Hari ini hari senin jadi kalian sudah tau bukan apa yang akan di laksanakan setiap paginya di sekolah.
Ina sudah sampai ke sekolah pagi pagi tumben. Lalu ia melirik alvin yang dari tadi memperhatikannya dari tempat duduknya.
Ica dan keke datang menghampiri ina dan mengajaknnya untuk ke lapangan karena upacara bendera segera di mulai. Ina membelalakkan matanya saat tak menemukan topinya di tasnya.
"Lah,, kok ga ada" ucapnya panik
"Apa yang ga ada na" jawab ica sambil melirik.
"Topi gueee" jawabnya sambil mengeluarkan semua isi tasnya.
"Eh busett,, kelupaan apa gimana tuh" balas keke sambil ikut mencari.
"Gue ga tau, gimana dong ini" jawabnya panik.
"Yaudah lah, paling nnti di jemur di depan lunya. Kan sama sama panas nanti" jawab ica santai.
"Eh dongo kan ina mana tahan di panas. Lupa lu kan dia bisa aja pingsan karena di jemur nanti." jelasnya sambil pasrah saja
"Yaudah deh. Mau di apain lagi, ayo baris keburu telat" jawab ina pasrah lalu menarik teman temannya keluar kelas. Tak tau dari tadi alvin memperhatikannya sambil tersenyum.
"Baiklah upacara akan segera di mulai. Semua siswa harap memakai atribut lengakpnya. Dan yang tidak lengkap bisa maju ke depan agar memisahkan barisannya." intruksi salah satu guru.
"Naa,, gimana nih. Lu di blkang aja biar kaga keliatan" usul keke.
"Lah, ina tinggi anjir ya keliatan lah" protes ica.
Ina sudah menarik nafas lalu ingin beranjak dari berisannya untuk maju ke depan. Tiba tiba ia di kagetnya saat melihat Alvin meletakkan topinya di atas kepala ina dan dia yang maju untuk menggantikan ina.
"L..lohh, kok vin" gumamnya.
Alvin hanya tersenyum dan berlari menuju barisan di depan. Keke dan ica udah cengo aja sambil memberikan jempol mereka ke depan ina. "KERENN" gumam ica dan keke secara bersamaan. Ina hanya mengerutkan keningnya dan memperbaiki topinya sambil tersenyum.
Selama upacara di laksanakan ina tak melepas pandangannya dari alvin. Ia memperhatikannya dari tadi membuat alvin harus melihat ke arah lain agar tak salting di tatap terus menerus oleh Ina.
Ica menyenggol lengan Ina. "Santai aja kali liatinnya, nnti suka" ujarnya mengejek.
"Sssttt jangan bicara" tegur sang ketua kelas yang hanya di balas plototan dari Ica. Lalu terdiam lagi.
Sampe saat selesai upacara semua murid di bubarkan kecuali yang tak beratribut lengkap. Ina melirik Alvin yang lagi di ceramahi oleh guru, saat alvin juga meliriknya ina jadi gelagapan. Alvin hanya melemparkan senyum manisnya kepada ina. Lalu ina masuk kembali ke kelas.
Beberapa waktu kemudia alvin masuk ke kelas. Untung guru pelajaran pertama belum masuk. Mungkin ada rapat dadakan.
Alvin duduk di kursinya dan melemparkan senyumnya kepada ina saat melihat ke samping. Kalian ga lupakan kalo mereka duduk bersampingan.
Ina mengembalikan topinya yang sempat di berikan alvin padanya tadi lalu berkata "Terima kasih" sambil tersenyum.
Alvin hanya mengangguk dan melirik botol air minum ina. Ia haus tadi di suruh keliling lapangan 10 kali.
Ina paham maksdnya lalu memberika botol minumnya kepada alvin."Nih minum aja" ujarnya.
"Makasih" ucap alvin sambil meminum tandas semua airnya. Sehaus itu?
Ina hanya tersenyum kikuk melihat alvin menghabiskan minumnya.
"Ahh, maaf" ucapnya merasa bersalah
"Hehe gapapa kok, kan lu pasti haus" jawabnya dengan pipi merona.
Alvin hanya bisa tersenyum dan menikmati betapa menggemaskannya Ina saat ia malu.
Guru pelajaran masuk dan mereka kembali duduk di kursi masing masing untuk mengikuti pelajaran.
Ica dan keke saling lirik dari tadi memberikan kode bahwa sepertinya ina dan alvin ada apa apa.
Ina terkejut saat ia ingin keluar kelas di tarik seseorang begitu saja.
"Heeii, siapa lu. Ngapain narik narik gua ha?" tanyanya galak ke orang yang tak melihatnya itu.
"Heii, ayolah gua bicara sama lu hei jawab" ucapnya sambil membalikkan orang tersebut lalu kaget saat mengetahui bahwa alvin lah yang menariknya.
"Ehh,, maaf gua cuma kaget aja" lanjutnya.
"Gapapa. Ayo ikut aku" balasnya menarik kembali tangan ina.
Ina menurut saja di tarik alvin
YA KALI MAU NGELAK ENAK TAU DI TARIK COGAN:V
Semua siswa yang lewat di koridor melirik ina dan alvin yang berjalan bergandengan sekarang posisi ina sudah di samping alvin. "Santai aja mereka ga bakal makan kamu juga" ujar alvin saat melihat ekspresi ina begitu kaget mendapat tatapan seperti itu.
Alvin membawanya ke roftop dan mereka duduk di kursi yang ada di sana. Berdua? Ya bedua saja. Ina sudah mencak mencak dari tadi karena gugup namun juga senang di ajak melihat pemandangan yang indah dari atas sini.
"Maaf aku lancang, tapi aku cuma mau tanya kemarin malam kamu kemana? Kenapa tak membalas pesanku" mulai alvin sambil menatap ke depan.
Ina gelagapan pasalnya kan kemarin ia menghabiskan waktunya bersama cowo yang ada di rumahnya dan tak memakai ponsel seharian.
"Eummm ituu...aa..aku " ucapnya gugup.
"Santai saja, aku hanya bertanya" kekeh alvin melihat wajah ina sudah merah karena malu.
"Itu,, aku pergi liburan sama om yang di rumah dan aku lupa membawa ponselku karena batrenya abis. Maaf karena tak mebalas pesanmu" jelasnya sambil memain mainkan roknya.
Alvin hanya menganggukkan kepala sambil tersenyum kecut saat mengetahui ina pergi jalan bersama cowo yang ada di rumahnya .
Jadi karena cowo itu ~ batin alvin
Aduh mampus gua~ batin ina
Kok telinga gua gatal ya~ gumam si cowo
Ada yang bicarain elu om~ autor
Diemm~ alvin, ina , si cowo
Tbc.
Ada yang penasaran siapa nama cowo itu?
Tunggu di chap selanjutnya yaa
Jangan lupa vote dan comen.
Salam autor kyud
![](https://img.wattpad.com/cover/216091208-288-k830830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Подростковая литератураkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^