Haruskah?

3 0 0
                                        

Keesokan harinya ina bangun pagi dan langsung bersiap siap untuk ke sekolah. Temannya sudah pulang kamaren sore ke runah masing masing, jadi ina kembali berdua saja di rumah ini bersama dengan arga.

Ina sudah selesai bersiap dan turun kebawah untuk sarapan saat sampai di tangga terakhir ina melihat arga yang terlihat buru buru keluar rumah.

"O-" ucapan ina terpotong.

"Hari ini saya ada kelas pagi, jadi tidak bisa memasak. Kamu sarapan di kantin sekolah kamu saja ya" pamitnya sebelum menghilang dari balik pintu.

Ina menghembuskan nafasnya kasar lalu menggertu sendiri. Melirik rumah yang terlihat sepi lalu berjalan menuju depan untuk memasang sepatunya. Kalo gitu tadi malem dia suruh alvin untuk menjemputnya. Tapi ya sudahlah, saat tiba di halaman depan dan menutup pagar tiba tiba saja ina di kejutkan dengan kedatangan alvin.

"Pagi na" sapanya sambil tersenyum.

Jantung ina berdegub du kali lebih cepat akibat ulah alvin.

"Emm pagi vin" balas ina gugup.

"Yuk" ujar alvin.

"Hn?" bingung ina.

"Ayo berangkat bareng, nanti kita sarapan bareng aku udah bawa bekal dan kali ini aku bawa dua sendok" jelas alvin.

"Oh baiklah" jawab ina dan naik ke boncengan alvin, mereka berangkat menuju sekolah.

Ini masih terbilang terlalu pagi untuk ke sekolah, dan ina masih sedikit mengantuk.
"Hoaamm" ina menguap tanpa menutup mulutnya dan kaget saat tangan alvin yang malah menutup mulutnya.

"Kalo nguap mulutnya di tutup" ucapnya dan terkekeh di akhir kata.

"Heheheh maaf" jawab ina cenggung, mereka berjalan ke kantin sekolah hanya ada beberapa murid yang baru datang dan yang lainnya maybe masih molor. Saat sampai di kantin alvin mencari tempat seperti biasa di pojokan dan sepi.

"Emm na ini" ucapnya sambil memberikan sendok kepada ina. Ina menerimanya dan tersenyum.

Alvin membuka kotak bekalnya dan mereka makan bersama, sesekali di selingi dengan canda tawa sehingga sarapan pagi ini menurut ini terasa lebih menyenangkan.

Setelah selesai makan ina minum dan alvin sedang membereskan kotak bekalnya "Emm na, kata mama dia mau ajakin kamu makan siang nanti pulang sekolah" ujar alvin membuat ina hampir tersedak.

"Hah?!" teriak ina membuat mereka di lirik beberapa siswa/i.

"Iya, mama ajak kamu buat makan siang di rumah" ucap alvin kedua kalinya.

"Mama kamu?, tapi kenapa?" tanya ina bingung.

Alvin menggaruk tengguknya yang tidak gatal dan tersenyum kaku. "Aku bilang kalo kamu pacar aku, jadinya mama ajakin makan siang bareng" jelasnya membuat ina kaget setengah mati. Alay.

Tapi kan ina oh ya ampun kenapa seketika dia merasa senang sekali akan bertemu dengan keluarga alvin.

"Oh okeee ayok deh" jawabnya senang, selesai itu mereka berjalan berdua menuju kelas.

"Al" panggil ina

"Hm?" balas alvin masih melihat ke depan.

"Tadi kenapa kamu jemput aku ,dan ah ya kenapa tau aku belum sarapan?" tanya ina.

"Emm kan rumah kita satu arah dan juga tadi pas aku lihat laki laki yang di rumah kamu dia keluar dan terlihat terburu buru dan pintu rumah masih terbuka, artinya kamu masih ada di situ dan ini masih terlalu pagi makanya aku pikir kamu belum sarapan" jelasnya panjang lebar. Ina hanya mengangguk paham dan mereka tiba di kelas.

"Ehh pasangan gila dateng nih" ujar Si pembuat onar . Siapa lagi kalo bukan Rara and the gang.

"Emm permisi gua mau lewat" ujar ina namun di hadang oleh mereka.

"Upsss maaf ga sengaja" ujarnya saat ina jatuh ke lantai.

"Na, kamu gapapa?" tanya alvin dan membantu ina berdiri.

"Kamu ga boleh berlaku seperti itu ra, ina bisa saja terluka seperti minggu minggu lalu" kesal alvin.

"Uuu di belain sama pacarnya ,, ihhh atutt" balas Rere akting.

Alvin menghembuskan nafasnya kasar lalu mendorong raihan dan reiza yang menghalangi jalan mereka. Dan terjadilan perkelahian mereka berdua melawan alvin yang sendirian.

"Oh ya ampun apa apaan ini" kesal ica dan melerai mereka namun tidak berhasil sampai akhirnya terdengar suara guru bk yang kebetulan lewat.

"RAIHAN, REIZA, DAN ALVIN BERHNTI. DAN KALIAN BERTIGA IKUT SAYA KE RUANG BK SEKARANG JUGA" teriak guru tersebut dan membuat semua murid yang berkumpul tadi masuk ke dalam kelas.

Rara menatap ina sinis dan bergumam"Ini semua gara gara elu" sinisnya sambil menunjuk wajah ina. Ina memundurkan langkahnya kebelakang dan melihat alvin yang sedang terluka.

"Gapapa na. Kamu baik baik aja kan?" tanya alvin.

"Harusnya yang nanya kaya gitu aku " balas ina.

Alvin terkekeh dan mengangguk "I'm fine" ucapnya lalu berdiri di bantu ina."Aku harus ke ruang bk dulu kamu masuk ya" lanjutnya. Ina menggeleng dan membuat alvin mengelus rambutnya lembut. Membuat beberapa siswi berteriak heboh.

"Oh ya ampun drama apa ini?"

"So sweet bangett"

"Aaaaaaaaa lucuuu"

Ina mengangguk dan masuk ke kelas di bantu dengan ica dan keke, karena lututnya sedikit sakit di dorong oleh rara tadi.

Alvin berjalan duluan dan di susul dua orang pembuat onar itu. Sampai di ruang bk mereka di ceramahi habis habisan dan di hukum untuk membersihkan toilet setelah pulang sekolah nanti.

Alvin masuk kembali ke kelas dan mendapati ina yang sedang tertidur, pasalnya guru hari ini tidak masuk untuk pelajaran pertama dan kedua.

"Dia sudah tidur lama?" tanya alvin berbisik kepada keke.

Keke mangengguk dan membalas "Sepertinya dia kecapean" alvin mengangguk mengerti dan merebahkan kepalanya juga di meja sambil melihat ina yang tertidur.

"Cantik" batin alvin.

Lukanya? Sudah di obatin di uks tadi dan yang dua lainnya juga sudah di obati. Saat melirik ke arah ina tiba tiba mata ina terbuka membuat alvin gelagapan dan menegakkan tubuhnya. Sekarang dia seperti terkena sarangan jantung mendadak.

"Emm al gimana lukanya?" tanya ina saat dia sudah mengumpulkan nyawanya.

"Udah mendingan kok" balas alvin sambil tersenyum dan ina tersenyum melihatnya dan kembali merebahkan kepalanya di meja.

"Na, jangan tidur" bisik alvin.

"Hn?, kenapa" tanya ina.

"Ikut aku yuk" balas alvin.

"Kemana?" tanya ina lagi.

"Kehatiku mau ga?" tanya alvin.

"Hn? Apaan sih alvin" balasnya canggung.

Alvin terkekeh dan menarik tangan ina keluar kelas. Ica dan keke sepertinya di kantin dan ntah sejak kapan mereka sudah pergi. Alvin terus berjalan membuat ina heran ini sebenarnya mau ke mana.

"Mau kemana al" tanya ina namun tak di balas oleh alvin sampai mereka tiba di rooftop gedung sekolah. Ina melihat ke bawah dan merasa ngeri sendiri lalu melirik ke arah alvin yang sedang menghirup udara segar.

"Emm al, kenapa?" tanya ina bingung.

Alvin tersadar dan memutar tubuhnya menghadap ina, begitupun ina sekarang mereka sedang berhadap hadapan.

"Haruskah aku?" tanya alvin membuat ina bingung.

"Harus apa?" tanyanya.


Hayo harus apa?
Maaf kalo masih banyak typo ya
Jangan lupa vote dan komen
Salam author kyud:v

1058 kata.

BECAUSE IT'S YOU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang