Setelah sampai di uks alvin langsung meminta obat kepada penjaga uks.
"Buk, minta obat buat kaki ina" ujar alvin.
"Loh, kakinya kenpa nak?" balas guru pengawas tersebut.
"Tadi ke injek sama temen buk, ga sengaja jadi lebam dikit deh" jawab ina.
"Yasudah tunggu sebentar ya. Ibu obatin" balas guru tersebut.
Setelah beberapa menit guru tersebut mengobati luka ina. Sampai sampai ina sedikit meneteskan air matanya karena menahan sakit, dan juga memeras lengan baju alvin yang masih menemaninya di uks.
"Sudah selesai" tuntas guru pengawas tersebut sambil berdiri mengembalikan kotak obatnya.
"Saya udh boleh keluar kan buk?" tanya ina.
"Lebih baik istirahat di sini aja na. Lagian kan jam kosong juga" sela alvin.
Ina mengerjapkan matanya lalu akhirnya mengangguk setuju. Melihat alvin membantunya berbaring dan menarik kursi duduk di samping ina. Ina yang gugup akhirnya hanya melihat ke arah lain sambil berusaha menutupi pipinya yang merah.
"Naa,, istirahat jangan melamun" ucap alvin saat melihat ina tak menutup matanya dari tadi.
Ina hanya membalasnya dengan mengangguk lalu memilih untuk tidur sebentar. Sumpah ini kakinya udah nyeri pake banget di injek.
Alvin tersenyum sambil memperbaiki letak selimut ina dan ikut tertidur. Guru yang melihatnya hanya tersenyum geli lalu kembali fokus ke pekerjaannya.
/skip
Ica dan keke datang ke uks membawa makanan untuk ina. Saat mereka datang ina dan alvin sedang berbicara sambil tertawa.
"Ekhemm,, ganggu ga nih?" tanya ica lalu maju mendekati ina dan alvin.
"Eh kalian datang, bawa pesanan ku kan?" tanya alvin melihat keke dan ica yang di depannya.
Keke hanya mengangguk dan langsung memberikan makanannya kepada alvin lalu duduk di kursi alvin tadi.
"Naa,, lu ga papa?" tanya keke khawatir.
Ina membalasnya dengan anggukan dan tersenyum. "Santai aja, gua cuma lebam doang elah. Kenapa sih kalian alay banget" ujarnya.
"Bukan alay na, cuma gua si ga terima aja perlakuan si kembar pembuat onar itu ke elu" celetuk ica yang duduk di tepi ranjang.
"Gua gapapa kok" balas ina sambil tersenyum.
"Gapapa apanya, orang lu sakit gini. Iya kana ke?" tanya ica kesal dengan ina lalu tak sengaja memegang kaki ina yang sakit membuat ina meringis
"Hssss Aw! Sakit ca, pelan pelan dong" jawab ina.
"Ca, hati hati napa. Baru juga di kasih obat" kesal alvin.
"Ah elah, santai aja kali" cengirnya lalu sok sok meniup niup kaki ina.
Setelah makan dan merasa lebih enakan ina memilih untuk kembali ke kelas. Ia merasa pusing jika harus berada di uks terus. Lagi pula dia tidak suka bau obat yang menyengat, jadi lebih baik ia lanjutkan istirahat di kelas aja.
"Pelan pelan na" ujar ica membantu ina duduk di kursinya.
"Iya caa, bawel lu" jawabnya.
Ina melirik ke arah belakang melihat rara dan teman temannya sibuk bermain game di hpnya. Lalu ina melihat ke arah jam menunjukkan pukul 10 pagi. Ini masih terlalu lama untuk waktu pulang, mereka hari ini pulang jam 1 siang.
"Ehh,, vin mau kemana?" tanya ina saat melihat alvin berdiri dan hendak keluar kelas membawa bukunya.
"Mau ke perpus na, kalo belajar di sini ga konsen" ujarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Teen Fictionkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^