Es balok

3 1 0
                                    

Sementara ina dan alvin makan mie ayam sambil ngadate. Jessica sedari tadi sudah selonjoran di ruang tv rumah arga dan ina. Dengan tidak tau malunya ia bahkan mengambil cemilan yang ada di dapur dan membawanya ke ruang tv sambil menonton acara televisi yang sedang tayang saat itu.

"Ngapain kamu?" Kaget arga ke arah jejes.

"Heh! Ayamm,, ish arga apaan sih kan gue kaget" kesal jejes.

"Gue  tanya lu ngapain di sini?" Tanya arga lagi.

"Ya emang lu ga bisa liat gue ngapain?" Kesal jejes semakin parah.

"Ya nonton tv sama makan cemilan yang ada di rumah gue" balas arga cuek.

"Hmmm iya" baals jejes dan fokus kembali ke arah tv.

"Pulang" perintah arga sambil menarik jejes berdiri.

"Ish apaan sih, ina aja biarin gue duduk di sini dan anggap ini rumah gue sendiri. Kenapa lu malah sewot?" Kesal jejes karena kebahagiannya di ganggu.

"Pulang sekarang!" Perintah arga lagi.

"Ngga mau arga, gue masih mau nonton di sini" balas jejes.

"Emangnya di rumah lo ga ada tv?" Tanya arga kepo.

"Ada tapi lebih enakan di sini" balas jejes sekanenya.

"Heh!" Arga mulai kesal dan memaksa jejes berdiri.

Jejes malah menarik tangannya dan membuatnya dan arga jatuh ke sofa kembali.

"Tuh kan! Lu sih, main tarik tarik" jejes memperbaiki posisi duduknya lagi.

"Jangan bikin masalah di rumah gue" kesal arga.

"Diem!" Perintah jejes. Loh jadi ini sebenarnya rumah siapa.

Jejes berdiri dari duduknya dan melihat film yang bisa di tonton malam ini. Dan kaget saat menemukan dvd drakor di laci tv.

"Waahhh,, ina suka drakor juga ya?" Tanya jejes dan arga hanya mengangguk.

"Udah gue mau mandi dulu" ujar arga dan pergi masuk ke kamarnya.

"Iya" balas jejes singkat dan mulai memasang dvd untuk menonton.

Sambil memakan  cemilannya jejes berguling guling di lantai, naik ke sofa selonjoran lagi, sudah berbagai macam gaya dia untuk menonton namun arga belum selesai juga mandinya.

"Tu anak mandi apa ngapain sih, lama amat" jejes sadar arga belum datang datang juga. Tiba tiba dia mencium bau masakan yang sangat harum. Membuatnya mematikan televisi dan berlari ke arah dapur. Mendapati arga sedang memasak memakai celemek birunya dan sangat terlihat tampan.

"Ganteng" gumamnya saat sampai di meja dapur.

"Ngapain?" Arga menaikkan alisnya bingung.

"Gapapa" balas jejes dan menggelengkan kepalanya lucu.

"Hahaha sana duduk, bentar lagi masakannya siap" ujar arga dan jejes langsung duduk di meja makan. Menunggu arga selesai memasak ia memaikan ponselnya.

"Makan" perintah arga.

"Heh! Dasar es balok!" Kesal jejes dan langsug menyantap masakan arga.

"Bodoamat" balas arga dan ikut makan.

"Aaaaaaaa"teriaknya.

"Kenapa?" Tanya arga cuek.

"Enak , wah wah bisa jadi cafe nih" ujar jejes sambil tersenyum manis.

"Ga" balas arga singkat.

Membuat jejes hanya bisa melihatnya dengan wajah tertegun. Dan melirik ke arah makanannya dan lanjut makan lagi.

"Habisin" ujar arga. Jejes mengangguk nurut.

Tak sadar arga tersenyum tipis ke arahnya karena sibuk makan bahkan arga sampai tersenyum lebar melihat lahapnya jejes makan di depannya.

"Hati hati makannya" ujar arga lagi. Dan lagi lagi jejes hanya mengangguk patuh.

"Hahaha" tawa arga pecah.

"Kenapa?" Jejes mengerjapkan matanya berkali kali tanda ia bingung.

"Tidak, lanjut makan aja" ujar arga dan mereka kembali makan.

.
.
.

Selesai makan di sinilah mereka sekarang, duduk di sofa depan tv dan jejes menikmati waktunya untuk menonton drakor lagi. Arga mulai bosan dan ingin sekali mengusir jejes tapi sedari tadi ia selalu kalah melawan jejes.

"Pulang sana" ujar arga mengganggu jessica.

"Diem" balasnya.

"Tapi udah malem" ujar arga lagi mengingatkan.

"Biarin" balasnya.

"Jess,, besok ke sini lagi. Emangnya lu nungguin siapa si ha? Bukannya lu nyari gue? Kan udah ketemu terus apa lagi urusannya? Masih ada? Kalo ga ada mending pulang dari pada bikin susah" arga tak menyadari perkataannya itu sudah keterlaluan.

"Oh jadi gue bikin susah ya? Gitu? Oke gue pulang" jejes berdiri dan mengambil tasnya pergi berlari keluar rumah.

"Jess ga gitu gue ga-"  ucapannya di potong oleh jessica yang tiba tiba nampar arga.

"Gue emang cewe yang ga tau diri, iya kan? Bikin susah elu terus kan? Dan gue cuma buat susah lu doang, dasar cewe ga tau diri iya kan?" Jessica mulai terbawa emosi. Tangisnya sebentar lagi akan pecah. Dan tiba tiba arga memeluknya.

"Sorry, gue ga maksud gitu jes" ujarnya.

"Lepasin" jessica mendorongnya dan berjalan kedepan rumah.

Tepat saat ina dan alvin sampai di gerbang depan. Ina kaget melihat jessica yang sepertinya  sedang menangis. Pasti ada apa apa.

"Kak, kenapa?" Tanya ina dan membuat jejes tambah menangis dan memeluk ina.

"Jes plis ga usah alay" ujar arga. Membuat alvin, ina dan jejes menatap arga tak percaya.

"Oh jadi gue alay? Iya? Setelah elu ngata ngatin gue, lu bilang gue bikin susah doang dan emang sih gua bikin susah doang bisanya. Iyakan?" Balas jessica masih dengan menangis.

"Sorry, kan tadi juga gue udah minta maaf" balas arga masih dengan kepala batunya.

"Om benar benar ya, ga tau apa kalo cewe itu hatinya lembut banget, emang ka jes bikin susah om iya? Kalo iya kenapa dari tadi sore ngga di usir aja? Oh iya aku lupa kan om pulang malam. Om tau ngga, ka jess dari sore udah nungguin om di rumah. Dia sendirian, ga tau juga kan mau ngapain paling nonton tv doang. Tapi om dengan seenaknya malah bilang ka jess nyusahin om iya? " Ina mulai kesal.

"Naa sabar dulu" alvin melerai mereka.

"Sabar sih bisa by, cuma om arga keterlaluan aja " kesal ina.

"Oke oke, ayo jes gue anter. Jangan nangis lagi  kaya anak kecil aja" final arga.

"OM!, Bener bener ya" ina memukul tangannya kuat.

"Naaa udah heh" alvin menarik ina kebelakang.

"Jahat!" Ujar ina dan masuk ke dalam rumahnya. Meninggalkan mereka bertiga.

"Kak, pulang sama aku aja ya. Yuk alvin anter" ujar alvin dan membawa jejes jalannke motornya.

Arga diam dan melihat alvin dan jejes pergi dari rumahnya. Diam sejenak memikirkan kesalahannya. Memang benar ia salah, salah terlalu menganggap sepele apapun yang ia hadapi. Ini bukan arga yang biasanya, kenapa bisa bisanya dia mempermalukan cewe dengan tidak gentelnya di depan anak SMA lagi.

Arga masuk ke dalam rumah dan  megunci pintu. Melirik ke arah pintu kamar ina yang ada di lantai atas. Dan merasa bersalah telah  berbuat seperti tadi. Ia masuk kedalam kamarnya dan bersiap untuk tidur. Besok ia akan memikirkan bagaimana cara untuk meminta maaf kepada jessica.

Aduh argaaa tuh kan jadi marahan.
Maaf kalo masih banyak typo ya.
Jangan lupa vote dan komen.
Makasiih

1050 kata

BECAUSE IT'S YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang