60

1.6K 233 69
                                    

"Satu ditambah satu?" Chaewon nyanyi sambil naek meja.

Bawa mic sambil disodorin ke kembarannya.

Felix goyang-goyang, "Sama dengan dua!"

"Asek lanjot!" Hongjoong nyuruh sambil ngevidioin.

Sementara Seonghwa ketawa ketawa nyender ke hongjoong.

"Dua ditambah du~a?"

"Sama dengan empat!"

"Empat ditambah empat berapa?"

Felix pura-pura pegang kepalanya, "aduh, lupa! Berapa ya?"

"aduh, kasihan sekali anak muda ini," Chaewon geleng-geleng prihatin.

Seonghwa mulai paham anaknya mau improve, "eh siang-siang begini enaknya makan es tong-tong"

"iya, tapi dimana?" Hongjoong ikutan.

"Eh itu abang es tong-tongnya!"

"Bang! Mau es tong-tong!" Seonghwa pura-pura ngejerit.

Felix ancang-ancang, "es tong-tong es tong-tong, dijual di dorong-dorong~"

"Es tong-tong es tong-tong, bunyinya selalu tong tong tong~"

Hongjoong ngarahin kanera ke felix. "Lanjut Iyi!"

Anaknya malah ngedeprok di lantai. "Nda mau! Capek!"

"Yah, padahal bunda masih mau lihat. Adeknya juga ya dek? Tuh kata adeknya masih pengen." dia ngelusin perutnya sambil ngomong seolah bayinya ngerti.

Padahal mah boro-boro ngerti, bentuknya ada belum bener :')

Masih spiral atau mudahnya abstrak.

Felix berdiri terus duduk di samping Seonghwa. "Adek, kakak Iyi mau nyanyi tapi nanti jadi kakak favorit ya!"

"Nggak bisa, kan Chae paling tua. Nanti Chae jadi kakak favorite!"

"Tapi kan adek lahir habis Iyi, jadi nanti yang kakak itu Iyi!" felix nyaut.

"Bunaaaa, itu si adek!" Chaewon ngadu.

Karena pada dasarnya si Chaewon itu anak Yeonjun secara nggak sengaja, makanya kalau berantem ngadu ke Seonghwa terus, Soalnya Yeonjun ga ada.

Terus si koplak hongjoong pasti jadi pihak Felix. Gara-gara kesel, soalnya Chaewon lebih milih Yeonjun daripada dia.

"Nanti kakak favoritenya tuh kak Wonjin. Kalian mah para serbuk marimas ga lolos seleksi," Seonghwa ngegodain.

Felix mikir, "iya juga. Kak Onjin milip bunda, nggak apa-apa, felix ridho lah!"

"Wonjin lagi Wonjin lagi. Anak bunda tuh siapa sih sebenarnya?" dia pasang muka sok paling tersakiti.

Terangkanlah

Terangkanlah

"Buat bekson." Hongjoong ngasih tau.

"Kamu nggak perlu tau, sumarni. Yang jelas kamu adalah anak pungut!" kata Seonghwa mukai akting.

Jiwa yang bertabur

Langkah penuh dosa

"Hiks jadi selama ini, a-aku bukan anak kalian? Hiks"

"Iya lah! Kamu pikir kamu anak kandung? Jangan mimpi!" Seonghwa ngomong dengan sinisnya.

Chaewon berdiri bersimbah airmata. "Kalau memang begini jadinya, lebih baik aku pergi saja-"

"CHAEWON ANDWE!"

Semua orang nengok ke asal suara. Disana berdiri mama Hyuna yang maskaranya udah luntur gara-gara mewek.

Hongjoong sama Seonghwa liat-liatan. Beda sama felix yang ngunyah kerupuk, beda juga Chaewon yang lanjut akting.

"Omaaa! Hiks Cha-chae hiks!" dia melukin kaki neneknya.

"Mama nggak nyangka ya, kalian tega sama Chaewon. Dia itu darah daging kalian sendiri!" Hyuna ngamuk.

Chaewon ngeliatin neneknya sambil mengkerut. "Ih nenek! Dialognya nggak gitu! Kan pura-puranya Chaewon bukan anak kandung!"

Bentar, Hyuna cengo.

"Ini akting?" dia nanya.

"Just akting, oma" Chaewon ngejawab.

"Oma kira beneran." dia noyor kening Chaewon sampe anaknya ngejengkang.

Terus jalan ke Seonghwa sambil ngelapin bekas airmata.

Chaewon natap keluarganya kemusuhan. "Dasar bad family, nggak ada yang sayang sama Chaewon. Jinjja?!"

"Stop ngebego nya, sini makan dulu. Oma bawa sate ayam depan rumah uncle Yeosang," Hyuna nunjukin kresek di tangan.

inilah definisi holkay yang merakyat.

"Yang tenda biru apa tenda ijo?" felix nanya.

"Biru dong, oma tau kalian nggak suka yang tenda biru,"

Felix ngangguk. "Ho'oh. Soalnya kalau di lagu tuh pahit, ditinggal nikah sama orang yang paling di cintai"

"Aduh! Iyi! Alasannya nggak gitu!" Chaewon mencak-mencak.

Felix nangkup mukanya sok syok. "astaga dragon, Iyi lupa!"

"Kita kan nggak suka gara-gara liat ada anak kecil nggak pake baju ngejilatin satenya."

Seonghwa ketawa liat reaksi mertuanya. "Mereka ketularan kak Hyungwon tuh ma. Mungkin aku dulu pas hamil pernah benci sama kakak" dia ngejelasin sambil ketawa.

"Nggak mau ditutup dulu? Kasihan loh, mereka masih kecil"

"Nggak lah, justru kalau ditutup dulu. Mereka nanti bisa kaget pas dibuka lagi." jawab Seonghwa sambil benerin kuciran rambut Chaewon.

Hongjoong nyomot sate. "Lagian, ini dua biji nangka juga kesenengan pas tau bisa liat setan."

"Keren tau! Kemarin di rumah ayah Yeonjun-"

"Yeonjun lagi Yeonjun lagi!" sela hongjoong empet.

"Ssst! Diam! Kemarin Iyi sama Chae main sama mbak mbak rambut panjang"

Felix ngangguk semangat. "Mbak nya suka sama Kangmin. Katanya mau dibawa main kerumahnya!"

Seonghwa ngerjap pelan. "Bentar! Ini maksudnya dibawa ke kuburan?"

Felix ngangguk. "Iya. Katanya Kangmin lucu kayak anaknya dulu"

Hongjoong panik duluan, dia udah mau keluar rumah sambil ngegeret bininya.

"Mau kemana? Belum selesai ceritanya tau!" Chaewon ngambek.

"Iya padahal Iyi mau bilang kalau Iyi bikin mbak nya ga balik lagi"

"Chae juga! Soalnya kan dedek Kangmin lucu kesayangan kita. Masa mau dibawa pelgi sih!"

"Ini ceritanya ayah sama bunda kena prank?"

Chaewon ngerenyit. "prank apasih, orang kita cerita. Ayah mah otaknya suka hilang!"











--------------------sebenernya ini 75℅ real :)

Rewel ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang