Setelah kejadian tadi malam ina dan arga tidak ada bertukar sapa selama 2 hari. Sebenarnya arga ingin meminta maaf namun ina selalu mengelak dari arga dengan cara pergi ke sekolah sangat pagi bersama alvin dan pulang sekolah lama bersama alvin juga tentunya. Jadi waktu dia di rumah selama dua hari ini hanya saat malam hari saja sampai saat ia berangkat sekolah.
Arga malam itu sudah menyadari kesalahannya, ia bersikap seperti itu karena sedang banyak pikiran. Ia tak bisa mengendalikan emosinya sampai sampai jessica dan ina kena imbasnya. Ingin meminta maaf namun ina selalu mencari cara agar mereka tidak bertemu, dan untuk jessica yang marah malam itu. Arga sudah meminta maaf , namun jejes sepertinya masih enggan untuk memaafkan. Bahkan ia tak melihat arga dan selalu menghindarinya jika bertemu di kampus.
"Ga, di panggil buk dosen " ujar reza menyampaikan pesan.
"Dosen yang mana? Kan banyak" balas arga sedikit kesal.
"Yang barusan masuk" balas reza dan ia melirik ke arah arga.
"Lu kenapa sih bro? Kek banyak masalah gitu" lanjutnya penasaran dengan perubahan sikap arga dua hari ini.
"Emang" balas arga singkat dan ia berjalan menuju ruangan dosen yang memanggilnya tadi.
Berjalan di koridor ia melihat jessica sedang berbicara bersama temannya sambil tertawa puas. Arga ingin senyuman itu juga di berikan kepadanya , namun itu hanya bisa sebagai angan angannya saja. Karena saat jejes melihat ada arga yang berjalan di sekitarnya ia langsung berubah menjadi cuek dan dingin.
"Permisi buk, ada apa buk manggil saya?" Tanya arga sopan ke arah buk dosennya.
"Jadi saya mau minta kamu untuk mengerjakan soal ini dalam waktu satu jam, bisa kan? Soalnya ini untuk membuat contoh soal yang bisa di jawab mudah, untuk kita kuis besok" jelas buk dosen ke arah arga.
"Jadi saya sebagai bahan percobaan apakah soal ini mudah atau tidak? Begitu maksudnya buk?" Tanya arga memastikan dan dosen tersebut senyum dan mengangguk.
"Baiklah buk, akan saya coba" lanjut arga dan pamit keluar dari ruangan dosen tersebut.
.
.
."Za, beliin gua minum di kantin. Gua ga bisa ke kantin soalnya mau ngerjain ini" ujar arga sambil mengangkat kertas soal yang diberikan tadi.
"Aduh bro, sorry banget. Gua mau pergi sama pacar gua " balas reza. Iya dia sudah ada janji hari ini.
"Oke dah" balas arga dan ia berjalan menuju kantin untuk membeli minum sekalian mengerjakan soalnya di kantin saja.
Sampai di kantin ia langsung mencari tempat duduk dan memesan minuman. Setelah minumannya datang ia langsung mengerjakan soal yang di berikan tadi, fokus dengan soal dan merasa tidak terganggu dengan bisingnya orang banyak di kantin.
"Arga, ngapain?" Tanya salah satu perempuan yang selalu mencari perhatian arga. Arga hanya diam dan melanjutkan mengerjkaan soal.
"Dih, sombong amat" celetuk salah satu teman perempuan itu.
"Buka cuek itu namanya, tapi dia lagi fokus. Aduh makin ganteng kalo lagi fokus" balas perempuan yang menyapa tadi.
"Ck, udah yuk pergi" balas temannya dan menariknya pergi.
"Arga" panggil jessica yang dari tadi memperhatikan arga dan memberanikan diri untuk menyapanya duluan.
"Iya, sorry gua ga bisa bicara sekarang. Lagi ngerjain soal" balas arga dan fokus ke arah soalnya lagi.
"Waktu sejam untuk soal segini?" Tanya jessica lagi.
"Kok tau?" Bingung arga.
"Gua juga di kasih tadi" balas jejes dan duduk di depan arga. Mengerjakan soal yang belum terselesaikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Ficção Adolescentekenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^