Ini udah beberapa hari setelah alvin sakit kemarin, akhirnya ina tidur sama alvin walau cuma satu jam. Yang penting alvin udah merasa baikan, kompres di keningnya juga udah di copot. Terus ina pamit balik sama teman temannya berhubung kemarin cuma ada rizal di rumah, jadinya mereka pamitnya ke rizal doang soalnya alvin di suruh ina buat tidur lagi.
Hari ini sekolah kayanya bakalan adain jam kosong sampai jam sepulu, Kayanya ada beberapa yang perlu di bicarain para guru dan itu membuat kelas ina saat ini sedang kacau kacaunya.
"WOI AH ELAH LEMPAR SINI WOI"
"HEHHH PALA GUA KENA ANJIR"
"EH EH NONTON DRAKOR KUY, ADA YANG BARU"
" GOSIP HANGATNYA KAKA"
"GAMENYA KAKA"
Dan begitulah macam macam kelakuan anak kelas ina saat ini, padahal udah kelas 11 dan artinya sebentar lagi kelas 12 otomatis harus belajar tekun, tapi katanya itu tidak akan berlaku untuk kelas ina.
"By" panggil alvin
"Iya?" jawab ina
"Aku mau tidur , tapi ribut" adu alvin
"Emm yaa gimana dong, tuh anak anak bobroknya kambuh" ujar ina sambil menggerakan dagunya menunjuk mereka semua, bahkan ica dan keke sudah masuk ke dalam kelompok gosip. Ina juga pengen gabung tapi ada alvin lagi sendirian, dia heran kenapa akhir akhir ini alvin jarang bergaul sama anak kelass. Biasanya alvin bakalan ikutan main game sama cowo cowo kelas pas lagi jam kosong gini.
"Ke perpus yuk" ajak alvin. Ina mengangguk dan berdiri mengambil botol air minumnya, alvin ikut berdiri dan membawa beberapa buku pelajaran yang ingin dia kembalikan.
Di koridor sekolah sangat ramai, bahkan beberapa adik kelas terlihat berlarian, ada yang lempar lemparan buku, ada yang caper ke kakel ganteng dan cantik, ataupun yang lainnya.
BRUKK
"Awww!" tiba tiba ina tak sengaja menabrak kakel.
"Lu punya mata ga sih? Kalo punya matanya di pake jangan di pajang doang" marah kakel tersebut.
Ina menunduk den maminta maaf berkali kali, tetap saja kakel itu memberikan sumpah serapahnya karena kesal.
"Maaf kak" cicit ina sudah keberapa kalinya.
"Inaaa! Angkat kepala kamu" teriak alvin. Membuat ina kaget dan langsung mendongakkan kepala, bukan ina saja yang kaget kakel tersebut juga.
"Lu bukannya anak osis? Anak olim juga kan?" tanya kakel itu lembut ke arah alvin, seketika membuat ina kesal.
"Iya kenapa? Fans ya?" balas alvin cuek. WAW. Itu sebuah kejadian yang langka.
"Emmm iya heheh, boleh minta nomor wanya ga? Soalnya gua dm dm lu ga balas" rayu kakel yang marah marah tadi.
"Sebenernya aku sih ga masalah kak. Tapi nanti pacar aku yang imut dan lucu ini marah. Gimana dong?" ujar alvin sambil memeluk pundak ina. Membuat ina kaget dan begitu juga kakel tersebut.
"Ck, dasar cabe" celetuk kakel itu ke arah ina.
"Kak, toilet si sana coba kaka dulu yang ngaca baru ngatain pacar aku" balas alvin santai. Ina sudah senyum senyum sedari tadi.
Kakel itu pergi dengan menghentakkan kakinya kesal, sambil mencibir ina diam saja tanpa melirik dan alvin berjalan mengajak ina ke perpus seperti tujuan awal.
"Emm makasih ya" ujar ina saat mereka sudah tiba di perpus dan seperti biasa. Mereka duduk di pojok deket kipas angin.
"Sama sama, emang udah tugas aku buat jagain kamu" ujar alvin sambil mengelus lembut kepala ina. Btw buku yang dia ingin kembalikan tadi sudah ia kembalikan. Bahkan sekarang dia sudah meminjam buku yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Novela Juvenilkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^