Ini sudah beberapa bulan dari kejadian saat ulang tahun Arga. Mereka semua sekarang sudah kembali ke kegiatannya masing masing, Arga dan Jejes sibuk mengurus kuliahnya sedangkan Ina dan teman teman sibuk mengurus waktu perpisahan mereka. Semuanya ambil peran tanpa terkecuali.
Ina duduk di depan panggung yang baru setengah di hias dia sedikit merasa lelah. Tiba tiba alvin datang dengan membawa minuman dingin dan langsung menempelkannya begitu saja di pipi ina. Sontak hal itu membuat ina kaget dan sedikit kesal.
"Ishh alvinnn dingin tauk" kesalnya. Alvin hanya tertawa melihat wajah kesal itu langsung membuka botol minuman dan memberikannya ke Ina.
"Nih, minum dulu kamu pasti cape kan" ujarnya dan mengambil alih pekerjaan yang sebelumnya di kerjakan ina.
"Iya " balas ina langsung meneguk setengah air di botol itu.
"Naaaa" teriak ica membuatnya mendapatkan pukulan pelan di kepala. Siapa lagi kalau bukan keke pelakunya.
"Apaan sih ke, ngeselin!" Kesal Ica. Kenapa orang orang hari ini pada sensi, Keke cuma geleng geleng kepala dan berjalan menghampiri Ina.
"Udah selesai vin?" Tanya Keke ke arah Alvin.
"Baru selesai setengah, lagian nanti juga kita bakalan di bantu sama anak anak yang lain" jawab Alvin dan kembali fokus ke pekerjaannya.
"Oke deh, apa yang bisa di bantu" tawar Keke.
"Sok rajin" celetuk Ica dan membuatnya mendapatkan tatapan tajam dari Keke.
"Hehehe lanjutin makk" cengirnya dan langsung lari meninggalkan tempat itu.
"Pasti mau bucin" celetuk Ina dan kembali membantu teman temannya.
.
.
."Arga, gua butuh bantuan lu nih" Reza duduk di depan amArga yang sedang makan di kantin bersama Jejes. Oh iya sejak hari di mana Arga memeluk Jessica hari itu mereka sudah baikan dan malah tambah dekat satu sama lain.
"Mau pesan apa?" Tanya Arga ke Jejes tanpa memperdulikan Reza yang mengajaknya berbicara sedari tadi.
"Mie ayam aja"
"Mie mulu, yang lain"
"Bakso"
"Ganti"
"Yaudah mie goreng"
"Oke mba, kita pesan nasi goreng 2 ya . Minumnya es teh 2 "
"Kalau gitu ga usah tanya gua ga tadi mau pesan apa" kesal Jejes.
"Njir gua kagak di anggap " celetuk Reza.
"Bantuan apa?" Arga to the point.
"Bantuin gua balikan sama pacar gua dong, lu bujuk dia kaya biasanya" ujar Reza sedikit lesu.
"Udah keberapa kali sih lu gini mulu. Cape gua lama lama harus bicara sama pacar lu. Kesalahan apa lagi yang lu buat kali ini?"
"Gua jalan sama cewe lain waktu dia pergi keluar kota"
"Pantes, udah sana gua ga mau bantu. Bicara sendiri aja sama pacar lu"
"Ini mas pesanannya" mba kantin datang.
"Makasih mba" balas Jejes dan langsung membayarnya.
"Za, mau?" Tawar Jejes.
"Biarin dia bisa pesan sendiri ". Arga sungguh kejam.
.
.
.Sekarang mereka semua sedang berkumpul di rumah Ina, tujuan awal dari perkumpulan ini adalah untuk merayakan kelulusan Ina dan teman temannya yang berarti sebentar lagi mereka akan menjalani masa masa kuliah.

KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Teen Fictionkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^