Jalan jalan

6 0 0
                                    

Kemarin setelah acara menontnnya di lanjutkan ina tak begadang, ia takut telat bangun untuk pergi jalan bersama alvin. Jadi dia mau tak mau tidur jam 9  agar bisa bangun pagi, sebelum tidur ina turun ke bawah untuk mengambil minum karena minumannya tadi sudah habis.

"Ngapain malam malam gini masih di luar" kebiasaan si cowo kayaknya tuh ngagetin ina mulu ya.

Ina hanya melirik sekilas masih kesal kali gara gara tadi sore lalu melanjutkan minum. Si cowo juga ogeb apa gimana sih dia kan bisa liat ina lagi minum masih aja di tanyain. Setelah selesai ina naik kembali ke kamarnya.

Si cowo tersebut cuma diam diam memperhatikan ina dari tdi karena ia mendengar suara melangkah dari atas makanya ia cepat cepat keluar kamar untuk melihat ina. Ingin berinteraksi tapi caranya dia salah kelewatan ogeb kali jadi ya di cuekin deh samaa ina.

Pagi harinya ina bangun jam 6 pagi. Ia langsung menyikat gigi dan cuci muka setelah itu ia turun ke bawah karena sudah pasti cowo itu lagi masak untuk sarapan mereka. Kenapa bukan ina yang masak? Mungkin si cowo takut aja dapurnya kebakaran  gara gara ina:v.

Ina duduk di kursi biasanya menunggu cowo itu menghidangkan makanan sendiri. Dasar tak tau malu, malah bertindak seperti majikan saja ina. Selesai menguhidangkan mereka makan di selingi dengan kecanggungan.

Cowo itu tak tahan jika tak mendengar gerutuan ina sebentas saja. Jadi dia menganggu ina mulai dari menendang kakinya sampe sengaja menambahkan sayur ke piring ina. Ina hanya diam tak mau banyak bicara karena mau mengumpulkan tenaganya hanya untuk jalan bersama alvin nantinya.

Selesai makan ina mencuci piringnya sendiri lalu meneguk air minumnya sekali lagi. Setelah itu ia kembali ke atas menuju kamarnya.

"hari ini ada agenda apa?" tanya cowo itu sebelum ina menginjak tangga pertama.

"Bukan urusanmu" cueknya lalu naik ke atas.

*Kenapa dia begitu cuek? Salah saya apa?* pikir si cowo

Lalu ia membereskan semuanya dan memilih menontn di ruang tv. Saat sedang asik menontn dia melirik ina saat melewatinya begitu  saja.

"Mau kemana kamu, udah rapi begini?" tanya si cowo.

"Sudah ku bilang, bukan urusanmu om" juteknya. Hadehh.

"Kalo mau keluar jangan pulang larut" intruksi si cowo.

"Mau aku pulang  subuh pun. Itu bukan urusanmu. Karena om bukan orang tuaku ngerti?" balasnya sambil memakai sepatunya.

"Kamu tinggal di rumah saya, jadi kamu harus ikut aturan saya. Dan juga orang tua kamu sudah menitipkan anak manjanya ininkepada saya. Jadi saya berhak untuk menggantikan posisi orang tua kamu" jelas cowo itu santai.

"Masalah rumah, ingat om mama udah urus itu bukan? Bukannya mama udah bayar uangnya ke keluarga om? Jadi untuk apa om belagak punya rumah ini" kesalnya sambil menatap tajam cowo itu.

Si cowo langsung berdiri menghampiri ina membuat ina sedikit kaget lalu mundur satu langkah.

"Kalo kamu tidak mau mendengarkan perintah saya. Maka saya tidak akan se-"

"Permisi, maaf mengganggu tapi saya sama ina mau izin keluar hari ini. Kita tak akan pulang larut kok om" potong alvin karena ternyata dia sudah sampai dri tdi kerena mendengar keributan  ia memilih untuk masuk.

"Lain kali kalo masuk rumah orang izin dulu. Sana kalian pergi saja kalian sama sama batu" gerutu cowo itu sambil berlalu dan duduk kembali.

"Dasar cowo nyebelin" ujar ina sambil menghentakkan kakinya.

"Sssttt udah, ayo katanya mau jalan jalan" ucap alvin menenangkan sambil tersenyum.

Ina menurut saja lalu ikut keluar rumah bersama alvin. Alvin menggandeng tangan ina, lagi lagi ia membuat jantung ina balapan.

BECAUSE IT'S YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang