Prolog

1.6K 47 11
                                    

Kenalin, nama gua "Bagas Adytama Saputra". Gua biasa dipanggil Bagas, gua adalah ketua OSIS SMA NUSA BANGSA.  cucu dari pemilik saham sekolah. Semula kehidupan gua baik-baik saja.  semuanya tercukupi dari sekolah dan semua apa yang gua mau selalu terpenuhi. Tapi, semenjak kejadian itu. Kejadian dimana gua telah merenggut kesucian dari perempuan yang notabenya adalah mantan pacar gua. Kehidupan gua mulai berubah, dari gua yang harus tanggung jawab dengan sebuah ikatan pernikahan, sampai pada sebuah kenyataan terbongkarnya rahasia besar tentang gua di dalam keluarga gua. Rahasia yang dimana itu menyebabkan gua selalu merasa bersalah sampai detik ini.

Bagas Adytama Saputra.

Kenalin, gua "Chelsea Anindita Wijaya" gua biasa dipanggil Chelsea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kenalin, gua "Chelsea Anindita Wijaya" gua biasa dipanggil Chelsea. Gua adalah istri dari "Bagas Adytama Saputra" ah, istri. Kedengarannya begitu aneh saat dimana usia gua masih 17 tahun tapi gua sudah menjadi istri orang dan yang lebih parahnya gua sebentar lagi akan menjadi seorang ibu. Sekalipun status gua berubah, sekali itu juga dua status baru yang kini gua sandang.

Chelsea Anindita Wijaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chelsea Anindita Wijaya

***

Bagas ikut tertunduk menatap sendu wajah Chelsea. "Aku akan bertanggung jawab! Jadi aku mohon sama kamu jangan lenyapkan dia dari dalam perut kamu" ucap Bagas lirih sembari mengusap air mata yang membasahi pipi Chelsea.

~~~

Bagas tersenyum menoleh ke arah Chelsea. Dia meraih kedua tangan istrinya. "Apakah kamu bahagia?"

Chelsea tersenyum sembari membalas dengan anggukan. "Selagi ada kamu aku  akan selalu bahagia"

Bagas menaikkan alisnya sebelah.  Kemudian dia tersenyum menggoda"Bila seandainya aku mati, apa kamu akan tetap bahagia?"

Chelsea menepuk kesal lengan Bagas. "Pertanyaan macam apa itu? Bila seandainya kamu mati, aku juga akan ikut mati"

Bagas terkekeh, dia lantas menarik pelan hidung Chelsea. "Yaudah, mari kita mati sama-sama"

 "Yaudah, mari kita mati sama-sama"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ligatus [ SUDAH TERBIT ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang