18

35 6 0
                                    

"Lo yakin engga mau pulang aja?"

"Mama masih marah sama gue, ga yakin gue mau pulang karena kejadian kemarin."
"Tapi ternyata lega ya min, gue bisa lepasin semua yang ada dihati gue."

Seungmin hanya menyiapkan piring dan alat makan untuk dirinya dan Ryuseol. Dimsum dan makanan lain yang dia pesan sudah datang.
"Dalam keadaan apapun, seol. Makan itu penting," ucap Seungmin memberikan satu dimsum di mangkok kecil Ryuseol.

Ryuseol hanya menatap remaja itu dengan mata elangnya,
"Lo sendiri, belum makan kan?"

"Udah, tadi. Karena lo makan, gue jadi pengen makan."

Ryuseol melahap dimsum udang yang diberikan Seungmin tadi, bisa dilihat Seungmin tersenyum lebar saat Ryuseol memakan makanan itu.

"Oh ya, seol," ucap Seungmin meletakkan sumpitnya, memberikan satu tas kertas untuk Ryuseol.

"Apa ini?" Ucap Ryuseol menerima tas itu.

"Jujur, lo belum mandi kan? Ini udh jam 4 sore dan lo masih pake baju itu dari pagi? Ga gerah?"

Ryuseol membuka tas itu, benar, ada satu drees hijau selutut miliknya.
"Dapet darimana?"

"Kak Gyeom, tadi ngehubungin gue. Minta tolong ngambilin baju ini buat lo."

"Lo sekarang tau, Yugyeom ada dimana?"

Seungmin mengerutkan alis,
"Emang kak Yugyeom kemana?"

"Karena kejadian kemarin, min. Yugyeom bilangnya mau ke rumah Hyunjin ngerjain skripsi bareng Bang Jinyoung. Tapi sampe sekarangpun engga nampakin diri."
"Gue takut Yugyeom kenapa-napa." Ucap Ryuseol dengan wajah khawatirnya.

Seungmin tersenyum,
"Khawatirnya buat diri sendiri aja dulu, jangan orang lain."

Hangat ya, batin Ryuseol
Seungmin itu siapa? Hanya teman, tapi mengapa bisa memberikan kenyamanan tersendiri bagi Seol?

"Kenapa ngelamun?"

Ryuseol tersentak,
"Engga kok. Udah makan,"

Seungmin bahkan bisa membuat Ryuseol berhenti untuk melakukan kebiasaan buruknya. Rokok, Ryuseol sekarang tidak ingin lagi mengisap benda itu. Secepat ini?

"Emm, seol."

"Iya?"

Tidak melanjutkan Seungmin hanya melemparkan pandangan yang Ryuseol tahu artinya. Seungmin ingin mengatakan sesuatu tapi ragu. Ryuseol paham. Alhasil, Ryuseol meletakkan sumpitnya.
" 'Jangan sok kuat gini, seol'. Min, gue emang baik-baik aja."

"Yakin?"

"Ya,"

"Gak ada orang yang baik-baik aja klo jadi lo, seol."

"Gue masih kuat, min."

"Klo lo butuh tempat untuk melampiaskan semua kesedihan lo."
"Syukur, bahu gue masih kuat."

Bagi Ryuseol, sisi Seungmin yang seperti ini sangat menjengkelkan. Mengagumi Seungmin, sangat menjengkelkan. Bagaimana bisa lelaki itu mengucapkan kalimat yang hangat seperti itu dengan tenang.

"Diem, makan." Ucap Ryuseol memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.

Hyunjinjin: Lagi dimana?
Hyunjinjin: Ada baju? Udh mandi? Mau beli baju?
Hyunjinjin: Dimana
Hyunjinjin: Seol, jawab dong

Ryuseol: Lagi makan, nanti gue hubungin lagi

US

Jisungsung: CLUB GAIS YUK YUK
Jisungsung: GA ADA PENOLAKAN
Jisungsung: @Ryuseolseol

Ryuseolseol: Emm, tiba-tiba pengen
Ryuseolseol: Jam 6 an napa, sung

Hey, I Hate You | Kim Seungmin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang