9

47 8 1
                                    

Seungmin,
Sedari kemarin sore, dirinya masih tidak tenang. Bahkan ssat Seungmin mencoba untuk fokus akan pelajaran, pikirannya masih menjalar pada Ryuseol. Keadaan Ryuseol benar-benar membuatnya khawatir. Hal ini membuat Seungmin menjadi menyesal, untuk mengajak Ryuseol ke panti asuhan tadi.

Coba saja jika Ryuseol datang sebelum kejadian itu terjadi, itu yang ada dipikiran Seungmin.

Seungmin duduk lemas diatas kursi belajarnya, sedari tadi hanya memutarkan kursi dari arah ke arah.

"Seol,,"

Seungmin memegang handphonenya, menatap roomchatnya dengan Ryuseol. Masih berfikir, apakah ini waktu yang tepat untuk menanyakan kabar Ryuseol.

Seungmin frustasi, handphone itu dia lempar ke arah ranjangnya. Lalu duduk berputar, membelakangi benda pipih itu.

Clk'
"Min,"

"KETOK!"

Pemuda itu kembali menutup pintu Seungmin. Kemudian mengetok pintu Seungmin dengan cepat,
"Min,"

"Apa?" Tanya Seungmin masih membelakangi lawan bicara.

Pemuda itu masuk ke dalam kamar Seungmin, meletakkan satu sapu tangan di meja Seungmin,
"Sapu tangan cewe? Tumben si anying, udah dpt cewe?" Tanya pemuda itu sambil melipat tangannya.

Seungmin hanya menghembuskan nafas kasarnya,
"Udah pergi, makasih."

"Ohhh beneran ada?! Siapa, Min? Anak sekolah ya? Kelas berapa?" Tanya pemuda itu penuh keingin tahuan.

Seungmin beranjak dari tempat duduk mendorong pemuda itu untuk keluar dari kamarnya,
"Pergi, ga butuh lo. Makasih ya sapu tangannya."

"Yhak! Seu- seungmin!"

Seungmin berhenti mendorong saat pemuda itu sudah diambang pintu,
"Lagian juga urusannya sama lo apa sih kak, udah keluar buru."

"Kim, ga apa, lo suka sama cewe? Wajarlah, bro. Ngapain lo malu juga." Ucap pemuda itu sembari menepuk pundak Seungmin pelan.

Kim Wonpil,
Kakak Seungmin yang jarak umurnya lumayan jauh, 5 tahun jarak umur mereka.

"Bang, klo lo tiba-tiba khawatir ga ada alasan gitu, kira-kira lo kenapa?"

"Gue mau mati kali,"

"Bang!"

"Kenapa? Khawatir sama cewe lo?"

Seungmin mengangguk pelan,
"Walau ada temen-temennya yang pasti jagain dia, gue masih belum bisa tenang."

Wonpil tersenyum singkat,
"Ya udh, temuin. Lo ngapain masih disini?"

'책'

Ryuseol duduk disalah satu bangku ditaman. Pagi ini entah kenapa udara segar sangat dirindukan oleh Ryuseol. Walau bau khas rumah sakit masih menyengat.

Ryuseol sengaja tidak menghadiri kelas hari ini, walau sudah berjanji akan memakan roti melon dan susu coklat ㅡtepatnya susu vanilla dengan teman-temannya.

Yugyeom juga tidak menghadiri kelas untuk sementara waktu, mereka berdua tidur dirumah sakit karena masih khawatir dengan keadaan Nyonya Ryu.

"Ryuseol!" Panggil Seungmin dari kejauhan sambil melambaikan tangannya.

Ryuseol terkejut dengan hadirnya Seungmin pagi ini. Seharusnya lelaki itu pergi untuk mendatangi kelas, bukan pergi ketempat ini dengan satu tas kertas putih ditangan kanannya.

Hey, I Hate You | Kim Seungmin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang