Youngmin bangun lebih dulu, mengecup bibir Donghyun hati-hati, beralih pada kening Hyunmi. Berniat untuk menyiapkan mandi si bayi dan merapikan kamar sewa mereka. Kasihan Donghyun, tubuhnya pasti remuk kemarin. Lagipula, hari ini Youngmin libur dan ia mendapat gaji lebih karena menggantikan Jaehwan seminggu yang lalu.
Mengajak si kecil jalan-jalan rasanya tak masalah. Lagipula uang beasiswa juga sudah masuk, ia tak perlu pusing lagi memikirkan keuangan mereka yang naik-turun.
"Hyung~," tahu-tahu Donghyun memeluknya dari belakang, mengusak wajah di punggungnya. "Kebutuhan kita hampir habis."
Tersenyum, sikap manja Donghyun memang menggemaskan! Pemuda itu berbalik, menangkup wajah Donghyun, melumat bibir yang muda. Manis, bibir Donghyun sangat manis.
Donghyun memajukan tubuhnya, melingkarkan lengannya di leher Youngmin. Balas melumat. Menyadari Youngmin semakin terpancing dengan ulahnya, ia membuka mulut, membiarkan lidah Youngmin melesak. Sejak kehadiran Hyunmi, mereka tidak memilik space untuk berdua lagi.
Tapi mereka senang. Hyunmi mewarnai hidup mereka.
Jemari Youngmin mengusap surai Donghyun, lalu turun ke tengkuk dan menekannya. Liur mereka bercampur, mengalir keluar mulut. Donghyun mencengkram kaus Youngmin, tubuhnya lemas, jatuh di rengkuhan Youngmin.
Puk puk!
Mengerti, Youngmin melepaskan ciuman mereka. Bibir Donghyun membengkak, ranum mengkilat, matanya sayu dan nafasnya terengah-engah.
Donghyun itu indah, mau bagaimanapun penampilannya.
"Aku mencintaimu." Youngmin mencium kening Donghyun, lama.
~Strawberry Sweetheart~
Matanya membuka perlahan, kepalanya menoleh ke kanan-kiri, kosong. Setengah malas, bayi berpipi mandu itu berguling ke kanan, tengkurap. Lalu mengangkat bokong bulatnya yang di lapisi popok, mengambil posisi duduk. Lalu alisnya menukik.
Kenapa jadi menghadap tembok?
Kepalanya berputar, melihat Mama kesayangannya tengah memeluk Papa yang kemarin pulang terlambat.
Apa-apaan dia? Hyunmi kan, khawatir!
Berputar pelan, lalu kembali menghempaskan bokong di kasur yang sudah tak begitu empuk. Berdecap tanpa alasan, bibir bawahnya maju. Berusaha mencerna pemandangan pagi di depannya.
Hyunmi tak tahu apa yang di lakukan orangtuanya, dan ia sedang malas menjerit-jerit heboh seperti biasa, tenggorokannya sakit. Kepalanya meneleng dengan manik yang masih melihat kelakuan aneh kedua orangtuanya. Menguap sekali, lebar dan menutupinya dengan kepalan tangan.
Daripada jari Mama masuk lagi kan? pikir si bayi.
Kedua lengannya menumpu, melirik lantai yang tampak jauh. Kembali pada orangtuanya yang---oh? Sudah selesai?
"Maaa~," dengan nada bangun tidur, ia mencoba memanggil pemuda berpipi serupa dengannya itu. "Mamaaahhhmmm~," menguap lagi. Kelopaknya berkedip lambat.
"Good morning, baby!" Riang suara Donghyun---energinya baru di isi Youngmin tadi.
~Strawberry Sweetheart~
"Sudah siap?" Youngmin berbalik, Donghyun menyambar tas bayi dan mengunci pintu kamar. "Semuanya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Sweetheart || Youngdong/Pacadong
FanfictionAku tak pandai berbasa-basi, tapi aku punya sebuah kisah... Tentang sebuah keluarga kecil, 2 ayah... 1 anak perempuan... (tertawa) kalian tidak salah dengar, kok... keluarga mereka memang, yah... berbeda? Ayo duduk, bagaimana kalau secangkir teh? . ...