*Chptr ini sedikit panjang, semoga tidak bosan ya(⌒o⌒)
Hari ini sudah hari senin lagi, ina heran kenapa waktu akhir akhir ini berjalan begitu cepat. Dia baru saja bertemu dengan hari senin dan pagi ini ia harus bertemu hari senin lagi, kenapa harus senin begitu membuat malas untuk berangkat ke sekolah.
"Pagi" sapa arga saat ina sudah duduk di meja makan dengan tidak bersemangat.
"Juga om" balas ina malas.
"Ini hari senin, awal minggu ini tapi kenapa kamu malah seperti tidak bersemangat" ujar arga sambil mengambil makan paginya yang seperti biasa dia memasak.
"Males" balas ina singkat.
"Loh. Kenapa?" tanya arga bingung.
"Udah om ga usah kepo" balas ina jutek.
Arga diam dan melanjutkan sarapannya setelah selesai ina keluar duluan tanpa berpamitan kepada arga tidak seperti biasanya.
"Ojek neng" ujar tukang ojek kepada ina.
"Ya iyalah kalo kagak ngapain saya order bapak" balas ina jutek.
"Lgi ga mood ya neng" ujar tukang ojek itu.
"Bukan urusan bapak" ina naik dan mengambil helm yang di sodorkan tukang ojek tersebut. Ini beneran tukang ojek ya dia order tadi pagi karena alvin tak bisa di hubungi.
.
.
."Pagi na" sapa keke saat bertemu ina di koridor, ina hanya diam tak membalas dia benar benar merasa tidak mood hari ini.
Keke merasa ada yang aneh dengan ina tapi dia tidak tahu apa dia hanya diam dan berjalan di samping ina yang sepertinya enggan untuk berbincang.
"Kekeeee,,,Dasi gua ilangg" adu ica saat melihat keke masul kedalam kelas.
"KOK BISA SIH?!" teriak keke refleks.
"Santai aja ngomongnya" celetuk ina yang langsung duduk di kursinya karena upacara di mulai masih 20 menit lagi. Ina melirik ke arah meja alvin sudah ada tasnya artinya alvin benar benar sibuk hari ini sampai tak bisa menjemput ina.
"Ayo gua temenin beli di koperasi" usul keke setelah meletakkan tasnya di kursi.
"Kee,, ini masih pagi. Mana ada buka" kesal ica dan hampir ingin menangis.
"Ga usah nangis nanti jelek, nih dasi gua pake aja" ujar salah satu teman sekelas mereka. Namanya Yusuf.
"Aaaaaa,, makasih ucupp" ujar ica seneng.
"Ca, nama gua Yusuf bukan ucup lu ngapain dah suka banget ubah ubah nama orang" ujar Yusuf kesal.
"Gapapa lebih enaknya manggilnya ucup" cengir ica dan langsung duduk di kursinya kembali begitu juga dengan keke sedangkan ucup pergi keluar kelas.
"Na, udah kerjain tugas mtk yang kemarin belum" tanya ica bersemangat karena ia tak jadi di hukum.
"Udah" balas ina singkat.
"Oohh bagusdeh, soalnya tadi mau kasih lu contekan karena gua udah selesai kemarin di ajarin ucup" jelas ica panjang lebar.
"Gua ga nanya" balas ina jutek.
"Ishh kenapa si " kesal ica dan langsung menatap keke meminta penjelasan. Namun keke malah menganggak bahunya tanda tak mengerti.
.
.
."Nih dasinya, makasih ya" ujar ica sambil mengembalikan dasi yang sempat di pinjamnya ucup pagi tadi padanya saat upacara sudah selesai.
"Iya, sama sama ca" balas ucup dan langsung belajar lagi untuk pelajaran pertama.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE IT'S YOU [END]
Teen Fictionkenapa rasa sayang bisa terbagi? bagaimana mencegah rasa sayang tersebut agar tak ada yang tersakiti? kenapa seseorang harus di berikan pilihan yang sangat sulit... ayo baca^^