40

21 7 0
                                    

"ASTGAA JISUNG!!!!"

Jisung yang tengah bermain playstation dengan Felix langsung terkejut saat tiba-tiba Ryujin datang dengan satu keranjang baju ditangannya.

"Ada apa, Ryu?" Ucap Jisung yang masih kaget karena teriakan Ryujin.

Tidak hanya Jisung, Felix juga, malah lelaki itu melemparkan sticknya kesembarang arah.

"KAMU ITU GAK LIHAT YA AKU LAGIㅡ"

"Iya-iya, sini, aku bantu." Jisung langsung beranjak untuk membawa keranjang besar itu. Keranjang ini lebih berat daripada Jisung kira. Jisung tidak bisa membayangkan Ryujin membawa benda seberat ini dari halaman rumah.

Tampilan Ryujin sekarang berbeda sekali, sudah seperti pembantu rumah tangga. Muka barefacenya itu dilengkapi ikatan rambut yang asal-asalan. Juga memakai daster tipis yang longgar, benar-benar seperti pembantu rumah tangga.

"Kamu kok bawa beginian sih, kan udah aku larang bawa beginian. Biar bibi aja yang setrika."

"Aku juga pengen istirahat, sung. Tapi lain sisi aku juga pengen bersih-bersih rumah. Aku bahkan tadi udah ngepel, nyapu, cuci piring, tetep pengen bersih-bersih!"

"Valid, anak lo bakal bersihan kek gue." Ucap Felix enteng sambil memakan permen tusuknya itu.

Iya,
Ryujin hamil. Baru saja 6 bulan menikah, Ryujin sudah berisi. Mungkin karena honeymoon ke Australia dulu... Sekarang saja kandungan Ryujin sudah menginjak 7 bulan. Pernikahan merekapun dibilang sudah cukup juga, Jisung dan Ryujin mereka tetap bekerja diperusahaan keluarga mereka. Jadi tidak mungkin kekurangan.

"Udah ini biarin, ayo ke kamar. Kamu tidur siang aja," ucap Jisung meletakkan keranjang itu lalu menarik tangan Ryujin.

Tapi Ryujin menolak,
"Engga mau! Mau setrika dulu, Jisunggg."

"Ryujin, nanti kamu kecapekan."

"Jisunggg lepasin. Aku gak mau tidur."

"Ryujin!"

Ryujin berhenti berusaha untuk melepaskan tangannya. Menatap Jisung dengan air mata yang sudah penuh dipelupuk matanya,
"Ka..mu be-ntak aku?"

Felix yang ngelihat drama siang-siang begini hanya bisa melepaskan nafas besar saja. Benar kata orang, wanita hamil itu lebih berbahaya dari hewan buas manapun.

Jisung juga kehabisan kata-kata. Dirinya akan bingung jika Ryujin benar-benar menangis.
"Hey, Ryujin, hei, aku engga bentak kamu." Ucap Jisung menangkup pipi Ryujin.

"JELAS TADI KAMU BENTAK AKU!" Ucap Ryujin tidak terima. Sekarang Ryujin sudah menangis sesegukan.

"Oke, maaf tadi aku bentak kamu. Aku khawatir kamunya nanti kecapekan, Ryu. Kalo dedeknya kenapa-napa gimana?"

"Kamu berharap dedeknya kenapa-napa?"

"Susah ye ngomong sama lo." Andil Felix ikut kesal.

Ryujin sekarang malah menangis lebih keras. Dasar, Felix.

Jisung melepas sandal rumahnya, melempar benda itu ke arah Felix.
"Lo sih!"

Sabar, mungkin hanya itu yang bisa dilakukan Felix sekarang. Seharusnya Felix sekarang sudah bermain golf dengan teman-temannya yang lain. Kalau bukan permintaan Jisung, tidak mungkin Felix akan datang.

Tapi apa ini?

"Felix kasar banget." Ucap Ryujin yang langsung menarik Jisung kedalam pelukannya.

Sudahlah, mari kita akhiri pasangan yang ini.

Hey, I Hate You | Kim Seungmin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang