Setelah selesai makan dan setelah perdebatan siapa yang akan membayar makanan mereka juga. Akhirnya sepakat mereka membayar setengah setengah.
"Sekarang kita mau ke mana lagi?" tanya alvin sambil melihat ina.
"Eumm,,, aku mau main game" balas ina sambil tersenyum seneng.
"Yaudah ayo, ke tempat main gamenya" jawab alvin sambil menarik ina menuju tempat permainan.
Setelah sambil mereka berdebat lagi siapa yang akan membayar untuk mengisi kartunya.
"Aku aja yang bayar" ujar ina
"Udah, ga usah ya aku aja" balas alvin
"Apa sih, ngga. Aku aja kn aku yng mau main" elak ina
"Tapi kita mau main berdua na. Udah jangan bawel napa" balas alvin lagi.
"lucu ya kalo lagi pacaran berantem gitu" ujar salah satu karyawan di situ.
"Ihh iyaa,, aku tuh uwu phobiaa tau. Ga tahan liat yang kek gini" balas temannya.
Alvin dan ina kaget lalu saling tatap kemudia terkekeh bersama.
"Jadi kita bayar setengah setengah aja" final alvin.
"Allahu manis banget pacar orang" ujar mba mbanya lagi.
Ina hanya terkekeh sambil melirik alvin sambil mengangguk.
Akhirnya mereka memilih basket sabagai permainan pertama.
"Kalo aku menang dapat apa?" ujar ina bersiap siap.
"Dapat sayang dari aku" balas alvin santai.
Blushhh..
Ina menunduk menutupi pipinya yang merona."Udah ah, ayo mulai" ucapnya sambil tersipu malu.
Lemparan satu meleset. Lemparan satu masuk. Lemapar dua masuk. Lemparan dua masuk. Lemaparan tiga masuk. Lemaparan tiga meleset.
Dan skor akhir alvin menang.
"Ishhh harusnya yang menang aku. Cuma beda 2 poin" kesal ina tak mau terima
"Udah, santai masih ada permainan lain" tenang alvin
Mereka main ambil boneka. Ina bersemangat alvin tidak. Tpi dari tdi ina hanya menyemangati alvin untuk mendapatkan bonekanya.
"Ssttt,, diem dulu na. Aku harus fokus" ujar alvin
"Iya iya aku diam" balas ina sambil mengerucutkan bibirnya.
"Jangan gitu mulutnya. Jelek tau" ucap alvin sambil fokus ke boneka yang akan di ambilnya.
Dapat.
"Yeeyyyy!" teriak ina tanpa sadar memeluk alvin dan dia di liatin orang yang ada di situ.
Alvin tersenyum sambil membalas pelukan ina. Dan ina tiba tiba tersadar lalu memundurkan dirinya sambil tersenyum canggung.
Setelah lelah bermain mereka memilih mencari tempat duduk. Lalu alvin pamit sebentar untuk membeli minum.
"Alvin lama banget sih" ujar ina sambil menunduk melihat kakinya.
"Sendirian aja na?" tanya cowo itu.
"Ehh ngga, te- pacar aku lgi beli minum" balasnya sambil melirik kiki.
"Oohh beli minum" balasnya sambil melirik ina.
"Na, gua boleh minta nomor lu kan?" tanya cowo itu sambil menyodorkan hpnya.
"Eumm bukannya sombong. Tapi maaf aku ga bisa" tolaknya sambil tersenyum.
"Oh yaudh kalo ga mau mah." ucapnya sambil pergi beranjak.
Alvin datang setelahnya lalu ikut duduk di samping ina sambil berucap "Yang tadi mantan lagi?" tanyanya. Ina mengangguk membalas.
"Trus, dia ngapain lagi?" kepo banget anak orang.
"Minta nomor hp aku" balas ina.
"Trus kamu kasih?" tanyanya lagi.
Ina hanya menggeleng sambil meminum minumannya. Lalu berdiri.
"Kita balik yuk. Udah mau malem banget" ujar ina memperbaiki roknya.
"Yaudah ayo" balas alvin lalu berjalan di samping ina.
Selama di perjalanan mereka hanya diam tak ada yang memulai pembicaraan. Ina terdiam memikirkan kiki yang datang kembali ke hidupnya. Alvin terdiam karena takut ina akan balik bersama mantannya.
Kalo kalian tanya alvin ada perasaan ga sama ina. Liat aja dari kelakuannya dia selama ini, kalian bisa kan menafsirkan gimana perasaan alvin sebenarnya kepada ina.
Sampai di depan rumah ina tersadar dari lamunannya. Lalu melepaskan sabuk pengamannya. Melirik ke arah alvin lalu menbuka pintu.
"Naa,," panggil alvin
"Ya?" balas ina sambil berbalik kembali di arah alvin.
Alvin memajukan wajahnya dan mencium pipi ina. Ina yang kaget sempat terdiam sebentar lalu mengerjapkan matanya lucu. Alvin tersenyum sambil mengelus rambut ina."Selamat malam cantik" ujarnya membuyarkan lamunan ina.
"S-selamat malam juga vin" ujar ina gugup sambil turun dan berlari ke arah rumahnya.
Ya ampun apa yang ku lakukannn~ alvin
Mamaaaa alvin cium pipi akuu~ ina
Akhirnya tu anak pulang~ si cowo.Saat sampai di dalam rumah ina terkejut melihat sosok cowo galak itu duduk di sofa depan tv sambil melihatnya tajam.
"Saya kan sudah bilang, jangan pulang larut malam ina" ujarnya sambil berdiri menghampiri ina.
"Iyaahh, ini juga ga malem malem banget. Baru juga jam sembila malam" jawab ina sambil melirik cowok itu sinis.
"Kamu sakit? Pipi kamu merah" ujar cowo itu sambil memperhatikan wajah ina.
"Ahh bukan, ituu tadii .. Ish bukan urusan om juga kan" kesalnya lalu beranjak dari ruangan itu. Dia merasa atmosfer di situ sangat panas.
"saya belum selesai bicara, saya tanya harusnya kamu jawab, heii kembali ke sinii!" teriak cowok itu sambil melihat ina berlari ke kamarnya.
"Kebiasaan, batu banget jadi orang " lanjutnya kemudian kembali duduk dan melanjutkan acara menontnnya yang sempat tertunda.
Ina memasuki kamarnya lalu menutup pintu dengan keras karena kesal dengan cowok itu. Ngapain coba nanya nanya terserah ina lah mau ngapain juga. Dasar nyebelin.
Lalu kembali tersenyum mengingat apa saja yang ia lakukan bersama dengan alvin hari ini. Mulai dari mall, berbelanja, makan, bermain, sambil berkumpul di taman dekat rumah ina terlebih itu sangat ramai dan menyenangkan.
Ina merebahkan badannya di atas kasur dan mendapat notif dari alvin.
Ting!
Alvin: sebelum tidur cuci muka, kaki sama gosok gigi ya na.
Ina: Iyaaa bawel
Alvin: bukan bawel. Tapi mengingatkan
Ina:iya iya ini mau
Alvin: baguslah. Selamat malam cantik
Ina: Malam juga tampan:vTapi boong
Ina terkekeh melihat centang biru di hpnya. Pasti sekarang alvin sedang marah karena ia mempermainkannya. Bodoamat lah. Siapa suruh rayu rayu ina:v.
Ia beranjak dari tempat tidurnya dan tersenyum lagi. Ntah kenapa merasa seneng ada yang perhatian kepadanya selain orang tuanya dan sodaranya. Dan senang hari ini menghabiskan waktu bersama alvin yang menurutnya sangat menyenangkan.
Selamat malam:)
Hayo loo baper ga?
Sorry kalo kurang bagus ya
Jangan lupa vote dan comen yaa
Salam author kyud:v
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Teen Fictionkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^