Hasil yang memuaskan

1 1 0
                                    

Arga prov

Hari ini hari yang di tunggu seluruh masyarakat di kampus gua. Semuanya memasang wajah tak sabaran namun juga tersirat wajah lelah, semoga hasilnya hari ini benar benar sesuai dengan ekspektasi.

Gua berjalan menuju teman teman yang lagi kumpul di samping panggung, beberapa hari ini seluruh panitia sudah bekerja dengan keras. Pergi begitu pagi dan pulang kadang sampai jam 10 malam, pengorbanan yang berat biasanya tidak akan mengkhianati hasil.

"Ga, jangan melamun bentar lagi penampilan bagian tugas elu" celetuk reza ke gua saat melihat gua hanya menatap lurus ke depan.

"Iya gua juga tau kali" balas gua cuek.

Gua berjalan ke belakang panggung dan mempersiapkan apa yang perlu di persiapkan. Dan hari ini lagi lagi gua melewatkan makan pagi. Ntah kenapa semangat untuk acara ini lebih besar dari pada semangat untuk menyantap makanan di pagi hari. Dan ini dalam sejarah hidup gua kalo gua itu melewatkan sarapan pagi selama tiga hari berturut turut.

"Ga pasangin nih" perintah anggota bagian kepanitiaan gua.

"Ck alay lu, gitu aja  ga bisa" kesal gua. Gua tau dia lagi caper doang.

"Lain  kali kalo caper tu liat liat orangnya siapa" lanjut gua  saat selesai membantunya.

"Apaan sih arga" kesalnya.  Lah bodo amat lah gua.

.

.

.

Acara akhirnya selesai seluruh tamu undangan merasa puas dengan penampilan yang di suguhkan, dan juga itu tidak lepas dari kerja keras panitia yang bertugas. Sekarang kita lagi di kumpulin di bawah tenda acara, ga tau juga gua mau ngapain ini.

Gua berdiri sendiri di sudut agak menjauh dari anak anak. Satu fakta tentang gua. Gua ga suka di tempat yang rame kaya gitu. Apalagi pasti bakalan sempit sempitan ogah banget.

"Arga sini kamu" ujar salah satu dosen ke gua. Ya gua nurut aja terpaksa juga sih.

"Iya pak?" jawab gua sopan.

"Kerja kamu bagus. Bapak suka tidak hanya ketua yang bekerja keras tapi wakilnya juga jika tidak dengan kerja sama yang baik mereka tak akan bisa menjalankan misi ini dengan baik bukan" jelas dosen tadi kepara panitia yang lagi kumpul ini termasuk ke gua.

"Iya pak" balas mereka serentak. Gua cuma senyum manis doang. Untuk makan siang? Tadi sudah soalnya seksi komsumsi juga menyiapkan makanan untuk para panitia. Walau gua makannya dikit doang si wkwkwk. Males banget makan.

"Ga, lu keren tadi" ujar reza mulai alay lagi.

"Ck aapaan sih lu? Alay tau ga" balas gua kesal.

"Apaan sih. Lu tuh keliatan banget berwibawanya tadi pas di panggil. Apalagi banyak cewe yang liatin anjir lu pasti laku banget" cerocos reza di depan gua.

"Udah yuk pulang, lagian kita ga ada tugas lagi kan? Gua mau balik ke rumah kasihan rumah gua pasti kangen sama gua" ujar gua ngajak di reza pulang.

Gua pulang ke kosan reza dulu soalnya mau ambil beberapa pakaian kotor dan juga ransel gua masih di sana. Setelah selesai mengurus semuanya gua langsung tancap gas menuju rumah. Gua kangen orang rumah, bah bahasanya kek apa aja gitu kan padahal di rumah cuma ada bocah ingusan yang ngeselinnya minta ampun.

.
.
.

Sampai di rumah gua parkirin motor dan langsung masuk ke rumah, loh kenapa pintu tidak di tutup? Apa ina sudah pulang? Jika belum berarti dia ceroboh meninggalkan rumah tanpa di kunci.

BECAUSE IT'S YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang