30

2.9K 470 137
                                    

Cieee yang ga puasa...
Gimana, lontong dirumah udah pada abis apa belom?
-------------------------------------------------
















"Katanya nggak ada yang bisa lebih mengerikan dari murkanya orang isi pulsa 10k tapi lupa matiin data,"

Rapat dadakan terjadi di kediaman seonghwa ---yang aslinya numpang.

"Nyatanya... Berita perkawi-eh salah, berita pernikahan jongsang yang lebih bikin murka. KOK BISA-BISANYA GA ADA YANG BILANG SAMA AKU?!" ----seonghwa, ibu muda, jandud... Sedang murka.

Temennya cuma bisa ngeringis, murkanya orang hamil itu mengerikan, apalagi kalo uke. Beuh! Langsung retak tuh balok es di kutub.

Seonghwa masih setia sama tatapan tajamnya, "Yeosang, kamu ga nganggep aku temen lagi? Padahal kan dulu kita sering dibilang pasangan serasi... Walopun lebih ke arah lesbian versi uke."

"Ga gitu hwa, tapi kan lu lagi hamil masa harus jauh-jauh ke tempat gue," untuk kali ini yeosang mengesampingkan rasa ingin menjenggut seonghwa yang omongannya setara dengan 500 ribu kalori.

"Ya kan pengen liat kamu nikah!" dia kekeuh.

Jongho yang ada disana ga guna, mantengin doang sambil ngemil astor. Mana sambil midioin. Oon makzimal ya jamet bond.

"Yaudah nikahannya di replay aja, gitu kok ribet. Kalo kurang sekalian tuh pas malem pertama di tayangin secara live," wooyoung nyamber ga guna.

Plak!

"Sembarang lu, sini gue yasinin sampe gumoh!" yosang emosi nampol wooyoung sampe kayang. G.

Jadi gini hari ini yeosang, wooyoung sama Jongho bertiga. Dateng ke tempat tinggal seonghwa, bertamu. Tapi malah jadi ajang baku hantam di luar ring gara-gara pengakuan Jongsang yang bilang tiga hari yang lalu baru aja nikah.

Seonghwa murqa dong, masa dari sekian banyak biji kedongdong dia doang yang ga dikasih tau. Berasa noob banget jadi sejenis manusia.

"Yaudah lah," seonghwa hela napas,
"yang penting pas bikin anak vidionya dibikin hd."

Yeosang ngeremet tangan jongho sambil mencak,"Enak aja! Lu pikir gue sama Jongho pemain film, blau?"

"Blau apaan dah?" wooyoung nanya, maklum kan otaknya ga lebih gede dari bunga pasir.

"Hodob kali saudara ini!"

Jongho negakin badannya, "daripada ribet berantem, mending kita bikin acara pribadi aja. Lu bisa nginep kak, jadi ga bakalan kecapekan." dia ngasih saran.

Yeosang bersyukur, diantara manusia iwak peyek disekelilingnya, masih ada orang waras. Udah gitu suaminya lagik, ah syukak.

"Ngomong-ngomong kok kalian bisa nikah? Padahal dulu si yeosang bilang ga mau di dominasi," seonghwa nanya.

"Heh!!" yeosang ga tau mau ngomong apaan.

Terlebih lagi pas ngelirik muka jongho yang ngelirik dia pake tampang sepet.

Jongho diem-diem ngeremes paha yeosang yang ditutupin bantal sofa, "oh jadi gamau di dominasi sama gue ya, kak?" dia nanya, yang dianggukin sama seonghwa.

"Akh!" yeosang nutupin bibirnya yang refleks ngedesah pas pahanya diremes agak kuat. Mana ngeremesnya mepet selangkangan :')

Seonghwa ngerenyit, "kenapa?" dia nanya bingung, beda sama wooyoung yang udah naik turunin alisnya.

"Wah... Yeosang bakal minta cuti nih," wooyoung nyeletuk.

Jongho tiba-tiba berdiri sambil narik yeosang biar ikutan, "kita pulang dulu ya kak, buat kelanjutannya kabar-kabaran aja. Jan lupa beli hp!"

Rewel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang