22

26 6 0
                                    

Malam ini, setelah Seungmin pulang dari rumah Ryuseol, dia langsung pergi bekerja. Setidaknya Ryuseol cukup membuat Seungmin semangat bekerja.

Hari ini hari pertama mereka.

Jika diingat kejadian itu, Seungmin merasa bahagia sekaligus kecewa. Bahagia karena berhasil mendapatkan Ryuseol, kecewa karena Ryuseol yang mengajaknya berkencan. Seharusnya lelaki yang mengatakan hal itu, tetapi Ryuseol, dia memang unik.

Seungmin yang sedang membereskan meja kasir menjadi teralihkan saat melihat Ryuseol dari kaca caffe. Sedang melambaikan tangannya pada Seungmin.

Seungmin tersenyum saat menyadari tingkah gadis itu. Ryuseol masuk ke dalam caffe, mendekat ke arah Seungmin.
"Ngapain kesini?"

"Mau liat Seungmin kerja."

Seungmin tertawa kecil, melihat Ryuseol yang lucu seperti ini bagi Seungmin itu kesenangan tersendiri baginya. Karena tidak semua bisa melihat sisi Ryuseol yang ini.

"Pulangnya malem banget, emang ga apa?"

"Jam 9 kan? Ga apa, sekalian tidur kyk dulu. Bedanya yang gendong bukan Hyunjin, tapi Seungmin. Hehe."

Ryuseol memang lucuuuu sekali saat tertawa kecil diakhir kalimatnya. Membuat Seungmin berfikir, kenapa gadis itu selalu menunjukkan sifat garangnya pada orang lain. Padahal dia tidak kalah lucu dengan gadis feminim diluar sana.

"Apa mending, aku ganti shift aja?"

"Hm?"

"Aku ganti besok shift ini. Jadi besok kerjanya mulai buka sampe tutup."

"Jangan! Besok weekend, kan mau dating. Gimana sih! Udah, kerja aja. Ga ganggu kok," ucap Ryuseol tersenyum lalu pergi untuk duduk disalah satu kursi yang disediakan.

Seungmin menggeleng tidak percaya, melihat kelucuan Ryuseol seperti ini. Belum lagi, malam ini Ryuseol memakai jepit rambut berwarna merah yang pertama kalinya Seungmin lihat. Lucu sekali.

Sedangkan Ryuseol, gadis itu tersenyum, masih menatap Seungmin dengan mata penuh terkesan. Ternyata lelaki yang dia kagum-kagumkan sekarang sudah menjadi kekasih bagi Ryuseol.

Jangan kira, Seungmin merasa nyaman saat Ryuseol menatapnya terus-menerus. Salah tingkah, sampai salah meletakkan posisi roti-rotinya itu.

"Min, cewe yang pake jaket putih itu siapa sih? Daritadi ngeliatin lo terus." Ucap teman shift nya penasaran.

Seungmin terkekeh karena pertanyaannya,
"Pacar gue, cantik kan?"

Teman shiftnya langsung terkejut tidak karuan. Ayolah, Seungmin itu anak yang diam sekali. Mengapa mudah sekali mendapatkan gadis seperti ini. Belum lagi gadisnya secantik Ryuseol.

Seungmin yang selesai membuatkan coklat panas langsung keluar menemui Ryuseol. Meletakkan mug putih itu dimeja Ryuseol.
"Cepet minum. Dingin banget."

Ryuseol tersenyum senang, padahal dirinya bukan orang yang suka meminum minuman hangat. Tp kalau Seungmin yang membuatkan, mungkin akan dihabiskan satu tegukan.

"Makasihh,"

"Dingin disini seol, udah pulang aja yha? Besok kan ketemu lagi." Ucap Seungmin membujuk.

Ryuseol menggelengkan kepalanya,
"Ini kemauan aku sendiri. Udah sana kerja."

Seungmin menyerah untuk membujuk Ryuseol pulang. Karena Ryuseol itu gadis yang akan terus berusaha mendapatkan apapun sesuai keinginannya. Keras kepala,

Seungmin akhirnya pergi untuk melayangi pelanggan yang baru saja datang. Percuma jika Seungmin memohon-mohon pada Ryuseol untuk pulang.

"Bisa saya bantu?" Ucap Seungmin sopan kepada pelanggan itu. Dua anak sekolah yang sering sekali membeli mango juice disini. Sangat tidak asing bagi Seungmin. Bahkan sudah dicap sebagai pelanggan tetap setiap malam.

Hey, I Hate You | Kim Seungmin [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang