Pulang bareng

3 0 0
                                    

Alvin mengantarkan Ina pulang ke rumahnya. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai. Bukan karena Alvin bawa motornya kencang, tapi karena emang dari sekolah ke rumah Ina hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Sebelum barangkat tadi Ina sempat kaget, karena ternyata Alvin membawa helm dua. Apa Alvin udah tau bahwa Ina bakal nebeng hari ini? Ah tidak perlu di pikirkan yang penting sekarang pulang, ia sudah laparr tak tahan ingin makan.

Sesampainya di rumah Alvin memarkirkan motornya di depan rumah Ina. Ina membuka helmnya dan memberikan helmnya kepada Alvin kembali sambil tersenyum.

"Makasih ya vin, maaf jadi ngerepotin" ujarnya malu.

"Santai aja na, lagian kan rumah kita searah" jawab Alvin sambil terkekeh.

Ina menganggguk dan berdiri canggung pasalnya ia ingin mengajak Alvin masuk ke rumahnya tapi takut si Om om gila yang ada di rumah malah mengusir Alvin. Tapi ya kali dia setega itu ke Alvin, kan Alvin temennya Ina. Pasti di bolehin lah. Dan Ina memberanikan diri bertanya

"Emmm itu, mau mampir dulu ga?" tanya Ina gugup.

Alvin menjawab dengan senyuman "Kalo boleh ya mau" kekehnya.

"Boleh kok. Yuk" ajak Ina lagi.

"Oke deh" jawabnya semangat dan segera turun dari motornya mengikuti Ina masuk ke dalam rumah.

"Ina pulanggg!" seru Ina saat sudah membuka pintu rumah.  Alvin ikut di belakang ina. Tak ada balasan mungkin laki laki itu lagi di kampus pikir Ina. Lalu mempersilahkan Alvin duduk.

"Emm duduk dulu ya, biar aku bikin minum" ucap Ina grogi.

"Eh iya na, santai aja" jawab Alvin malu malu. Lalu duduk di sofa ruang tamu.

Alvin memperhatikan seluruh isi rumah. Ada banyak prabot dan semuanya tersusun rapi, ternyata orang di rumah ini sangat suka membersihkan pikirnya.

Saat sedang memperhatikan seluruh ruangannya Ina datang membawa minuman untuk mereka berdua. Meletakkannya di meja lalu ikut duduk di samping Alvin.

"Al" panggil Ina.

"Iya?" jawab Alvin

"Keknya Om om gila ga ada di rumah deh" ujar Ina.

Alvin mengernyitkan dahinya tak mengerti "Maksud kamu apa na?" tanyanya.

Ina memutar bola matanya malas," itu om yang tinggal sama aku yang galak jelek sok keren dan yang pasti cerewet" jelas Ina menggebu gebu.

Alvin melirik ke arah belakang melihat seseorang menghampiri mereka berdua.

"Siapa yang kamu bilang cerewet ina?" tegasnya membuat Ina kaget dan membelalakkan matanya, lalu Ina melihat ke belakang sudah ada laki laki itu di sana sambil melipat tangannya di dada.

"Emm itu omm, guru kami tadi guru baru iya kan vin" ngeles aja lu na. Ina berbohong sambil melirik Alvin.

Alvin hanya mengangguk bingung. Dan dia sadar Ina sedang ketakutan sekarang, buktinya dia memegang seragam Alvin lagi.

Laki laki itu percaya lalu terlihat berjalan ke arah dapur. Ina berdiri dan mengajak Alvin ikut ke dapur.

"Om, udah masakkan? Ina laper" rengek Ina seperti anak kecil.

Alvin tersenyum melihat tingkah Ina. Laki laki itu melirik Ina heran dan membuka tudung saji di atas meja melihatkan isinya yang kosong.

"Lihat saja sendiri" balasnya judes.

Ina mempoutkan mulutnya imut lalu melirik Alvin di sampingnya.

"Ehehehe ga ada lauknya" ucapnya sambil cengengesan.

"Ah gapapa, gimana kalo kita aja yang masak" usul Alvin.

"Tidak, kalian akan menghancurkan dapurku"larang laki laki tersebut membuat Ina dan Alvin kaget.

"Omm,,  Ina laperr pengen makan , kalo ngga om aja yang masak" jawabnya.

"Heh! Ga sopan banget kamu nyuruh nyuruh saya" marahnya.

"Ya udah biarin kita masak lah kalo ga mau masakin kita" jawab Ina santai.

"Na, gapapa kok kalo ga bisa. Gimana kalo kita beli makan di luar?" tanya Alvin memberikan usul.

"Kalian ga boleh makan di luar" larang laki laki itu lagi.

"Om kenapa sih, ini ga boleh itu ga boleh" kesal Ina.

"Iya iya ayo kita masak bersama saja" jawabnya. Alvin tersenyum senang dan Ina sudah kegirangan. Akhirnya dia bisa masak di dapur yang selama ini di lihatnya saja.

"Kalian motongnya yang rapi. Ini di kupas lalu di potong dadu mengerti?" intruksi laki laki itu membuat mereka mengangguk serentak dan membuat laki laki itu malah memasang wajah kesal.

"Bagus kalo ngerti" jawabnya singkat dan mulai mempersiapkan alat alat masaknya.

Setelah 20 menit memasak akhirnya semua makanan terhidang dan membuat Ina kagum akan dirinya sendiri.

"Akhirnya ina bisa masak" pekiknya membuatnya di tatap sinis oleh laki laki itu. Dan Alvin hanya terkekeh senang.

Akhirnya setelah selesai makan mereka membereskannya lagi Ina dan Alvin di beri tugas mencuci  piring.

"Alvinnnn airnya nyiprat" kesal Ina. Alvin terkekeh.

"Alvinn kok ketawa sih" kesal Ina lagi.

"Sorry naa,, sini aku lap" ujarnya sambil melap wajah Ina dengan seragamnya .

Ina kaget dan tiba tiba kaku tak bergerak. Pipinya memerah dan Alvin tak sadar akan hal itu. Mereka menyelesaikan mencuci piringnya dan Alvin tersenyum senang.

"Naa kok wajah kamu merah? Kamu sakit?" tanya alvin sadar saat melihat wajah Ina.

Ina menggelengkan kepalanya "Eh Ina ga papa kok heheh"  jawabnya nyengir.

Alvin mengacak rambut ina membuat ina kesal lagi. "Alvinnn rusak rambutnya" alvin tertawa lepas membuat Ina semakin kesal.

Mereka tak menyadari sedari tadi ada yang memperhatikan mereka berdua sambil mengepalkan tangannya.

"Harusnya tadi gua langsung usir dia saja" gumam laki laki itu dan membalikkan badannya masuk ke kamarnya . Tak peduli dengan dua insan yang ada di dapur yang sedang bermesraan tersebut.

Kyaaa alvin sama ina lagi cie ciee
Maksih yang udah baca jangan lupa vote dan komen yaa
Salam autor kyud:v

BECAUSE IT'S YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang