"Dia pacar saya"
Suara itu masih terdengar di telinga ina padahal kejadiannya udh berjam jam yang lalu.
Yap, sekarang ina sudah di rumah. Dia lagi selonjoran di kasur tercintanya.Dan kejadian tadi siang saat di koridor untng ada alvin yang tiba tiba datang mengaku sebagai pacarnya ina. Iya itu alvin, kenapa bisa? Krn awalnya alvin ada di depan ina saat ingin pergi ke kantin. Namun, saat di koridor kelas Alvin mendengar bahwa Dino dan teman temannya mengadakan taruhan untuk mendapatkan Keinara. Akhirnya iya memutuskan untuk mengaku sebagai pacarnya ina agar ina tak termasuk kedalam jebakan buaya seperti Dino.
"Dia pacar saya" tegas alvin
"Lu siapa sih, cupu?" balas Dino dengan menarik kerah baju alvin.
"Wess santai masnya, jangan galak galak dong sama pacar saya" balas in yang membuat alvin maupun dino melotot tak percaya.
"Sial" ucap Dino kesal lalu meninggalkan mereka berdua di koridor.
"Kenapa ngaku ngaku paacar saya mas?" tanya ina dengan menaik turunkan alisnya menggoda
"Udh, ayo ke kntin keburu ludes makannya" jawabnya agak canggung lalu menarik lengan ina dengan lembut untuk menuntunnya ke kantin.
/skip plng sekolah/
Keinara masih bingung dengan tindakan yang di lakukan Alvin tadi. Dia memang tau jika Dino itu tampan, kapten basket, namun dia juga tau bagaimana bejatnya Dino. Bagaimana dia dulu sempat mendekati ica namun hanya di php-in saja. Dia mengerti apa yang harus dia lakukan walau tdi Alvin tidak menolongnya. Namun apa blh buat, Alvin sudah membantunya membuatnya malah memikirkan kenapa alvin mengatakan hal tadi.
"Aghh udhlah makin pusing kan gua mikirnnya" ucapnya kesal sambil mengacak acak rambutnya.
"Mending nontn tv liat cogan" sambungnya lalu turun ke lantai bawah untuk menontn tv. Sebelum menontn ina mencari cemilan dulu di dapur.
"Hmm mau makan apa ya" sambil jongkok untuk mencari makanan di kulkas yang cocok buat di makan nnti.
"Punya ac di kmr, ngapain ngadem di situ?" suara yang muncul tiba tiba membuat ina kaget
"Sial, gua kira tdi penunggu rumah ini" gumamnya
"saya bisa dengan kamu ngomong apa" balasnya dengan nada sedikit sinis.
"Oh bagus dong, berarti pendengaran om masih baik" ucap ina sambil mengambil makanan untuk jdi cemilan dan berlalu menuju ruang tv.
"Kamu di ajarkan sopan santun apa tidak oleh orang tua kamu" teriaknya agak keras agar ina bisa mendengarnya.
"Alhamdulillah di ajarin dri kecil om" balas ina santai menyalakan televisi dan menikmati acara menotnnnya.
"Saya kan sudah sering bilang. Jangan panggil saya om saya masih muda hanya beda 2 tahun dari kamu" katanya sambil duduk di samping ina lalu menyambar begitu saja cemilan yang ada di tangan ina.
"Iye iye bawel lu" balas ina ketus merebut cemilannya lagi.
Ina menyetel sinetron lalu menikmati cemilannya.
"Anak sekolah jam segini belajar. Bukan nontn" ucap laki laki itu sambil mematikan tv.
"Lu! Kenapa sih! Ganggu aja tau ga"
Balas ina kesal sambil merebut kembali remotnya.Lalu laki laki tadi berdiri berlalu begitu saja kembali ke kamarnya. Ina melirik dari ekor matanya sambil kembali menikmati cemilannya.
uwuu maaf gajee
Jangan lupa vote yaaa gaiss
Comen juga heheh
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Teen Fictionkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^