Hey, I Hate You | Kim Seungmin [ END ]

35

"Ryuseollllll ayooo bangunnnn terapii jam pagi ajaaa yukk!"

Pagi-pagi seperti ini Jisung dan Hyunjin sudah datang ke rumah Ryuseol. Untuk menjemput Ryuseol lebih tepatnya.

Hyunjin memilih untuk duduk disofa saja, sedangkan Jisung sudah jalan menaiki anak tangga untuk melihat keadaan Ryuseol langsung di kamar.

Clk'
Jisung terdiam. Wajahnya yang ceria itu menghilang. Mengedarkan pandangan pada kamar Ryuseol yang luas, tidak tersisa barang. Bersih, hanya ada furniture saja. Barang-barang Ryuseol sudah tidak ada. Dejavu sekali saat Younghyun kabur dulu.

Yang paling mengejutkan adalah didalam kamar itu terdapat Yugyeom yang merenung sendiri. Raut wajahnya terlihat sangat sedih.

"Bang gyeom." Panggil Jisung berjalan mendekat.
"Ini ada apa? Ryuseol mana?"

Ryuseol sudah berangkat pagi tadi, jam 5 sudah berangkat ke bandara. Yugyeom tidak mengantar Ryuseol, takut akan ikut juga nnt ke LA.

Pulang dari bandara Yugyeom langsung pergi ke kamar Ryuseol. Menangis diruang kosong itu. Belum apa-apa, Yugyeom sudah rindu dengan adik perempuannya itu.

"Oh, Jisung." Ucap Yugyeom menyadari hadirnya Jisung.

"Ryuseol kemana?" Ucap Jisung masih tidak paham akan situasi. Takut, Ryuseol kabur seperti kakaknya dulu.

Yugyeom beranjak, berhadapan dengan Jisung yang mulai berfikir tidak-tidak.
"Ryuseol kabur dari rumah?"

Yugyeom tersenyum tipis,
"Heem, dia kabur ninggalin kita."
"Ryuseol bilang, dia pengen pergi sendiri."

"Bang, gila ya lo?"

Yugyeom menepuk pundak Jisung,
"Maaf, gue udah janji sama Ryuseol."
"Kali ini, biarin dia pergi sesuai keinginannya, sung."

"Gak gini, bang."
"Ryuseol masih butuh pengobatan, bang."

"Sung, udah."
"Kita belajar aja hidup tanpa ada Ryuseol sekarang."

I hate you, Ryuseol

'턴'

Seungmin: Ryuseol, pulang sekolah beli permen kapas yuk?

Seungmin: Hari ini telat ya? kok engga kelihatan kamu sedari tadi?

Seungmin yang sedang duduk di pojok kelas sendiri hanya bisa menghembuskan nafas beratnya. Seungmin pagi ini belum melihat Ryuseol sama sekali. Padahal biasanya, malah Ryuseol yang menunggu Seungmin di depan gerbang agar masuk ke dalam sekolah bersama.

"Ryuseol hari ini gak masuk kan? Rumornya bener ga si?"

Seungmin mengalihkan pandangannya ke arah gadis-gadis kelasnya yang sedang bergerombol tidak jauh dari tempat duduk Seungmin. Karena nama Ryuseol disangkutkan, pasti Seungmin makin penasaran.

"Iyalah! Mana ada yang percayaa anak kyk Ryuseol dapet peringkat 8? Kemarin katanya sih dia nyogok orang dalem ya, buat ambil kunci jawaban?"

"Itu beneran? Pantesan, gila aja ada nilai 100 bulat."

"Kemarin waktu gue ke ruang guru, gue lihat dia ngobrol sama walikelas dia sih. Fix ada masalah ga si?"

Semakin lama Seungmin mendengarkan obrolan teman-temannya itu, amarahnya makin memuncak. Bagaimana bisa masih bisa mengkritik usaha Ryuseol untuk ulangan kali ini. Seungmin tau, Ryuseol saja selama seminggu kemarin video call dengan Seungmin tentang materi yang Ryuseol tidak tau. Bahkan ditengah belajarpun, tidak satu dua kali gadis itu kembali mimisan karena terlalu berfikir keras. Lalu, apa mungkin Seungmin terima jika usaha Ryuseol dipandang sebelah mata seperti ini?