Ina melirik jam sudah pukul 2 siang kenapa kalo hari libur rencananya malah tak terlaksana. Ina kesal sendiri jadinya ia hanya berguling guling di atas kasurnya kekanan dan kekiri hingga
BRUKK
"AAAWW!" teriak ina
Ia diam sejenak lalu kemudia tertawa sendiri. Dia kenapa sih?
Perutnya kemudia berbunyi
Kruk kruk(anggap saja begitu bunyinya)
"Ah sial, gua malah laper" ucapnya sambil berdiri.
Ina keluar dari kamarnya dan turun ke bawah untuk makan. Saat di tangga terakhir ia melihat cowo itu sudab rapi dan mereka saling bertatapan.
"Loh, udah siap?" ujar si cowo
"Om mau kemana rapi begini" tanyanya tak menjawab pertanyaan si cowo.
"Ck, kamu lupa? Saya kan ajak kamu ke festival siang ini" ujarnya sambil merapikan pakaiannnya.
Ina hanya bengong, bingung harus ikut atau tidak.
Tiba tiba cowo itu menerima telepon
"Oh iya halo bro"
"..."
"iyee gua bntr lgi berngkt"
"..."
"oke sampe ketemu di sana ya" lalu memutuskan sambungan teleponnya.
"Ayo jalan sekrang" ucapnya menarik tangan Ina begitu saja. Lah?!
Ina belum mandi ganti baju aja ngga lah dia hanya memakai celana jeans dan baju lengan pendek. Rambutnya juga terurai begitu saja hpnya. Lah hpnya masih di atas.
Ina ingin protes tapi cowo itu malah lebih mempercepat langkahnya dan menarik ina keluar rumah.
"Masuk" terintahnya sambil membuka pintu mobil
"lah om kan aku belum siap siap" ujar ina bingung.
"Udah cantik. Ga perlu dandan. Ayo nnti kita telat" balasnya sambil mendorong ina masuk.
Memutari mobil dan masuk ke mobil. Lalu mengemudikan mobil menuju festivalnya. Perjalanannya tak bergitu lama tapi karena macet jadinya perjalanan yang hanya membutuhkan waktu 30 menit menjadi hampir satu jam.
"Ck, kok macet siii" gerutu ina dari tadi.
"Sabar dong. Namanya juga kota ya pasti macet lah" balas si cowo.
Ina hanya menggembungkan pipinya lalu merebahkan kepalanya di kursi tak menyadari tingkahnya itu membuat si cowo sedikit mengulas senyum.
Akhirnya sampe juga di tempat festivalnya dan sekrang sudah menunjukkan jam 4 sore. Mereka memasuki temaptnya lalu berjalan jalan melihat apakah ada yang seru di sekitar sini.
"Ayo ikut saya ke situ" ujar cowo itu antusias.
Ina hanya menurutt dan mengikuti kemana saja si cowo menariknya. Mereka tak sadar bahwa selama mereka berkeliling tangan mereka saling genggam.
"Om, mau itu" ucap ina sambil menunjuk toko eskrim
"Yudah, ayo beli" balasnya sambil berjalan medekati toko.
Mereka memakan eskrimnya di bangku yang tersedia di luar toko tersebut. Ina makan eskrim ga ada anggun anggunnya malah belepotan_-.
"Aduhh,, biasa aja makannya ga ada yang ngejar kamu juga kan" ucap cowo itu sambil melap sisi bibir ina yang terkena eskrim lalu ia tersenyum.
Ina jadi malu sendiri menyadari sikapnya tidak jauh dari anak kecil yang sedang mkn eskrim.
Mereka menghabiskan waktu dari sore dan sekarang sudah jam 8 malam. Mereka akhirnya memutuskan untuk pulang. Masalah tmnnya si cowo tadi mereka sudah bertemu malah mereka bermain bersama juga. Kok jadi kaya double date ya??:v
Ina masuk ke mobil begitu juga dengan si cowo mereka tak ada yang memulai pembicaraan sama sama diam. Ina lelah jadi dia hanya ingin cepat sampai ke rumah dan istirahat.
"Loh kok berhenti om?" tanya ina heran karena mobilnya berhnti di depan restoran.
"Kita makan dulu ya" ucapnya sambil tersenyum.
Apa itu tadi? Kenapa hari ini dia sering tersenyum. Ina jadi takut.
Lalu ia ikut turun dri mobil dan masuk ke dalam restoran tersebut."Mau pesan apa hm?" ujar si cowo menunggu ina melihat menu.
"Ga tau bingung" ucapnya sambil mengkerutkan kening.
"Ya ampunn.." jawab si cowo sambil terkekeh.
"Yaudh samain aja sama om" balasnya memberikan menunya kembali kepada karyawan restorannya.
"Baik silahkan tunggu sementara pesanannya di buat ya" ujar si pelayan lalu pergi dari hadapan mereka.
Ina menunggu makanannya dia cukup lapar sih kan tadi siang juga dia tak jadi makan. Perutnya sudah demo minta di isi.
"Bagaimana hari ini? Kamu seneng?" tanya si cowo di sela sela waktu menunggu mereka.
Ina mengerjapkan mata lalu mengangguk canggung.
Makanan mereka datang dan mereka menyantapnya tak ada yang berbicara sampe makanan mereka habis. Sepertinya mereka berdua sama sama di didik untuk tak berbicara saat sedang makan.
Saat keluar dari restoran ina merasakan angin malam yang menerjang kulitnya. Kalian lupa? Ia hanya memakai kaos tipis lengan pendek saja.
Tiba tiba si cowo datang dan tersenyum. Apa maksdnya? Lalu membuka jaketnya dan memakaikannya kepada ina. Oke mereka beneran seperti orang yang sedang berkencan
"Ehh" kaget ina tiba tiba dia di pasangkan jaket sama si cowo
"Udaranya dingin" ucap si cowo sambil mengacak acak rambut ina.
"Ishh,, jangan rusak tau rambutnya" gerutu ina
"Tetep cantikko" gumamnya tapi masih bisa di dengar ina.
Ina hanya diam tak bicara lagi lalu meninggalkan si cowo masuk ke dalam mobil terlebih dahulu. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah.
Sampe di rumah ina turun dan sebelum itu ia mengucapkan terima kasih karena sudah di ajak jalan jalan hari ini. Sangat menyenangkan dan dia bahagia.
Lalu masuk ke kamarnya begitu saja. Tak sadar bahwa cowo itu tersenyum penuh arti sambil menatap kepergian ina ke kamarnya.
Tbc
Huhu maaf kalo gaje.
Jangan lupa vote dan comen ya.
Salam autor kyud
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Fiksi Remajakenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^