ah, suamiku sedang bekerja)." Ujar Ara.

"Ja. Herzlichen Glückwunsch zur Schwangerschaft, pass gut auf dich auf, denn dies ist die erste Schwangerschaft, oder?. (Iya. Selamat atas kehamilanmu, jaga dirimu baik-baik karena ini kehamilan pertamamu, bukan?)." Ujar dokter.

"Ja doc, danke. Ich werde mich um diese Schwangerschaft kümmern. (Ya dok terima kasih. Saya akan menjaga kehamilan ini)." Ujar Ara.

"In einem Moment werde ich ein Rezept für Sie machen. (Sebentar lagi aku akan membuat resep untukmu)." Ujar dokter.

Ara hanya tersenyum. Sambil melihat ke arah perutnya. Ia mengelus-elus perutnya. Ia yakin mungkin dengan adanya bayi ini sikap David bisa berubah lebih baik kepadanya.

Setelah Ara dikasih resep untuknya. Dan surat bukti bahwa dia hamil. Ia langsung pergi dan membayar semuanya. Lucas masuk ke dalam ruangan dokter itu setelah Ara sudah pergi.

"Oh hallo, kann ich Ihnen helfen, Sir. (Oh halo, ada yang bisa saya bantu, Pak?)." Tanya dokter itu.

"Was ist mit dieser Frau?. (Bagaimana dengan wanita itu?)." Tanya Lucas.

"Wer bist du?. (Kamu siapa ?). " Tanya dokter itu.

"Ich bin sein enger Freund. (Saya teman dekatnya)." Jawab Lucas.

"Owh sie ist schwanger. Herzliche Glückwünsche. (Owh dia hamil. Selamat)." Ujar dokter itu.

Lucas langsung keluar. Hatinya benar-benar hancur. Kalau sudah begini artinya tidak akan ada kesempatan lagi untuknya. Ia lari mencoba untuk tidak menganggap  bahwa ini tidak benar-benar nyata.

"Aaaaaaakkkkkkkkhhh!." Teriak Lucas.

Ara baru saja sampai di mansionnya. Kini, ia memasang wajah yang sangat senang. Ia akan menunggu David pulang. Sedangkan David berada di kantor. Ia memikirkan kejadian beberapa bulan yang lalu, di dalam Cafe bersama wanita lain.

"Senang bisa ketemu lagi." Ujar wanita itu.

"Airyn Anesvha, mau apa lagi anda!." Tanya David dingin.

"Entahlah. Aku sangat senang dimana kejadian itu terjadi. Akhirnya aku bisa memilikimu." Ujar Airyn.

"Sudah cukup. Saya tidak ingin berurusan dengan anda." Ujar David yang bangun dari duduknya namun terjeda.

"Bagaimana dengan anak ini?." Tanya Airyn.

Arabella {TERBIT}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang